Para arkeolog menemukan dua sarkofagus misterius yang terkubur di bawah bagian tengah Katedral Notre-Dame kala proses restorasi katedral berlangsung. Katedral Notre-Dame itu direstorasi usai kebakaran yang dialami 3 tahun lalu.
Sarkofagus adalah peti mayat yang dibuat dari batu yang biasa digunakan pada zaman Yunani, Romawi, dan Mesir Purba menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Dilansir dari Smithsonian Magazine, sejak 2 sarkofagus itu ditemukan, penelitian digelar untuk mengungkap identitas tentang siapa yang dimakamkan di dalamnya. Penelitian digelar oleh National Institute of Preventive Archaeological Research (INRAP) dan Rumah Sakit Universitas Toulouse.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai berbulan-bulan akhirnya identitas sarkofagus itu terbongkar. Di dalamnya ada sisa-sisa seorang uskup yang meninggal pada tahun 1710 bernama Antoine de la Porte. Sang uskup meninggal dalam usia 83 tahun.
Kristina Killgrove dari LiveScience melaporkan peti mati tersebut sudah terkubur selama 300 tahun sehingga bentuknya telah rusak yang kemudian memungkinkan oksigen masuk ke dalam peti.
Ketika dibuka yang tersisa hanyalah tulang belulang, rambut kepala, rambut janggut dan beberapa sisa baju. Dari hasil analisis semasa hidupnya, Antoine de la Porte merawat giginya dengan baik. Mengenai penyebab kematiannya, ditemukannya tanda-tanda asam urat yang diderita sang uskup karena terlalu banyak mengonsumsi makanan dan alkohol.
Sedangkan satu sarkofagus lainnya, berisi seorang pria yang kira-kira berusia 25-40 tahun yang berbeda dari masa Antoine de la Porte. Para arkeolog menjulukinya dengan "Le Cavalier" lantaran diduga dia adalah penunggang kuda usai diteliti letak tulang pinggulnya.
Karena hidup jauh lebih lama dari masa Antoine, Le Cavalier diduga memiliki darah bangsawan. Di peti matinya ditemukan sisa daun dan bunga yang kemungkinan besar dari mahkota atau karangan bunga. Terkait penyebab meninggalnya, Le Cavalier disebut menderita semacam penyakit kronis yakni meningitis kronis akibat tuberkulosis.
Alasan mengapa peti mati tidak menyatu dengan tanah lantaran keduanya dimakamkan di sarkofagus timah yang dahulu merupakan pemakaman bagi bangsawan dan sosok elit. Namun dipastikan keduanya tak datang dari garis waktu yang sama.
Sebagai informasi, Katedral Notre-Dame di Paris, Prancis mengalami kebakaran hebat pada April 2019 lalu. Setelah kebakaran, otoritas Prancis memanggil arkeolog INRAP untuk mencari penyebab kerusakan dan upaya membangun kembali.
Namun ketika penggalian dilakukan, arkeolog malah menemukan dua peti mati, patung dan peninggalan arsitektur asli abad ke-13.
Lantaran penemuan tersebutlah pada bulan November 2019 sarkofagus dipindahkan ke lembaga forensik di Rumah Sakit Universitas Toulouse dan diidentifikasi sosoknya.
Hingga kini, restorasi Katedral Notre-Dame di Paris, Prancis masih berlanjut dan diperkirakan selesai serta siap di buka kembali pada tahun 2024.
Nah terungkap sudah misteri 2 sarkofagus yang ditemukan di Katedral Notre-Dame di Paris, Prancis.
(nwk/nwk)