Beberapa wilayah di Indonesia sedang mengalami suhu panas terik. Kendati demikian, suhu di dunia nyata dapat terasa lebih panas dari yang tertera di prakiraan cuaca.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam Instagram resminya @infobmkg, kondisi tersebut dikenal dengan RealFeel Temperature.
RealFeel Temperature atau Feel-Like Temperature atau Suhu yang Dirasakan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sensasi suhu yang dirasakan oleh manusia berdasarkan suhu udara, kelembapan, dan faktor-faktor lain seperti kecepatan angin dan sinar matahari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelembapan udara memberikan pengaruh terhadap suhu yang dirasakan manusia. Bagaimana prosesnya?
Proses RealFeel Temperature
RealFeel Temperature akan terasa baik di suhu panas maupun dingin. Penjelasannya sebagai berikut:
Suhu terasa panas: suhu yang terasa panas bermula dari suhu udara tinggi. Suhu ini kemudian bertemu dengan kelembapan udara tinggi dan udara sekitar yang mengandung banyak uap air. Hal ini membuat keringat tidak dapat menguap dengan cepat. Hasilnya, suhu terasa lebih panas.
Suhu terasa dingin: situasi ini terjadi saat suhu udara panas tetapi kelembapan udara rendah dan tidak mengandung banyak uap air. Keringat akan menguap lebih cepat dan membuat suhu terasa lebih dingin.
Mengapa Kelembapan di Indonesia Cenderung Tinggi?
Tingkat kelembapan di sebagian besar wilayah Indonesia cenderung lebih tinggi dibanding wilayah lain. Alasannya antara lain:
- Negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan yang hangat.
- Terletak di wilayah tropis dengan pemanasan dari sinar matahari tinggi.
- Curah hujan tinggi yang meningkatkan uap air di udara.
- Vegetasi pada hutan hujan yang meningkatkan uap air dari proses evaporasi
Informasi prakiraan suhu dari BMKG merupakan informasi suhu sebenarnya. Namun, ketika kelembapan tinggi maka suhu yang dirasakan dapat terasa lebih panas dibandingkan suhu yang tertera.
Bagaimana kondisi suhu di daerahmu detikers, apakah terasa lebih panas?
(nir/nir)