Hari Ozon Internasional 16 September 2023: Sejarah hingga Cara Memperingatinya

ADVERTISEMENT

Hari Ozon Internasional 16 September 2023: Sejarah hingga Cara Memperingatinya

Nimas Ayu Rosari - detikEdu
Kamis, 14 Sep 2023 06:00 WIB
Hari Ozon Internasional 2022: Sejarah, Tema dan Twibbon
Foto: Sumber Belajar Kemdikbud
Jakarta -

Hari Ozon Internasional atau World Ozone Day adalah hari untuk memperingati betapa pentingnya lapisan ozon di Bumi. Hari tersebut diperingati secara keseluruhan negara di dunia untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan ini.

Hari Ozon Internasional diperingati tanggal 16 September setiap tahun. Setiap tahun Hari Ozon Internasional diperingati dengan didasari tema sebagai motivasi bersama yang dicetuskan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)/United Nations (UN).

Mengenal Lapisan Ozon dan Masalahnya

Dilansir dari Physics Today, lapisan ozon yang melindungi bumi pertama kali ditemukan oleh Charles Fabry dan Henru Buisson asal Prancis. Fabry adalah seorang fisikawan yang mengembangkan teori interferensi multibeam dan sebagai penemu lapisan ozon di Bumi. Fabry bersama Buisson menemukan lapisan ozon Bumi dan menyimpulkan bahwa lapisan tersebut sebagai pelindung Bumi dari sinar radiasi ultraviolet (UV) Matahari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersumber dari laman BMKG Global Atmosphere Watch, sekitar 90% lapisan ozon terletak di bagian Stratosfer Bumi, sekitar 11-50 km di atas Bumi. Lapisan ozon ini tercipta oleh sinar ultraviolet yang mengenai molekul oksigen (O2) dan membelah atomnya menjadi atom oksigen individu atau atomik. Atomik tersebut bergabung dengan O2 lainnya dan menghasilkan ozon (O3) yang terdiri dari 3 atom oksigen, begitu siklus terus berlanjut.

Menurut laman Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), lapisan ozon dapat berlubang ketika salah satu molekul ozon (O3) yang melindungi Bumi rusak. Rusaknya O3 disebabkan oleh bahan kimia yang mengandung klorin atau bromin dan membuat O3 terurai. Bahan kimia itu adalah chlorofluorocarbon (CFC) yang banyak terdapat pada alat pendingin yang diciptakan manusia seperti kulkas dan AC, bahan busa, aerosol, dan sebagainya.

ADVERTISEMENT

Lapisan ozon yang menipis menyebabkan lubang ozon dan berbahaya bagi kehidupan Bumi. Lubang ozon ini pertama kali ditemukan di Kutub Selatan oleh British Antarctic Survey yang dipimpin ilmuwan Dr Joe Farman pada 1985 lalu.

Dr Joe Farman bersama rekannya BG Gardiner dan JD Shanklin mendeskripsikan pengukuran balon ozon di Stratosfer di ketingian lebih dari 22 km, yang menunjukkan penurunan tajam konsentrasi ozon di atas Antartika saat musim semi, demikian dilansir dari BBC.

Dalam kondisi atmosfer yang tidak tercemar, siklus produksi dan dekomposisi ozon berada dalam keseimbangan. Begitu atom klor yang dilepaskan dari CFC 'mencampuri' proses siklus produksi-dekomposisi ozon ini, penghancuran atau dekomposisi ozon semakin cepat. Hal ini karena CFC bertindak sebagai katalis penghancuran ozon. Hasil riset Farman dkk ini diterbitkan di jurnal Nature pada 1 Mei 1985 lalu.

Sejarah Hari Ozon Internasional

Hari Ozon Internasional merupakan peringatan yang dilakukan secara mendunia untuk memberi kesadaran akan pentingnya menjaga lapisan ozon di Bumi. Sebab, tidak semua masyarakat paham dan tahu seputar lapisan ozon.

Dilansir dari laman resmi P3E Sulawesi dan Maluku, peringatan Hari Ozon Internasional ini berawal dari penandatanganan Protokol Montreal pada 16 September 1987. Protokol Montreal adalah perjanjian internasional di bidang lingkungan yang intinya adalah menghapuskan penggunaan CFC secara bertahap.

Protokol Montreal tersebut ditandatangani oleh 188 negara. Penandatanganan tersebut menjadi tanda peringatan untuk mengingatkan kepedulian masyarakat dunia tentang lapisan ozon pelindung Bumi.

Hal ini menjadi bentuk perjanjian dan menindaklanjuti persetujuan umum pertama yang diadakan pada tahun 1985. Persetujuan tersebut dikenal sebagai "Konvensi Wina untuk Perlindungan Lapisan Ozon" yang merupakan perjanjian untuk melindungi lapisan ozon.

Dilansir dari laman United Nations, tujuan utama Protokol Montreal adalah untuk melindungi lapisan ozon dengan mengambil tindakan untuk mengendalikan total produksi global dan konsumsi bahan-bahan yang dapat merusaknya, dengan tujuan akhir untuk menghilangkannya berdasarkan perkembangan pengetahuan ilmiah dan informasi teknologi.

Pada tahun 1994, Majelis Umum PBB mencanangkan tanggal 16 September sebagai Hari Internasional untuk Pelestarian Lapisan Ozon dan memperingati penandatanganan Protokol Montreal 1987. Jumlah gas-gas ini dan gas-gas perusak ozon lainnya di stratosfer Antartika mencapai puncaknya sekitar tahun 2000 dan terus menurun secara perlahan sejak saat itu.

Tema Hari Ozon Internasional 2023

Seperti diketahui bahwa Hari Ozon Internasional selalu memiliki tema peringatan setiap tahunnya, seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Tema yang digunakan juga berbeda-beda tergantung pada perkembangan kondisi ozon di dunia.

Dilansir dari laman United Nations Environment Programme (UNEP) atau badan PBB untuk program lingkungan, Hari Ozon Internasional yang diperingati pada 16 September 2023 memiliki tema 'Montreal Protocol: fixing the ozone layer and reducing climate change' atau 'Montreal Protocol: memperbaiki lapisan ozon dan mengurangi perubahan iklim'.

Tema ini dipilih dan dicetuskan sebagai bentuk kepedulian dunia mengenai perubahan iklim yang sering terjadi dan dapat berpengaruh pada lapisan ozon.

Cara Berpartisipasi Memperingati Hari Ozon Internasional

Cara berpartisipasi dalam peringatan Hari Ozon Internasional adalah dengan melakukan aktivitas yang tidak berpotensi merusak lapisan ozon dan lainnya. Berikut cara yang bisa detikers ikuti, dilansir dari laman SMA Katolik Yos Sudarso Kepanjen tahun 2022.

  1. Beli produk ramah ozon, berlabel ozone friendly atau free CFC tidak lagi mengandung zat-zat Bahan Perusak Ozon (BPO) atau halon.
  2. Gunakan peralatan yang ramah ozon non-CFC (chlorofluorocarbon).
  3. Para petani mulai beralih menggunakan bahan-bahan fumigasi atau pengolah tanah yang tidak lagi mengandung metil bromida atau mengandung unsur-unsur yang berdampak buruk bagi lapisan ozon.
  4. Teknisi terlatih, pada waktu memperbaiki peralatan rumah tangga berbahan aerosol yang masih mengandung CFC, tidak akan membiarkan CFC terlepas ke udara.
  5. Karyawan/pegawai kantoran, berperilaku ramah lingkungan seperti menjalankan program eco office dengan membantu kantor dengan mengidentifikasi peralatan kantor seperti AC, dispenser, kulkas, dan tabung pemadam kebakaran serta produk-produk lainnya.
  6. Jangan budayakan memusnahkan sampah dengan membakar. Efek samping dioksin dari hasil pembakaran, terhadap binatang adalah perubahan sistem hormon, perubahan pertumbuhan janin, menurunkan kapasitas reproduksi, dan penekanan terhadap sistem kekebalan tubuh. Sedangkan gas karbondioksida yang tercipta ketika adanya proses pembakaran dapat memperbesar kemungkinan penipisan lapisan ozon dan meningkatkan pengaruh rumah kaca di permukaan bumi.

Itu dia penjelasan mengenai Hari Ozon Internasional. Mari jaga lapisan pelindung Bumi dengan langkah kecil yang sangat berarti!




(nwk/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads