Ekonomi Makro Adalah: Pengertian, Tujuan, Ruang Lingkup dan Contohnya

ADVERTISEMENT

Ekonomi Makro Adalah: Pengertian, Tujuan, Ruang Lingkup dan Contohnya

Noor Faaizah - detikEdu
Jumat, 01 Sep 2023 06:00 WIB
Tingkat inflasi Turki melambat menjelang pemilihan presiden. Hal ini pertama kalinya dalam kurun lebih dari setahun.
Ilustrasi ekonomi makro Foto: Kerem Uzel/Bloomberg via Getty Images
Jakarta -

Ekonomi makro adalah suatu kajian khusus yang digunakan untuk mempelajari mekanisme kerja perekonomian secara keseluruhan.

Ekonomi makro meneliti fenomena ekonomi yang lebih luas, seperti tingkat pengangguran, pendapatan nasional, tingkat pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan tingkat harga. Tujuannya untuk memahami berbagai peristiwa ekonomi, merumuskan dan memperbaiki suatu kebijakan ekonomi.

Dikutip dari laman The Economics Times, ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku dan kinerja perekonomian secara keseluruhan. Ekonomi makro berfokus pada perubahan agregat dalam perekonomian seperti pengangguran, tingkat pertumbuhan, produk domestik bruto dan inflasi. Ekonomi makro berfungsi untuk menganalisis semua indikator agregat dan faktor-faktor ekonomi mikro yang mempengaruhi perekonomian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada praktiknya pemerintah suatu negara cenderung menggunakan model ekonomi makro untuk membantu merumuskan kebijakan dan strategi ekonomi nasional. Dengan demikian, ekonomi makro cenderung melihat faktor-faktor yang memengaruhi kinerja ekonomi suatu negara secara keseluruhan.

ADVERTISEMENT

Nah, adapun ilmu ekonomi secara umum memang berkaitan erat dengan suatu pemahaman dan pengetahuan seseorang dalam mengatasi berbagai masalah ekonomi. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga dapat mencapai titik makmur dan sejahtera melalui aktivitas-aktivitas ekonomi.

Menurut Drs. Prayitno, MM., Ak dan Ruswidaryanto, S.Pd. dalam buku "Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X" terdapat pemahaman mengenai teori ekonomi yang membahas tentang asas-asas dan hukum ekonomi yang digunakan sebagai dasar melaksanakan kebijakan ekonomi. Kebijakan ini berfungsi untuk menerangkan hubungan antar peristiwa ekonomi dan merumuskan hubungan tersebut menjadi satu hukum ekonomi.

Pada praktiknya, teori ekonomi akan berusaha menggeneralisasi data-data ekonomi guna memberi penafsiran terhadap data tersebut. Adapun dalam kajian teori ekonomi terbagi atas ekonomi makro dan ekonomi mikro.

Secara sederhana, dalam ekonomi makro, konsumen dan produsen dianggap sebagai satu kesatuan. Sedangkan dalam ekonomi mikro, konsumen dan produsen dipandang sebagai suatu individu yang berdiri sendiri-sendiri.

Dalam artikel ini, DetikEdu akan mengupas tuntas tentang apa itu ekonomi makro, tujuan ekonomi makro, ruang lingkup dan contoh aplikasi ekonomi makro dalam pemerintahan.

Tujuan Ekonomi Makro

Dilansir dari laman Worldbank.org, ekonomi makro berfokus pada kinerja perekonomian suatu negara yang meliputi perubahan output ekonomi, inflasi, suku bunga, dan nilai tukar mata uang asing, serta neraca pembayaran. Tujuan utama ekonomi makro adalah untuk memahami dan menganalisis bagaimana berbagai aspek ini berinteraksi dan saling memengaruhi dalam skala besar.

Penelitian ekonomi makro berupaya menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang sebab akibat ekonomi, serta bagaimana kebijakan ekonomi dapat memengaruhi perekonomian secara keseluruhan. Mengingat bahwa ekonomi makro mempelajari seluruh ekonomi dengan fokus pada keputusan masalah dalam skala besar.

Oleh karena itu, tujuan utama dari ekonomi makro adalah:

  1. Memahami pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ini melibatkan analisis terhadap produktivitas, investasi, konsumsi, dan faktor-faktor lain yang dapat menggerakkan perekonomian menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.
  2. Mengendalikan tingkat inflasi agar tetap stabil dan tidak merugikan masyarakat
  3. Mengurangi pengangguran dan menganalisis penyebabnya melalui penciptaan lapangan kerja baru
  4. Mengatasi ketidakseimbangan ekonomi seperti defisit anggaran, defisit perdagangan, dan ketidaksetaraan pendapatan
  5. Mengoptimalkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Ini melibatkan menciptakan kondisi ekonomi yang memungkinkan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan, stabilitas harga, dan lapangan kerja yang cukup.

Ruang Lingkup dan Contoh Ekonomi Makro dalam Pemerintahan

Ilmu ekonomi makro memberi peranan besar dalam pemerintahan karena mencakup penanganan masalah-masalah ekonomi dalam skala nasional. Adapun upaya-upaya yang dilakukan dalam penyelesaian masalah ekonomi makro dilakukan melalui kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Mengutip buku "Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro" yang ditulis oleh Dr H Sugiyanto, SE, MM dan Anggun Putri Romadhina, SE, ME, ruang lingkup ekonomi makro adalah:

  • Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal adalah kunci untuk mengembangkan arah pendapatan, pengeluaran, dan risiko defisit. Kebijakan ini dilakukan dengan penekanan pada penentuan ruang fiskal dan sumber pendanaan serta peningkatan manajemen pengeluaran publik. Contohnya melalui keputusan pemberlakuan pajak dan pengeluaran anggaran pemerintah atau APBN.

  • Kebijakan Moneter

Selain pajak dan anggaran, variabel yang dilakukan oleh pemerintah adalah pengelolaan jumlah uang yang beredar. Pengelolaan uang yang beredar diatur oleh bank sentral dari suatu negara. Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI).

Pengelolaan jumlah uang yang beredar dilakukan untuk mempengaruhi tingkat harga, suku bunga, kurs mata uang asing, pengangguran, hingga tingkat output negara.

Contoh kebijakan moneter diantaranya penerbitan Surat Utang Negara, pelaksanaan kredit langsung oleh Bank Indonesia, penetapan suku bunga acuan, penyediaan fasilitas overdraft, dan lainnya.

  • Kebijakan Pertumbuhan

Fungsi dari kebijakan ini adalah untuk menyeimbangkan neraca keuangan di suatu perusahaan atau negara. Salah satu kebijakan dari ekonomi makro ini muncul akibat dari kekhawatiran para ahli ekonomi atas kemampuan pemerintah dalam mengatur siklus bisnis melalui kebijakan moneter dan fiskal. Kekhawatiran tersebut dilihat melalui keputusan pemerintah untuk membiayai pengeluaran yang lebih tinggi atau dikenal dengan anggaran defisit.

Contoh dari kebijakan pertumbuhan ini diantaranya, pemberian insentif pada perusahaan-perusahaan yang terus berinovasi, menggunakan teknologi terbaru, dan melakukan pengembangan kualitas produk.

Adapun data indikator ekonomi makro adalah mencakup data inflasi, Indeks Harga Perdagangan Besar, Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur, neraca perdagangan Indonesia, realisasi investasi, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Penjualan Riil (IPR), Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), utang luar negeri, cadangan devisa, serta uang beredar.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads