Contoh Wilayah Formal, Apa Bedanya dengan Wilayah Fungsional?

ADVERTISEMENT

Contoh Wilayah Formal, Apa Bedanya dengan Wilayah Fungsional?

Noor Faaizah - detikEdu
Jumat, 15 Sep 2023 06:30 WIB
Sebanyak 1.015 bibit pohon mangrove ditanam di kawasan konservasi hutan bakau Muara Tawar Segarajaya, Kabupaten Bekasi. Hal ini untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Contoh wilayah formal adalah vegetasi mangrove Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Wilayah yang didasarkan atas konsep homogenitas disebut juga wilayah formal. Oleh karena itu, wilayah formal sering pula disebut wilayah seragam (uniform region) atau homogeneous. Lantas apa saja contohnya dan perbedaan dengan wilayah fungsional?

Sebelumnya, akan dijelaskan terlebih dulu soal konsep pewilayahan. Pewilayahan merupakan proses membagi suatu ruang atau wilayah menjadi beberapa bagian.

Dalam kajian geografi, wilayah atau region diartikan sebagai suatu bagian permukaan bumi yang memiliki karakteristik khusus atau khas tersendiri yang menggambarkan satu keseragaman atau homogenitas sehingga dapat dibedakan dari wilayah-wilayah lain di sekitarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara umum, menurut Bambang Utoyo dalam buku Geografi: Membuka Cakrawala Dunia, berdasarkan kekhasannya suatu wilayah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu wilayah formal dan wilayah fungsional.

Terdapat perbedaan atas wilayah formal dan wilayah fungsional. Wilayah formal adalah tempat yang memiliki kesamaan-kesamaan karakteristik, sedangkan wilayah fungsional adalah konsep wilayah yang menekankan keterkaitan antara komponen atau lokasi/ tempat.

ADVERTISEMENT

Untuk mengetahui lebih lanjut, mari simak masing-masing contoh dari wilayah formal dan wilayah fungsional.

Wilayah Formal

Suatu wilayah formal seringkali tidak homogen secara sempurna, tetapi masih homogen dalam batas-batas tertentu. Penentuan batas-batas wilayah formal berarti mengelompokkan unit-unit lokal yang mempunyai ciri-ciri serupa menurut kriteria tertentu.

Homogenitas dari wilayah formal dapat ditinjau berdasarkan kriteria fisik atau alam ataupun kriteria sosial budaya. Mengutip Yoga Ariwibowo dari buku Geografi SMA XII IPS wilayah formal adalah wilayah yang mempunyai beberapa persamaan dalam beberapa kriteria tertentu.

Dengan demikian, suatu wilayah dapat dikategorikan sebagai pewilayahan formal berdasarkan keseragaman atau homogenitas tertentu.

Contoh Wilayah Formal

Adapun contoh-contoh wilayah formal menurut Drs Gatot Harmanto, MPd dan Rudi Hartono, SPd dalam buku Kamus Geografi Tematik Visual dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Berdasarkan Kriteria Fisik atau Alam

Wilayah formal berdasarkan kriteria fisik didasarkan pada kesamaan topografi, jenis batuan, iklim, dan vegetasi, dan hewan.

Contoh wilayah formal di Indonesia berdasarkan kriteria fisik misalnya, wilayah pegunungan kapur (karst), wilayah beriklim dingin, daerah pegunungan Dieng, wilayah hutan hujan tropis, kepulauan Wallacea, zona dataran rendah Jakarta, dan wilayah vegetasi mangrove.

  • Berdasarkan Kriteria Sosial Budaya

Wilayah formal berdasarkan kriteria kondisi sosial dan budaya seperti aspek ekonomi, lingkungan hidup, sosial mata pencaharian, suku, bahkan agama.

Contoh wilayah formal di Indonesia berdasarkan kriteria sosial budaya misalnya misalnya, wilayah industri tekstil, daerah pengrajin gerabah, wilayah pertanian sawah basah, wilayah suku banjar, wilayah Kesultanan Yogyakarta dan pemukiman pecinan.

Wilayah Fungsional

Wilayah fungsional adalah wilayah yang memperlihatkan adanya suatu kekompakan fungsional, saling tergantung dalam kriteria tertentu. Terkadang wilayah fungsional disebut juga dengan wilayah nodal atau wilayah polarisasi yang terdiri dari unit-unit heterogen kota besar, kota kecil, dan desa-desa.

Adapula yang mendefinisikan wilayah fungsional adalah wilayah yang dicirikan oleh adanya kegiatan yang saling berhubungan antara beberapa pusat kegiatan secara fungsional. Karena itu disebut pula wilayah fungsional terbentuk karena adanya beberapa pusat kegiatan yang saling berhubungan.

Wilayah nodal atau fungsional ini menurut Dr Isra Muksin, SSos, MSi dalam buku "Pengembangan Kapasitas Pemerintah Daerah" menekankan perbedaan dua komponen wilayah yang terpisah berdasarkan fungsinya. Oleh karena itu, wilayah nodal didasarkan pada hubungan antar sistem wilayah hierarkis.

Hubungan tersebut umumnya berlangsung antara wilayah pusat (core) dan wilayah pinggiran (periphery atau hinterland).

Contoh Wilayah Fungsional

Adapun contoh wilayah fungsional menurut Ernan Rustiadi dalam buku "Teori Perencanaan: Mazhab & Praktik Perencanaan Pengembangan Wilayah" dapat diklasifikasikan berdasarkan komponen berikut:

  • Berdasarkan Tipe Ekonomi

Kategori tipe ekonomi dapat didasarkan pada aspek seperti arus pengangkutan barang, arus penumpang, kereta api, jalan raya. Contoh wilayah fungsional yakni wilayah metropolitan seperti Jabodetabek (Jakarta, Bogor. Depok, Tangerang, dan Bekasi), Gerbang Kertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan), dan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan), Metropolitan Bandung Raya, Metropolitan Mammanisata (Makssar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar).

Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) lainnya adalah Batam-Bintan-Karimun sedangkan wilayah fungsional yang lebih luas yaitu SIJORI (Singapura-Johor-Riau).

  • Berdasarkan Tipe Maksud/Tujuan

Kategori tipe maksud dan tujuan seperti alur hilir mudik, arus komuter dari tempat tinggal ke tempat kerja atau pusat perbelanjaan.

  • Berdasarkan Tipe Sosial

Kategori tipe sosial seperti arus pelajar atau mahasiswa dari tempat tinggal ke sekolah, atau pasien dari tempat tinggal ke rumah sakit. Contoh lain di bidang sosial juga ada pada arus informasi melalui surat kabar, faksimili, dan juga telepon.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads