Apakah AI Bisa Bantu Gen Z Menghadapi Masalah di Dunia Kerja?

ADVERTISEMENT

Apakah AI Bisa Bantu Gen Z Menghadapi Masalah di Dunia Kerja?

Nimas Ayu - detikEdu
Sabtu, 16 Sep 2023 19:30 WIB
Masa depan bisa tergambar di Mobile World Congress (MWC) 2023. Mobil terbang, robot humanoid, AI dan berbagai kecanggihan teknologi tumplek blek di sini.
Foto: Ardhi Suryadhi/Teknologi AI
Jakarta -

Gen Z tumbuh dengan kemajuan teknologi canggih seperti smartphone. Setelah menginjak remaja hingga dewasa, terutama saat memasuki dunia kerja, mereka kemudian dihadapkan pada teknologi Artificial Intelligence atau AI. Apakah teknologi AI bisa membantu kesulitan Gen Z?

Seperti yang diketahui, adanya pandemi secara global membuat banyak dari kaum Gen Z mengalami kesulitan dalam dunia kerja. Hal ini karena mereka kekurangan keterampilan dan kemampuan penting baik hard maupun soft skill yang biasanya diperoleh dari bekerja bersama rekan kerja yang lebih tua.

Namun sekarang, dengan hadirnya AI, disebut bisa lebih memudahkan Gen Z dalam dunia kerja mereka. Apakah benar?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengaruh AI Terhadap Pekerja Gen Z

Emma Parry, profesor manajemen SDM dan kepala Changing World of Work Group di Inggris telah mengamati bagaimana keterbukaan Gen Z terhadap teknologi baru menempatkan mereka di garis depan dalam cara kerja baru ini.

Menurutnya, dengan AI, orang cenderung terjerumus ke dalam pandangan distopia (pandangan dunia yang tidak ideal) atau utopis (pandangan dunia yang diidamkan).

ADVERTISEMENT

Tapi bagi orang-orang muda seperti Gen Z, biasanya terjerumus ke dalam pandangan distopia.

"Meskipun belum banyak penelitian berkualitas mengenai hal ini, secara anekdot, generasi muda lebih menerima dan bersedia untuk mengadaptasi AI ke dalam kehidupan sehari-hari dan di tempat kerja," ucap Parry, dikutip dari CNBC Internasional.

Di sisi lain, menurut Stephanie Forrest, pendiri Think Feel Do (TFD) dan konsultan di London, mengatakan ia melihat langsung bagaimana karyawan Gen Z mampu menggunakan AI dengan mudah.

"Mereka tidak mempertanyakan tentang teknologi ini dan hanya melihatnya sebagai cara untuk mengoptimalkan pekerjaan," ungkap Forrest.

Di perusahaannya, karyawan Gen Z pertama kali menggunakan AI melalui ChatGPT untuk tugas admin, penelitian, dan komposisi email.

"AI membuat karyawan Gen Z setara dengan karyawan lainnya. AI juga membuat perusahaan lebih berwawasan ke depan dengan belajar dari para karyawan Gen Z dalam menggunakan teknologi," jelas Forrest kemudian.

Kelebihan AI di Dunia Kerja

Profesor Weiguo Patrick Fan dari Universitas Lowa Amerika Serikat, mencatat bahwa banyak anak muda yang menggunakan keterampilan AI sebagai langkah strategis dalam karier.

Para kaum muda bahkan mengambil kursus online. Pengetahuan Gen Z tersebut dapat dimanfaatkan dalam dunia bisnis dan menjadikan dirinya berharga bagi atasan mereka.

"Karyawan Gen Z dengan pengetahuan AI nya dapat melakukan inovasi dan menghilangkan kesenjangan antara peran teknis dan non teknis," jelas Fan.

Selain itu, di perusahaan alat medis di Amerika Serikat, karyawan muda diketahui telah menggunakan teknologi AI untuk mengoptimalkan pekerjaan dan meningkatkan produktivitas.

Menurut pakar, keterampilan AI saat ini sangat berharga bagi industri dalam berbagai bidang dan meningkatkan kualitas karyawan.

"Penggunaan AI oleh karyawan Gen Z dapat memudahkan mereka dalam beradaptasi dan mengetahui implikasinya, sehingga membuat mereka lebih fleksibel. Gen Z dalam hal ini dapat memiliki peran penting melalui pengalaman penggunaan teknologi yang lebih baik," ungkap Fan.

Tantangan AI bagi Gen Z

Meski banyak diuntungkan karena kemajuan teknologi seperti AI, namun tetap saja pekerja Gen Z menghadapi satu tantangan serius karena kurangnya interaksi dengan rekan kerja yang lebih tua.

Tapi bagi Forrest, justru pengetahuan AI tersebut yang dapat menghubungkan keduanya untuk belajar bersama.

"Kami mengajak orang-orang biasa dan yang berpengalaman untuk belajar bersama satu sama lain," jelasnya.

Meski begitu, Gen Z tetap tak hanya mengandalkan kemampuan AI saja. Sebab, masih ada kemampuan lain yang harus dimiliki oleh karyawan muda.

Keterampilan seperti komunikasi, kerja tim, pemecahan masalah, dan adaptasi juga tetap dibutuhkan dalam perusahaan.

Pada akhirnya, keterampilan AI ini tidak begitu menjamin menyelesaikan masalah Gen Z dalam memasuki dunia kerja setelah pandemi. Tapi setidaknya para Gen Z akan memiliki keunggulan yang bisa mereka manfaatkan di kesempatan lain.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads