Hoarding Disorder: Gangguan Mental yang Hobi Timbun Barang

ADVERTISEMENT

Hoarding Disorder: Gangguan Mental yang Hobi Timbun Barang

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 06 Okt 2023 20:30 WIB
Foto kamar pengidap hoarding disorder
Hoarding Disorder. (Foto: BMJ Case Reports)
Jakarta -

Beberapa waktu lalu, viral video kamar seorang perempuan yang tinggal di kamar kos-kosan. Berbeda dengan kosan pada umumnya, terlihat kamar yang sangat kotor dengan barang-barang menumpuk.

Perempuan itu diduga mengidap kondisi bernama hoarding disorder. Apa itu?

Menurut National Health Service United Kingdom (NHS), hoarding disorder atau gangguan penimbunan adalah kondisi di mana seseorang memperoleh barang dalam jumlah berlebihan dan menyimpannya secara kacau. Barang-barang tersebut bisa bernilai sedikit atau tidak sama sekali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hoarding disorder dinilai sulit diobati karena banyak pengidap kondisi ini yang tidak menyadarinya. Beberapa orang mungkin menyadari bahwa mereka mempunyai masalah namun enggan mencari bantuan.

Mengapa Seseorang Mengidap Hoarding Disorder?

Alasan seseorang mulai menimbun belum bisa dipahami oleh ilmuwan. Namun mereka meyakini jika hoarding disorder merupakan gejala dari kondisi lain.

ADVERTISEMENT

Salah satunya, seseorang yang kesulitan bergerak mungkin secara fisik tidak mampu membereskan barang-barang yang berantakan. Selain itu, orang-orang dengan ketidakmampuan belajar atau penderita demensia mungkin tidak dapat mengkategorikan dan membuang barang-barang.

Masalah kesehatan mental yang terkait dengan hoarding disorder meliputi:

  • Depresi berat
  • Gangguan psikotik, seperti skizofrenia
  • Obsessive Compulsive Disorder (OCD)

Apa Perbedaan Hoarding Disorder dengan Koleksi Barang?

Banyak orang mengoleksi barang-barang seperti buku atau prangko. Perbedaan antara penimbunan dan koleksi adalah bagaimana barang-barang tersebut diatur.

Koleksi biasanya tertata dengan baik dan mudah diakses. Penimbunan biasanya tidak terorganisir, memakan banyak ruang, dan sebagian besar barang tidak dapat diakses.

Misalnya, seseorang yang mengumpulkan ulasan surat kabar mungkin memotong ulasan yang mereka inginkan dan mengaturnya dalam katalog. Seseorang yang menimbun akan menyimpan tumpukan besar surat kabar yang mengacaukan seluruh rumahnya.

Tanda-tanda Hoarding Disorder

Seseorang yang memiliki hoarding disorder biasanya menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut.

  • Menyimpan atau mengumpulkan barang-barang yang mungkin memiliki sedikit atau tidak ada nilai uang sama sekali, seperti surat sampah.
  • Merasa sulit untuk mengkategorikan atau mengatur barang
  • Mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan sehari-hari
  • Memiliki hubungan yang buruk dengan keluarga atau teman

Bagaimana Cara Mengobati Hoarding Disorder?

Pengobatan utama hoarding disorder adalah Cognitive Behavioral Therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif. Terapis akan membantu orang tersebut untuk memahami apa yang membuatnya sulit untuk membuang barang-barang.

Hal ini akan dikombinasikan dengan tugas-tugas praktis dan rencana untuk dikerjakan. Penting bagi pengidap hoarding disorder untuk bertanggung jawab membersihkan rumahnya.




(nir/nir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads