Sebuah kuil dikisahkan turun-temurun pada anak-anak Meksiko. Letaknya di puncak bukit, berdiri jauh sebelum kaum penjajah dari Spanyol menginjakkan kaki di wilayah Amerika Selatan pada 1520.
Keberadaan legenda kuil tersebut baru-baru ini dibuktikan oleh hasil eksplorasi tim arkeolog Institut Antropologi dan Sejarah Nasional (INAH) Pemerintah Meksiko. Letaknya di Cerro de San Miguel, Kota Atlixco, Meksiko, dikutip dari Heritage Daily.
Jejak di Puncak Bukit
Bukit vulkanik Cerro de San Miguel berdiri menjulang di dekat pemukiman Cuahquechollan, Atlixco, Meksiko. Bentuknya mirip piramida.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum orang Spanyol datang, wilayah itu dihuni orang Teochichimecas. Keberadaan mereka digantikan orang Xicalanca, yang lalu dijatuhkan Kekaisaran Aztec. Sejak periode Praklasik Awal (2000-1000 SM) sampai pertengahan Praklasik Akhir (400 SM-100 Masehi), wilayah ini terus didiami warga.
Pencarian jejak kuil di atas bukit tersebut semula bukan niat awal penelitian. Tim pekerja awalnya hendak memperbaiki jalan setapak dan sudut pandang di bukit, sehingga mereka melakukan survei dan penyelidikan arkeologi di atrium gereja di Kapel Malaikat Agung Santo Michael di puncak bukit.
Penelitian awal menemukan lapisan tebal konstruksi sesuatu yang terbuat dari tanah dan batu. Lapisan tersebut diperkirakan berfungsi untuk meratakan puncak berbatu dan membuat platform.
Di dalam timbunan konstruksi tersebut, para peneliti menemukan pecahan bejana tanah liat, perkakas batu, dan artefak. Usianya diperkirakan mencapai ribuan tahun, berasal dari periode Praklasik Akhir hingga Pascaklasik Awal.
Kuil di Puncak Bukit
Tim peneliti lalu coba mencari keberadaan struktur di bawah permukaan tanah. Mereka menggali hingga kedalaman 25 cm di bawah permukaan atrium yang saat ini berdiri.
Hasilnya, para peneliti mendapati adanya sisa-sisa lantai kapur dan pasir yang dibatasi oleh dinding. Lebih lanjut, penggalian pada kedalaman 90 cm menemukan lantai dua. Temuan ini menunjukkan bahwa ada struktur yang dibangun di puncak bukit dalam dua tahap.
Peneliti berpendapat, temuan tersebut diperkirakan adalah adalah teocalli, sebuah kuil yang biasanya dibangun di puncak piramida terpotong. Ini artinya, kisah legenda yang disampaikan lewat tradisi lisan sejak penaklukan Spanyol betul adanya. Kini, proyek penggaliannya masuk proyek Kementerian Kebudayaan Pemerintah Meksiko.
(twu/pal)