Olahraga merupakan hal penting untuk melatih ketangkasan, kelincahan, kekuatan, kecepatan, hingga kelenturan. Salah satunya, dengan melakukan olahraga senam lantai.
Terdapat enam kategori kelompok senam, yaitu senam artistik, senam ritmik sportif, senam akrobatik, senam aerobic sport, senam trampolin, dan senam umum.
Adapun senam lantai termasuk ke dalam jenis senam artistik. Efek artistiknya dihasilkan dari besaran (amplitudo) atau lentingan gerakan serta kesempurnaan gerak dalam menguasai tubuh melalui berbagai jenis posisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senam lantai umumnya disebut juga dengan istilah floor exercise, tapi tak jarang yang menyebutnya dengan tumbling. Gerakan senam lantai biasanya untuk menunjukkan kemampuan keseimbangan, kekuatan, lompatan, salto, dan lain-lain.
Keterampilan dari gerakan senam lantai akan bermanfaat pada aktivitas sehari-hari karena mampu melatih keseimbanga, koordinasi gerak, kecepatan, kelenturan, hingga daya tahan tubuh. Misalnya, keterampilan menyelamatkan diri ketika terjatuh dari sepeda motor, melakukan pendaratan yang benar saat jatuh dari ketinggian, dan lainnya.
Untuk itu, penting mengetahui apa itu senam lantai. Jadi, yuk simak penjelasan tentang senam lantai berikut ini!
Pengertian Senam Lantai
Dikutip dari buku "Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas XI" karya Nur Hasyim, M.Pd dkk terdapat pengertian senam lantai menurut beberapa ahli. Di antaranya:
- Soekarno Wuryati (2014) mendefinisikan senam lantai sebagai gerakan atau bentuk latihan yang dilakukan di atas lantai dengan beralaskan permadani atau sejenis alat yang digunakan.
- Agus Margono (2009) menjelaskan pengertian senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan di atas matras, unsur-unsur gerakannya terdiri atas mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang ata pada saat meloncat ke depan atau ke belakang.
- Aip Syarifuddin dan Muhadi (1991) mengemukakan pengertian senam lantai adalah bentuk-bentuk gerakan yang dilakukan di lantai yang beralaskan permadani atau matras (kasur yang terbuat dari karet busa) dan dilakukan tanpa memakai alat.
- Menurut Irwansyah dalam buku "Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Kelas XII SMA", senam lantai merupakan olahraga yang mengandalkan aktivitas seluruh anggota badan, baik yang dilakukan sendiri ataupun beregu.
Sejarah Senam Lantai
Pada mulanya, gerakan-gerakan senam sederhana mulai dikenal sejak 3000 tahun yang lalu oleh masyarakat Cina dan Mesir. Kemudian, istilah senam pertama kali dikenal luas ketika zaman Yunani Klasik menyebut senam (termasuk senam lantai) sebagai olahraga gimnastik.
Istilah senam lantai dalam bahasa Inggris adalah gymnastic. Kata gimnastik sendiri berasal dari bahasa Yunani, gymnos, yang merupakan peleburan dari kata gymnast yaitu atlet yang berpartisipasi dalam kegiatan seperti gulat, melempar, berlari, dan seterusnya.
Kemudian, istilah gymnastic digunakan untuk mendefinisikan kegiatan olahraga yang dilakukan di gymnasium. Selanjutnya, ketika Romawi menaklukan Yunani, mereka pun mengembangkan olahraga ini menjadi lebih formal sebagai metode pelatihan fisik militer.
Dikutip dari Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP Kelas VII karya Paiman, SPd, MO. perkembangan gimnastik di Eropa dipengaruhi oleh buku metodologi gimnastik pertama yaitu "The Arial jumps" karya Archange Tuccaro (1536 - 1616). Dari buku tersebut, masyarakat mendapat warisan gagasan bahwa lebih dari 50% gerakan senam lantai adalah gerakan akrobatik.
Senam lantai pun berkembang baik di Eropa dan Amerika, khususnya negara Jerman sejak dipelopori oleh Adolf Spiess (1810 - 1858) dan Justus Carl Lion (1829 - 1901). Perkembangannya, mendorong untuk dibentuk sebuah organisasi yang mengurus gimnastik serta mengatur jenis-jenis perlombaannya. Sehingga pada tahun 1881, dibentuk organisasi olahraga untuk menaungi senam lantai di level internasional yaitu Federation Internationale de Gymnastique (FIG).
Adapun organisasi yang menaungi senam lantai di Indonesia adalah Persatuan Senam Indonesia (Persani). Persani didirikan pada 14 Juli 1963 menjelang gelaran pesta olahraga GANEFO (Games of The New Emerging Forces).
Olimpiade modern senam lantai dilakukan pertama kali pada 1896 dan hanya mengeluarkan kategori atlet laki-laki saja. Kemudian, pada 1928, perempuan bisa mengikuti kompetisi ini sehingga 6 tahun selanjutnya olahraga senam lantai semakin berkembang dengan terbentuknya peraturan yang berbeda yaitu Women's Artistic Gymnastics (WAG) dan Men's Artistic Gymnastics (MAG). Kini, olahraga senam lantai justru didominasi oleh perempuan.
Gerakan-Gerakan Senam Lantai
Berikut beberapa contoh jenis gerakan senam lantai yang dirangkum DetikEdu dari berbagai sumber.
- Guling ke Depan (Forward Roll)
- Guling ke Belakang (Back Roll)
- Guling Lenting
Guling lenting dikenal dengan istilah neck spring. Gerakan awal guling lenting yaitu dengan berguling ke depan. Sumber gerakan yang benar saat melakukan guling lenting adalah pinggang. Pendaratan yang benar saat melakukan guling lenting adalah menggunakan kedua ujung telapak kaki.
- HandStand Roll
- Split Depan dan Split Samping
- Gerakan Keseimbangan
- Sikap Kayang
- Sikap Lilin
Posisi sikap lilin adalah salah satu gerakan dalam senam lantai yang bertujuan untuk melatih keseimbangan tubuh dan menguatkan otot perut. Gerakan ini melibatkan mengangkat kedua kaki secara bersamaan.
Untuk melakukan sikap lilin, pertama-tama berbaring terlentang di atas matras. Kemudian, angkat kedua kaki ke atas sehingga tubuh membentuk garis vertikal, menyerupai bentuk lilin. Sementara itu, tangan diletakkan di bawah pinggang untuk menopang dan menjaga keseimbangan. Selama gerakan ini, punggung dan kepala tetap berada di atas matras.
Sikap lilin menyoroti pentingnya kekuatan otot perut dalam menjaga keseimbangan. Ketika melakukan gerakan ini, otot perut berperan penting dalam menopang kedua kaki agar tidak jatuh ke lantai. Hal ini menjadikan latihan sikap lilin sebagai cara efektif untuk menguatkan otot perut dan meningkatkan keseimbangan tubuh.
- Meroda
- Berdiri dengan Menggunakan Tangan (Handstand)
- Berdiri dengan Menggunakan Kepala (Headstand)
- Lompat Jongkok
Lompat jongkok disebut juga dengan istilah squat vault. Lompat jongkok merupakan salah satu jenis senam lantai dengan alat bantu berupa peti lompat. Teknik lompat jongkok di atas peti lompat bertumpu pada pangkal kuda lompat. Pada lompat jongkok di atas peti lompat, tolakan dilakukan setelah melakukan gerakan awalan berlari dengan kecepatan penuh. Saat mendarat, gunakan kedua ujung kaki lalu rentangkan kedua lengan ke atas
- Gerakan Flik-Flak
(pal/pal)