.webp)
Para arkeolog Institut Arkeologi Bawah Air Eropa (IEASM) diketahui telah menemukan sebuah kuil yang tenggelam saat mereka menjelajahi kanal di lepas pantai Mediterania Mesir. Menariknya, kuil tersebut menyimpan harta karun kuno yang dianggap rahasia.
Berdasarkan laporan IEASM, harta peninggalan era Mesir kuno tersebut terkait dengan dewa Amun dan Aphrodite. Dalam kepercayaan Mesir kuno, dewa Amun dikenal sebagai salah satu dari delapan dewa primordial. Ia dianggap sebagai dewa udara.
Melansir The Science Times, kuil bawah air ini awalnya dibangun untuk Amun dan mengalami keruntuhan sebagian akibat peristiwa dahsyat yang terjadi pada pertengahan abad kedua SM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, para Firaun dulunya mengunjungi kuil tersebut untuk mendapatkan kekuasaan sebagai raja universal dari dewa tertinggi Mesir kuno.
Bangunan dari bekas kota kuno ini sekarang ada di bawah air sekitar 7 kilometer dari pantai Mesir. Penyebabnya adalah gempa bumi dan gelombang pasang yang membuat tanah melarut dan akhirnya menenggelamkan kuil.
Penemuan Harta Karun Rahasia
Ketika menjelajah kuil, para arkeolog menemukan beberapa harta karun yang tersembunyi. Harta karun tersebut antara lain perhiasan emas, alat ritual dari perak, dan wadah pualam yang pernah digunakan untuk menyimpan parfum atau salep dikenal sebagai unguents.
Franck Goddio, arkeolog bawah air Perancis dan presiden dari IEASM, mengatakan cukup terharu karena bisa menemukan artefak halus dalam keadaannya masih utuh meski terkena kekuatan dari bencana alam yang besar.
"Tiang kayu dan balok bangunannya terpelihara dengan baik. Sangat mengharukan bisa menemukan artefak halus yang bertahan utuh meskipun ada kekerasan dari besarnya bencana alam," ungkap Goddio, sebagaimana dikutip dari Live Science.
Penemuan Tempat Suci Yunani
Tidak hanya itu, para arkeolog juga menemukan tempat suci Yunani yang didedikasikan untuk Aphrodite di sebelah timur kuil. Bangunan tersebut menyimpan banyak artefak, benda perunggu, dan benda keramik impor.
Aphrodite disebut sebagai dewi cinta dan kesuburan menurut Yunani. Tempat pemujaan utama dewi tersebut berada di Amathus dan Paphos.
Para arkeolog menjelaskan bahwa temuan ini menunjukkan bagaimana orang Yunani memiliki izin untuk berdagang dan memiliki tempat suci untuk menyembah dewa mereka.
"Hal ini menggambarkan bahwa orang Yunani diizinkan untuk berdagang dan menetap di kota selama pemerintahan Firaun dari dinasti Saïte, antara tahun 688 hingga 525 SM. Mereka juga memiliki tempat suci untuk dewa-dewa mereka," terang para arkeolog.
Selain itu, beberapa senjata Yunani juga ditemukan dalam tempat suci tersebut, yang menunjukkan bahwa terdapat tentara bayaran dari Yunani yang hadir di beberapa titik wilayah tersebut pada satu waktu.
"Para tentara ini mungkin mempertahankan akses ke Kerajaan di cabang Kanopi bagian paling barat Sungai Nil," tutur para arkeolog.
(faz/faz)
