Sosiologi: Hakikat, Ruang Lingkup, dan Pengertian Menurut Para Ahli

ADVERTISEMENT

Sosiologi: Hakikat, Ruang Lingkup, dan Pengertian Menurut Para Ahli

Noor Faaizah - detikEdu
Rabu, 20 Sep 2023 19:00 WIB
Suasana interaksi pengunjung dengan pedagang di pasar Papringan Ngaiprono, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (27/2/2022). Setelah tutup selama dua tahun akibat pandemi COVID-19, wisata pendidikan dan kuliner pasar Papringan yang pembayarannya menggunakan uang bambu kembali dibuka guna memulihkan perekonomian masyarakat melalui pariwisata. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww.
Ilustrasi Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Jakarta -

Kita hidup bersama-sama dengan masyarakat berarti kita berada di dalam ruang lingkup sosiologi. Namun, tahukah detikers tentang makna sosiologi? Secara etimologi, istilah "sosiologi" berasal dari bahasa Latin "socius" yang berarti teman atau sekutu, dan "logos" yang berarti ilmu pengetahuan atau studi.

Dengan pemaknaan kata tersebut, maka "sosiologi" dapat berarti sebagai cabang ilmu yang memungkinkan kita untuk lebih memahami perilaku persekutuan atau pertemanan antarmanusia dalam konteks sosial.

Makna pertemanan ini pun akhirnya meluas pada sekelompok manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang. Kelompok ini kemudian dikenal dengan masyarakat, khususnya pada kelompok yang memiliki suatu sistem hidup bersama dan bergaul dalam waktu yang cukup lama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, kunci dari studi ini adalah untuk mempelajari masyarakat, struktur sosial, interaksi sosial, dan dampaknya terhadap individu dan kelompok dalam masyarakat. Adapun objek studinya dapat berbentuk interaksi yang melibatkan tingkatan dari individu hingga keluarga, teman, kelompok kerja, komunitas, ataupun subkultur.

Para ahli sosiologi disebut dengan sosiolog. Mereka akan menggunakan metode ilmiah untuk menyelidiki berbagai aspek kehidupan sosial, seperti norma, nilai, struktur sosial, konflik, dan perubahan sosial termasuk perubahan budaya, ekonomi, politik, dan teknologi.

ADVERTISEMENT

Mengutip dari buku "Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas X" karya Kun Maryati dan Juju Suryawati, secara singkat sosiologi berusaha mengkaji drama kehidupan manusia. Terutama tindakan-tindakan manusia baik secara individual maupun kelompok, baik tindakan yang lazim (commonplace) maupun yang tidak lazim (unusual).

Melalui pemaparan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sosiologi adalah sebuah studi sistematis tentang:

  • Perilaku sosial dari individu-individu
  • Cara kerja kelompok-kelompok sosial, organisasi, kebudayaan, dan masyarakat
  • Pengaruh dari kelompok, organisasi, kebudayaan, dan masyarakat terhadap perilaku individu dan kelompok.

Untuk memahami hakikat sosiologi lebih dalam, mari ketahui definisi sosiologi menurut beberapa ahli.

Pengertian Sosiologi Menurut Ahli

Dari buku "Aktif dan Kreatif Belajar Ilmu Sosiologi" tulisan Mir'atul Farikhah dan Sucik Isnawati terdapat pengetian sosiologi menurut beberapa ahli, di antaranya:

August Comte mengenalkan sosiologi secara sistematis sejak abad ke-19 dan menjadikannya sebagai Bapak Sosiologi. Pengertian sosiologinya dipaparkan dalam buku "Course the Philosophie Positive" yang menjelaskan bahwa mempelajari masyarakat harus melalui urutan-urutan tertentu. Ada tiga tahapan perkembangan manusia yaitu tahap teologis, tahap metafisik atau abstrak, dan manusia dalam tahap positivisme atau ilmiah.

  • Emile Durkheim mendefinisikan sosiologi sebagai studi yang mempelajari fakta-fakta sosial, meliputi cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu. Fakta-fakta tersebut mempunyai daya paksa yang kuat dalam mengendalikan individu.
  • Max Weber berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu tentang pemahaman interpretatif terhadap tindakan sosial. Akan tetapi, tidak semua tindakan yang dilakukan oleh seseorang adalah tindakan sosial. Pengertian tindakan sosial merujuk pada tindakan orang yang diorientasikan kepada orang lain dengan makna yang subjektif.
  • Selo Soemardjan menjelaskan sosiologi sebagai ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
  • Soerjono Soekanto berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial dalam masalah-masalah sosial.

Hakikat Sosiologi

Dalam buku "Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat" karya Bagya Waluya terdapat beberapa poin yang menjadi hakikat ilmu sosiologi yakni:

  • Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala kemasyarakatan
  • Dalam sosiologi, objek yang dipelajari adalah apa yang terjadi sekarang. Bukan apa yang seharusnya terjadi saat ini sehingga sosiologi disebut sebagai ilmu pengetahuan normatif
  • Dilihat dari segi penerapannya, sosiologi dapat digolongkan ke dalam ilmu pengetahuan murni (pure science) dan ilmu terapan (applied science)
  • Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan pengetahuan konkret. Hal ini berarti bahwa sosiologi memperhatikan bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri
  • Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian dari pola-pola umum masyarakat. Oleh karena itu, sosiologi meneliti apa yang menjadi prinsip atau hukum umum dari interaksi manusia serta sifat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat
  • Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum yang artinya mempelajari gejala-gejala umum atas apa yang terjadi pada interaksi antarmanusia

Ruang Lingkup Sosiologi

Dikutip dari buku "Sosiologi 1 SMA Kelas X" karya Drs. Andreas Soeroso, M.S, secara umum sosiologi dapat dikatakan sebagai cabang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Studi ini berupaya untuk melihat hubungan antarmanusia, baik pribadi maupun kelompok beserta dengan proses yang timbul dari hubungan manusia tersebut.

Dengan definisi tersebut, maka ruang lingkup sosiologi meliputi interaksi sosial antarindividu ataupun antrakelompok. Untuk memahami ruang lingkup sosiologi, dapat melihat ilustrasi berikut ini:

Ruang lingkup sosiologiRuang lingkup sosiologi Foto: detikedu

A, B, C merupakan anggota Kelompok I sedangkan P, Q, R adalah anggota kelompok II. Hubungan antara A, B, dan C merupakan objek studi sosiologi individu. Hubungan C dengan P juga objek studi sosiologi, baik C sebagai individu maupun C sebagai bagian dari kelompok I. Sama halnya dengan hubungan P dengan C, atau hubungan P dengan Q dan R dalam kelompok II.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads