Pendapatan Nasional: Pengertian, Konsep, Manfaat, dan Metode Penghitungan

ADVERTISEMENT

Pendapatan Nasional: Pengertian, Konsep, Manfaat, dan Metode Penghitungan

Noor Faaizah - detikEdu
Selasa, 26 Sep 2023 06:30 WIB
Sejumlah pekerja melakukan proses produksi serpih porang kering atau konjac chips di salah satu pabrik di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Ilustrasi Foto: ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jakarta -

Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia bekerja dan berusaha memiliki penghasilan. Setiap penghasilan yang didapat oleh seseorang maka akan menjadi pendapatan bagi orang tersebut.

Sama hal nya dalam level negara, segala sesuatu yang dihasilkan oleh negara akan dihitung sebagai pendapatan negara. Pendapatan ini dikenal dengan pendapatan nasional.

Apakah kita bisa menghitung jumlah pendapatan di suatu negara secara menyeluruh? Pasti nilai pendapatannya besar sekali. Oleh karena itu, dalam penghitungan pendapatan nasional terdapat beberapa metode pendekatan yang digunakan untuk menentukan nilai pendapatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pendapatan nasional, yuk simak penjelasannya sampai akhir.

Pengertian Pendapatan Nasional

Definisi pendapatan nasional menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.

ADVERTISEMENT

Mengutip dari E-Modul Ekonomi XI Kemendikbudristek, pendapatan nasional adalah keseluruhan jumlah pendapatan yang diperoleh semua masyarakat atau pelaku ekonomi yang tinggal disuatu negara dalam kurun waktu tertentu.

Besarnya pendapatan nasional sama dengan jumlah produk nasional yang dipengaruhi beberapa faktor antara lain ketersedian faktor produksi, keterampilan dan keahlian tenaga kerja, kemajuan teknologi, modal, serta stabilitas nasional.

Sejalan dengan pendapat Alfred Marshall yang menjabarkan pendapatan nasional sebagai tenaga kerja dan modal yang digunakan suatu negara untuk mengolah sumber daya alam guna menghasilkan produk baik yang berwujud atau tidak berwujud.

Meski demikian, pendapatan nasional bukan ukuran yang ideal dalam menggambarkan kesejahteraan warga negaranya serta tidak bisa digunakan untuk mengukur kemakmuran suatu negara.

Dikutip dari buku Ekonomi dan Akuntansi: Membina Kompetensi Ekonomi, menurut Michael P. Todaro, seorang profesor ekonomi dari Universitas New York menyatakan bahwa pendapatan nasional dan pendapatan per kapita merupakan indeks kesejahteraan dan pembangunan suatu negara yang bias.

Hal ini karena, pendapatan nasional belum mengikutsertakan unsur jumlah penduduk di suatu negara. Sedangkan pendapatan per kapita hanya konsep rata-rata pendapatan yang tidak bisa mengindikasikan bagaimana pendapatan nasional di suatu negara terdistribusikan secara keseluruhan.

Konsep Pendapatan Nasional

Mengutip dari buku Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas X karya Imamul Arifin, terdapat beberapa konsep untuk menjelaskan pendapatan nasional, yakni:

  • Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto (PDB) adalah ilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh masyarakat di suatu negara dalam kurun waktu satu tahun, termasuk barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara asing di dalam negeri.

  • Produk Nasional Bruto (PNB)

Produk Nasional Bruto (PNB) adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh setiap warga negara dalam jangka waktu satu tahun, termasuk nilai barang dan jasa warga negara yang berada di luar negeri. Namun, tidak termasuk nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara asing di dalam negeri tersebut.

  • Produk Nasional Neto (PNN)

Produk Nasional Neto (PNN) adalah nilai PNB yang telah dikurangi oleh penyusutan barang modal (capital goods). Hal ini karena, PNB merupakan nilai kotor dari pendapatan negara,sehingga perlu mengurangi nilai depresiasinya.

  • Pendapatan Nasional Neto (PN)

Pendapatan Nasional Neto (PN) adalah pendapatan seluruh warga negara sebagai balas jasa semua faktor produksi yang digunakan. Untuk mendapatkan pendapatan nasional, harus mengurangi Produk Nasional Neto (PNN) dengan pajak tidak langsung dan menambahkan dengan nilai subsidi.

  • Pendapatan Personal (PP)

Pendapatan Personal (PP) adalah bagian dari pendapatan nasional yang merupakan hak-hak individu sebagai balas jasa keikutsertaannya dalam proses produksi. Untuk memperoleh nilai pendapatan ini, PP dikurangi laba perusahaan yang tidak dibagikan atau laba ditahan (LDT), sebab laba ditahan merupakan hak perusahaan. Selain itu, Pembayaran Asuransi Sosial (PAS) juga harus dikurangkan. Lalu, nilai tersebut ditambah Pendapatan Bunga yang diterima oleh Pemerintah dan Konsumen (PBPK) dan Pendapatan Non-Balas Jasa (PNBJ).

  • Pendapatan Disposibel

Pendapatan Disposibel adalah pendapatan yang secara riil berada di tangan konsumen dan siap untuk dibelanjakan atau ditabung. Besarnya pendapatan disposabel adalah PP dikurangi dengan pajak langsung atau pajak penghasilan perorangan.

Manfaat Pendapatan Nasional

Dalam menghitung dan menentukan pendapatan nasional di suatu negara, perhitungan yang dilakukan cenderung kompleks karena mencakup banyak aspek data statistik. Oleh karena itu juga, penghitungan pendapatan nasional menjadi penting.

Menurut Ismawanto dalam buku Ekonomi untuk SMA & MA Kelas X terdapat beberapa manfaat mempelajari pendapatan nasional, yaitu:

  • Memahami struktur perekonomian suatu negara, apakah agraris, industri, atau yang lainnya.
  • Mengetahui kemajuan ekonomi atau perkembangan perekonomian dari tahun ke tahun, apakah mengalami kemajuan, kemunduran, atau tetap.
  • Untuk mengetahui tingkat kemakmuran masyarakat setelah dibandingkan dengan jumlah penduduk, atau nilai dari pendapatan perkapitanya.
  • Untuk membandingkan perekonomian antarnegara di dunia.
  • Sebagai pedoman pemerintah dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan kebijakan pembangunan ekonomi nasional.

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional

Menurut Buku Sekolah Elektronik Ekonomi 1 karya Sri Nur Mulyani dkk, berdasarkan pendekatannya, pendapatan nasional (National Income, disingkat: NI) dapat dihitung dengan metode pendekatan nilai produksi, pendapatan, atau pengeluaran.

1. Metode Pendekatan Produksi

Berdasarkan metode ini pendapatan nasional adalah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu. Dengan metode ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah (value added) proses produksi dari berbagai lapangan usaha dalam kurun waktu periode tertentu (biasanya satu tahun). Pendapatan dengan metode ini disebut dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB)

Adapun sektor lapangan usaha di suatu negara meliputi sektor pertanian, pertambangan, industri pengolahan, listrik, gas, dan air minum, bangunan, perdagangan, transportasi dan komunikasi, bank, jasa, dan lainnya. Hasil produksi dari masing-masing sektor dijumlahkan lalu dikalikan dengan satuan harga masing-masing.

Sehingga rumus penghitungannya adalah:

NI = (P1 . Q1) + (P2 . Q2) + (P3 . Q3) + (P4 . Q4) + .... + (PN + QN)

Keterangan:

NI : National Income

P : Price (Harga barang di dari sektor tertentu)

Q : Quantity (Jumlah barang dari sektor tertentu)

2. Metode Pendekatan Pendapatan

Berdasarkan metode pengeluaran, pendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh pengeluaran yang dilakukan seluruh pelaku ekonomi (rumah tangga, perusahaan, pemerintah, masyarakat luar negeri) di dalam suatu negara selama periode tertentu (satu tahun). Hasil penghitungannya disebut Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP).

Komponen dari pendapatan ini di antaranya pelaku ekonomi rumah tangga (mewakili pengeluaran konsumsi), perusahaan (mewakili pengeluaran investasi), pemerintah (mewakili pengeluaran pemerintah), dan masyarakat luar negeri (mewakili ekspor-impor).

Maka rumus pendapatannya adalah:

NI = C + I + G + (X - M)

Keterangan:

NI : National Income

C : Consumption

I : Investment

G : Government Expenditure

X - M : Export dikurangi Import

3. Metode Pendekatan Pengeluaran

Pendapatan nasional menurut pendekatan ini adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi (rumah tangga) yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam satu tahun.

Adapun faktor produksi yang dihitung di antaranya adalah SDA (dengan balas jasa berbentuk sewa), tenaga kerja (dengan balas jasa berbentuk upah/ gaji), modal (dengan balas jasa berupa bunga), dan skill kewirausahaan (dengan balas jasa berupa laba).

Maka rumus pendapatannya:

NI = r + w + i + p

Keterangan:

NI : National Income

r : rent (sewa)

w : wage (upah/ gaji)

i : interest (bunga)

p : profit (laba)




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads