Ilmu geografi adalah disiplin ilmu yang mempelajari berbagai aspek tentang permukaan Bumi. Dalam geografi terdapat 10 konsep diantaranya konsep morfologi, lokasi, jarak, pola, aglomerasi, keterjangkauan, nilai guna, interaksi, diferensiasi area, dan keterkaitan ruang.
Salah satu konsep penting dalam geografi adalah morfologi yaitu konsep yang menggambarkan relief (bentuk permukaan bumi) yang berbeda-beda sehingga kegunaannya pun berbeda.
Pengertian Konsep Morfologi
Menurut Drs Marhadi SK, MSi dalam modul pembelajaran berjudul Hakikat Geografi, morfologi menggambarkan daratan muka bumi sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah melalui proses geologi. Lazimnya disertai erosi dan sedimentasi sehingga terbentuk pulau, daratan luas, pegunungan, lereng, lembah, dan daratan aluvialnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Objek Studi Geografi: Material dan Formal |
Dalam buku Geografi: Menyingkap Fenomena Geosfer karya Ahmad Yani dan Mamat Ruhimat morfologi juga menyangkut bentuk lahan yang terkait dengan erosi, pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan tanah, dan ketersediaan air. Konsep ini meliputi penggambaran garis kontur, ketinggian tempat, irisan melintang, dan relief permukaan bumi sebenarnya.
Dengan demikian, konsep morfologi penting dalam ilmu geografi karena fokus pada studi tentang bentuk dan struktur permukaan Bumi. Ini melibatkan analisis terhadap fitur-fitur geografis seperti gunung, lembah, sungai, hingga dataran.
Konsep morfologi membantu kita memahami bagaimana fitur-fitur ini terbentuk, berinteraksi, dan berubah seiring waktu. Mengutip Budi Handoyo dalam buku Pengantar Geografi: Penguatan Berpikir Spasial konsep morfologi menunjukkan bentuk permukaan bumi sebagai hasil tenaga endogen dan eksogen.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan morfologi bumi diantaranya adalah aktivitas geologi, erosi, deposisi, dan pergerakan lempeng benua.
8 Contoh Konsep Morfologi dalam Geografi
Konsep morfologi berhubungan dengan bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia. Melalui konsep ini manusia akan dimudahkan untuk mengetahui potensi suatu lahan atau wilayah. Berikut 8 contoh konsep morfologi dalam geografi:
- Gunung berapi dan pegunungan terbentuk dari aktivitas vulkanik dan akumulasi material magma. Contoh gunung berapi di Indonesia adalah Gunung Merapi dan Gunung Kelud.
- Dataran plato dengan kemiringan tidak lebih dari 5ΒΊ merupakan wilayah yang mudah digunakan sebagai daerah pemukiman dan usaha pertanian maupun usaha-usaha yang lain. Dataran ini terbentuk melalui deposisi sedimen atau erosi selama jutaan tahun. Contohnya Dataran Gangga di India Utara dan Great Plains di Amerika Serikat.
- Lembah sungai aluvial yang memiliki lahan tanah subur. Pembentukannya akibat erosi air atau glasial yang membawa berbagai zat dari wilayah tanah yang berbeda-beda. Contohnya lembah Sungai Nil di Mesir, Lembah Yosemite di Amerika Serikat.
- Aliran sungai yang mengalir dari dataran tinggi ke dataran yang lebih rendah memiliki pola aliran yang bermacam-macam seperti Sungai Amazon di Amerika Selatan.
- Bukit merupakan elevasi yang lebih rendah daripada gunung, namun lebih tinggi daripada sekitarnya. Dapat terbentuk melalui erosi dan deposisi material di atas permukaan tanah seperti Bukit Hollywood di California dan Bukit Tor di Australia.
- Teluk merupakan bagian laut atau samudera yang masuk ke dalam daratan yang terbentuk melalui erosi atau akumulasi sedimen di daerah pantai. Contohnya Teluk San Francisco di Amerika Serikat, Teluk Benggala di Asia Selatan.
- Pulau adalah sebuah daratan yang dikelilingi air di semua sisinya. Proses pembentukannya dapat melalui aktivitas vulkanik, erosi, atau pengangkatan tanah. Contohnya Pulau Jawa di Indonesia, Pulau Hawaii di Pasifik.
- Semenanjung merupakan hamparan tanah yang menghubungkan daratan utama dengan laut atau samudera. Terbentuk melalui proses akumulasi sedimen atau pengangkatan tanah, seperti Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal) dan Semenanjung Malaya.
(pal/pal)