817 Koleksi Museum Nasional dari Perunggu-Kayu Rusak Ringan-Berat Imbas Kebakaran

ADVERTISEMENT

817 Koleksi Museum Nasional dari Perunggu-Kayu Rusak Ringan-Berat Imbas Kebakaran

Nikita Rosa - detikEdu
Selasa, 19 Sep 2023 16:30 WIB
Kebakaran melanda Museum Nasional, Jakarta Pusat tadi malam. Usai dilalap si jago merah, Museum Nasional kini disterilkan dan polisi lakukan olah TKP, Minggu (17/9/2023).
817 Koleksi Museum Nasional Terdampak Kebakaran. (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Kebakaran melalap Museum Nasional Indonesia (MNI) pada Sabtu (16/9/2023). Sebanyak 817 koleksi di enam ruangan menjadi korban.

Ahmad Mahendra, (Plt) Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB), menerangkan ada 194.000 koleksi yang disimpan di Museum Nasional. Dari koleksi tersebut, 817 koleksi yang terdampak kebakaran ditemukan dalam kondisi rusak ringan hingga berat.

"Koleksi dan benda bersejarah tersebut merupakan koleksi berbahan perunggu, keramik, terakota, dan kayu serta koleksi miniatur dan replika benda prasejarah yang ditemukan dalam kondisi utuh maupun rusak ringan sampai berat," ujar Mahendra dalam laman Kemdikbud Selasa (19/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahendra menerangkan jika api berasal dari belakang Gedung A Museum Nasional dan bukan dari dalam gedung. Namun, kebakaran menyebabkan beberapa ruangan di bagian belakang Gedung A terdampak.

Evakuasi Telah Dilangsungkan

Proses evakuasi koleksi dan benda bersejarah telah dilakukan oleh tim MNI bekerjasama dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor). Sejumlah besar artefak berharga dan sejarah berhasil diselamatkan.

ADVERTISEMENT

Di samping itu, pemerintah juga telah membentuk tim investigasi, penutupan enam ruangan yang terdampak oleh Puslabfor, penutupan terbatas pada 1 ruangan terdampak untuk investigasi lebih lanjut, dan pemindahan koleksi benda bersejarah pada kelima ruangan lainnya.

"Sejak kemarin, kami telah memulai proses evakuasi koleksi dari area terdampak ke ruangan penyimpanan sementara didampingi oleh pihak kepolisian, serta melakukan inventarisasi untuk memastikan bahwa setiap benda bersejarah tercatat dengan akurat dan akan mendapatkan perawatan yang diperlukan selama periode pemulihan ini," jelas Mahendra.

Proses evakuasi dilakuakn oleh tim tenaga ahli khusus untuk mengangkat puing dengan diawasi dan diarahkan oleh tim evakuasi koleksi. Proses memerlukan beberapa alat berat dan teknik pengangkatan atap gedung yang rusak.




(nir/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads