Wujud zat dapat berubah akibat perubahan suhu. Bisa diakibatkan suhu zat yang memanas atau mendingin. Ketika suatu benda mengalami perubahan suhu, maka keadaan materi atau wujudnya berubah. Perubahan wujud zat dapat terjadi pada zat padat, zat cair, ataupun zat gas.
Jenis perubahan wujud zat dalam sehari-hari ada 6 jenis, yaitu menguap, mencair, membeku, menyublim, mengembun, dan mengkristal.
Pada artikel ini, kita akan membahas salah satu perubahan wujud zat yaitu mengkristal. Berikut selengkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Mengkristal
Mengkristal adalah perubahan dari gas menjadi padat. Peristiwa perubahan zat ini merupakan kebalikan dari menyublim, yaitu perubahan zat padat menjadi gas.
Mengutip dari "Belajar Sains di Dapur " karya Bayu Sapta Hari mengkristal memiliki sebutan lain yaitu menghablur. Proses mengkristal terjadi karena adanya penurunan suhu atau pelepasan kalor pada benda tersebut.
Pada saat mengkristal, zat akan melepaskan energi kalor. Contohnya ketika gas di udara berubah menjadi es salju akibat suhu yang dingin.
Selain itu, proses serupa disebut juga dengan deposisi. Menurut Jujuk Juhariah dkk dalam bukunya "Klimatologi Pertanian" deposisi adalah proses dimana uap air langsung membeku tanpa adanya proses mencair terlebih dahulu.
Inti bekuan ini dalam istilah meteorologi ini akan menyebabkan pembentukan kristal es. Pembentukan benda padat dari proses perubahan wujud mengkristal ini dapat berasal dari pengendapan larutan atau lelehan.
Baca juga: Berapa Usia Bumi Saat Ini? |
Kristalisasi Sebagai Metode Pemisahan Zat
Bentuk kristalisasi merupakan salah satu cara pemisahan zat padat dari larutannya. Metode kristalisasi ini didasarkan pada kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik didih suatu zat dengan bahan pelarutnya.
Dikutip dari buku "IPA Terpadu VII A" yang ditulis oleh Agus Wijaya dkk., terdapat dua jenis metode kristalisasi, yaitu dengan cara penguapan atau pendinginan.
Pada proses penguapan, mulanya larutan dipekatkan dengan proses pemanasan pada zat yang tahan panas dan titik didih yang lebih tinggi daripada titik didih pelarut.
Sedangkan kristalisasi dengan pendinginan terjadi ketika suhu larutan turun. Komponen zat memiliki titik beku yang lebih tinggi sehingga menyebabkan membeku terlebih dahulu, sementara zat pelarut masih cair. Oleh karena itu, kedua zat dapat dipisahkan dan disaring.
Contoh Mengkristal
Adapun contoh-contoh perubahan zat melalui proses mengkristal diantaranya:
- Percobaan sublimasi kristal Iodin (I2) yang dipanaskan sehingga membentuk uap yang mengenai corong kaca dingin sehingga uap Iodin berubah menjadi padat berupa kristal-kristal Iodin
- Terbentuknya bunga es dalam lemari pendingin atau freezer
- Kristalisasi madu saat suhu udara yang dingin
- Butiran vetsin pada micin merupakan hasil dari kristalisasi
- Proses pemurnian gula pasir
- Pembuatan garam dengan menguapkan air laut untuk menjadi kristal-kristal
- Berubahnya uap di awal menjadi kristal es salju tanpa adanya proses menjadi air dulu
- Lubang knalpot menjadi kotor dan berwarna hitam karena gas karbon dioksida yang berubah menjadi padat.
- Proses pembuatan es kering yang berasal dari gas karbon dioksida yang dikompresi hingga suhu minus 57 derajat Celcius
- Kopi instan tanpa ampas yang berbentuk bubuk merupakan hasil dari kristalisasi
- Gas belerang yang dikeluarkan dari kawah, lama-kelamaan akan berubah menjadi Kristal dan akan menempel di sekitar kawah gunung
Demikian, pembahasan tentang proses mengkristal beserta dengan contoh-contohnya.
(pal/pal)