Notre-Dame Siap Dibuka Lagi 2024, Bagaimana Proses Pemulihan usai Kebakaran?

ADVERTISEMENT

Notre-Dame Siap Dibuka Lagi 2024, Bagaimana Proses Pemulihan usai Kebakaran?

Trisna Wulandari - detikEdu
Minggu, 24 Sep 2023 13:00 WIB
Workers stand by a huge oak frame at Notre Dame de Paris cathedral, Tuesday, July 11, 2023 in Paris. The panels are due to be reassembled on the top of Notre Dame to replace the roof that flames turned into ashes in 2019. (AP Photo/Christophe Ena)
Katedral Notre-Dame di Prancis akan dibuka lagi pada 2024. Sebelumnya Notre-Dame ditutup akibat kebakaran pada 15 April 2019. Foto: AP/Christophe Ena
Jakarta -

Katedral Notre-Dame di Paris, Prancis mengalami kebakaran pada 15 April 2019. Katedral Gotik yang menyimpan benda-benda bersejarah tersebut menjalani restorasi dan pemugaran hingga saat ini. Selang 5 tahun, Notre-Dame dijadwalkan kembali buka pada 2024.

Seperti apa langkah dan proses pemulihan usai kebakaran di Notre-Dame sendiri?

Pemulihan Katedral Notre-Dame Usai Kebakaran

Sekitar 1.000 orang bekerja untuk restorasi katedral Notre-Dame Paris per 11 September 2023. Tim restorasi ini terdiri dari 500 pekerja, pengrajin, dan pengawas di gereja serta 500 pekerja yang bekerja dari penjuru Prancis, seperti dikutip dari laman badan amal resmi Friends of Notre-Dame Paris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pekerja bertugas merestorasi hiasan dan kisi-kisi pagar besi tempa, jendela kaca patri, grand organ, brankas, hingga puncak menara yang jatuh. Kendati kaca patri tidak pecah, bagian jendela dan ornamennya dibersihkan dari debu timah dan bagian batang timah yang rusak diganti.

Pemulihan Grand Organ

Restorasi organ besar terdiri dari pemulihan bellow organ, pemasangan ulang konsol organ, hingga mengganti peti angin. Bellow berada di bawah instrumen di sepanjang dinding barat katedra. Fungsinya untuk memberi udara pada organ sehingga dapat membunyikan 8.000 pipanya.

ADVERTISEMENT

Adapun konsol organ merupakan kabinet berisi keyboard, pedal, dan kontrol stop bagi pemain organ untuk memainkannya. Restorasi konsol ini memakan waktu beberapa bulan di bengkel, lalu dibawa ke loteng Notre-Dame lewat lubang khusus. Kemudian, konsol dipasang lagi di depan organ yang dihubungkan dengan kontrol listrik.

Sementara itu, peti angin adalah kotak kayu besar penyimpanan pipa saluran masuk udara. Pembuat organ kini menghubungkannya dengan organ, untuk memastikan fungsi mekaniknya berjalan. Setelah itu, ke-8.000 pipa organ akan direparasi dan diselaraskan satu per satu.

Pemulihan Seni Tata Letak Kayu Warisan Dunia UNESCO

Rangka kayu di bagian tengah dan ruang paduan suara dipulihkan hampir seperti sebelum kebakaran. Kerangka dari abad 12-13 M ini dibangun kembali seusai desain abad pertengahan.

Kerangka area paduan suara terbuat dari kayu ek padat besar: panjang 32 meter, lebar hampir 14 meter, tinggi 10 meter. Proses restorasi menggunakan teknik manual dengan memerhatikan serat kayu. Dengan begitu, kerangka kayu ini bisa tahan lama.

Tata letak kayu (epure) ini masuk daftar warisan budaya tak benda UNESCO. Untuk itu, penting bagi para pekerja untuk menempatkan masing-masing bagian dalam keseluruhan struktur dan memosisikan sambungan tiap potongan.

Pohon suplai kayu ek sendiri sebelumnya dipotong jadi balok dengan kapak. Lalu, potongan kayu dipotong lagi dengan alat potong kuno bernama doloire. Alat ini juga berfungsi untuk mengatur ketebalan potongan kayu.

Sambungan-sambungan kayu di kerangka ini dibuat tanpa potongan loga sama sekali. Agar kerangka kayu yang dibuat selaras dengan desain, potongan-potongan kayu dibandingkan dengan modelnya. Setiap rangka unik, sehingga tukang kayu memberinya kode lokasi dan orientasinya pada struktur akhir.

Tukang kayu lalu menguji perakitan dua rangka utama dan empat rangka sekunder yang dihubungkan dengan purlin. Perakitan dry-fit di bengkel ini memastikan hasil potongan sudah akurat dan tersambung dengan baik, sehingga tidak perlu revisi di perakitan akhir.

Nah, barulah kemudian kayu diangkut sepotong demi sepotong ke katedral Notre-Dame. Tiap kerangka dirangkai menjadi rangka besar, lalu dipasang pada posisi finalnya.

Kolaborasi Pemulihan Museum Nasional

Berangkat dari strategi dan pengalaman pemulihan katedral Notre-Dame, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone menyatakan komitmen Prancis untuk berkolaborasi dalam pemulihan Museum Nasional Indonesia atau Museum Gajah. Diketahui, Museum Gajah juga mengalami kebakaran pada Sabtu (16/9/2023) lalu.


"Kami turut berduka atas musibah yang terjadi di Museum Nasional Indonesia. Apresiasi setinggi-tingginya atas langkah Tim Museum Nasional dalam menjalankan tugas pemugaran koleksi sejarah yang berharga," kata Penone dikutip dari keterangan tertulis Kemendikbudristek, Jumat (22/9/2023).

"Kolaborasi dengan pihak internasional, merupakan langkah yang bijaksana. Kami berkomitmen untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam upaya pemulihan ini," katanya.




(twu/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads