Mengenal Gugak: Musik dan Tarian Tradisional Korsel

ADVERTISEMENT

Mengenal Gugak: Musik dan Tarian Tradisional Korsel

Baladan Hadza Firosya - detikEdu
Senin, 11 Sep 2023 06:00 WIB
Veliko Tarnovo, Bulgaria- July 25, 2015: South Korean group for traditional music make performance in Veliko Tarnovo. South Korean group in traditional costumes plays traditional drum music on
Foto: (Ilustrasi tarian Korea/iStock)
Jakarta -

Apakah detikers penasaran dengan budaya tradisional Korea Selatan, terutama musik? Jika iya, mungkin Anda akan terkagum oleh kekayaan dan keunikan musik rakyat Korea serta keindahannya yang mendalam.

Nama kesenian ini dikenal sebagai Gugak. Gugak adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan musik dan tarian khas Korea.

Apa Itu Gugak?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari laman Korea Net, nama "gugak" pertama kali digunakan untuk mengidentifikasi musik khas Korea ketika musik asing mulai memengaruhi Korea pada akhir Dinasti Joseon. Musik ini memiliki akar sejajar dengan sejarah Korea itu sendiri, tetapi bentuknya yang lebih khas mulai terbentuk pada abad ke-15 saat Raja Sejong memperkenalkan inovasi penting.

Raja Sejong juga menyusun notasi musik jeongganbo dan menciptakan alat musik khusus. Ia juga menciptakan komposisi musik penting seperti Jongmyo Jeryeak yang saat ini menjadi Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan UNESCO sejak tahun 2001.

ADVERTISEMENT

Selain itu sang raja juga turut menciptakan Yeomillak. Yeomillak berarti "bergembira bersama rakyat".

Unsur Kesenian Gugak

Gugak mencakup berbagai jenis musik yang dipentaskan di Korea, termasuk:

1. Jeongak dan Jeongga. Ini adalah musik istana yang biasanya dinikmati oleh kalangan terpelajar pada masa Dinasti Joseon.

2. Pansori dan Sanjo. Ini adalah musik rakyat yang umumnya dinikmati oleh masyarakat biasa.

3. Tarian Rakyat. Jeongjae, Salpuri, dan Seungmu adalah nama tarian-tarian tradisional yang ditarikan di hadapan raja di istana.

Musik yang dinikmati oleh kalangan elite, seperti musik istana, Yeongsan Hoesang, Gagok, dan Sijo, secara kolektif disebut Jeongak. Di samping itu, ada pula musik shamanisme, mantra agama Buddha, musik religius umat Buddha, Minyo (nyanyian rakyat), Pansori, Japga, Sanjo, dan berbagai jenis musik rakyat.

Salah satu jenis Minyo yang paling terkenal adalah "Arirang," yang sangat menggambarkan perasaan bangsa Korea. Arirang bahkan diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO pada tahun 2012, dan berbagai versi lirik dan melodi Arirang tersebar luas di berbagai daerah seperti Miryang, Jeongseon, dan Jindo.

Instrumen Tradisional Gugak

Gugak menggunakan lebih dari 60 jenis instrumen tradisional, termasuk yang ditiup dan digesek. Beberapa instrumen penting meliputi:

1. Alat musik gesek yang berupa gayageum, geomungo, ajaeng, bipa, dan haegeum.

2. Alat musik tiup seperti daegeum, piri, danso, dan taepyeongso.

3. Instrumen perkusi yang meliputi buk (gendang), janggu, kkwaenggwari, dan jing (gong).

Instrumen-instrumen ini dapat dikombinasikan sesuai dengan jenis musik yang diinginkan, menciptakan beragam suara dan pengalaman musik yang kaya dari budaya Korea.

Keunikan Gugak Sebagai Musik Tradisional Korea

Melansir dari laman Outline, salah satu aspek yang paling mencolok dalam Gugak, adalah peran dominan yang dimainkan oleh para musisi dalam setiap pertunjukan. Improvisasi dalam pertunjukan ini dapat dilakukan baik oleh seorang pemain tunggal maupun oleh ansambel, sesuai dengan selera dan pilihan masing-masing musisi.

Dasar utama dari musik Gugak ini disebut sebagai "jangdan," yang mengacu pada tempo atau aksen dalam musik. Meskipun mengikuti pola jangdan, seorang seniman diberikan kebebasan untuk berimprovisasi secara pribadi, dengan memanfaatkan pola-pola musik yang ada sebagai fondasi.

Beberapa pola yang paling umum digunakan adalah jinyang (lambat), jungmori (sedang), jungjungmori (sedang-cepat), jajinmori (cepat), dan hwimori (sangat cepat).

Sementara dalam konteks "mode" dalam musik tradisional Korea, variasi yang beragam muncul bergantung pada karakteristik melodi yang sedang dimainkan. Dalam beberapa jenis musik tradisional Korea, seperti Pansori, mode ini sangat memengaruhi perasaan yang ingin disampaikan dalam musik.

Ada dua mode penting dan mendasar dalam musik tradisional Korea, yaitu gyemyeonjo (gaya sedih) dan ujo (megah).

Tempat Untuk Menonton Pertunjukan Gugak

Jika di antara detikers yang ingin menikmati pertunjukan Gugak secara langsung, tempat terbaik untuk melakukannya adalah di National Gugak Center dan The National Theatre of Korea.

Kedua tempat ini dikenal sebagai pusat-pusat unggulan untuk menikmati Gugak dalam pengaturan pertunjukan yang otentik.

Nah detikers, jadi di atas adalah ulasan tentang musik tradisional Korea yang ternyata juga memasukan unsur tarian di dalamnya. Menarik bukan?




(nwy/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads