11 Cara Menulis Karya Ilmiah yang Baik, Simak Poin-poinnya

ADVERTISEMENT

11 Cara Menulis Karya Ilmiah yang Baik, Simak Poin-poinnya

Baladan Hadza Firosya - detikEdu
Kamis, 07 Sep 2023 22:00 WIB
Daftar pustaka adalah kumpulan sumber yang digunakan sebagai referensi penulisan suatu naskah atau karya ilmiah. Simak cara menulis daftar pustaka dari jurnal.
Ilustrasi Foto: unsplash
Jakarta -

Karya ilmiah adalah tulisan yang dibuat oleh penulis atau peneliti dengan tujuan menjelaskan secara logis dan sistematis suatu topik ilmiah kepada pembaca. Tujuan utamanya adalah mencari jawaban dan membuktikan kebenaran tentang topik yang dibahas dalam tulisan.

Biasanya, karya ilmiah mengangkat topik yang kontemporer dan aktual, atau sebagai pengembangan dari penelitian sebelumnya jika tema serupa. Hal itu mengutip buku Cara Praktis Penulisan Karya Ilmiah oleh Rahman Rahim.

Lantas, bagaimana cara pembuatan karya ilmiah? Simak pemaparan berikut untuk dapat memahami cara pembuatan karya ilmiah yang baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Pencarian Ide

Ide atau topik pembahasan adalah hal penting yang harus ditentukan sebelum menyusun penulisan. Namun, kesulitan utama bagi penulis biasanya adalah kesulitan dalam menemukan ide untuk ditulis.

ADVERTISEMENT

Banyak penulis gagal karena mereka tidak dapat menemukan ide yang bagus dan akhirnya menyerah sebelum mencoba. Sebenarnya, ide harus ditemukan, dianalisis, dan diolah dengan berbagai pemikiran dan teori. Ide untuk karya tulis dalam lomba tidak bisa sembarangan.

Untuk menemukan ide penulisan, cobalah mulai dengan fenomena kontemporer atau topik-topik yang disukai. Dari sini detikers dapat mencari permasalahan dalam topik tersebut. Jika tidak terdapat permasalahan, cobalah mencari sisi keunikan dari topik yang berusaha diangkat.

2. Penyusunan Latar Belakang

Setelah menemukan ide atau topik pembahasan, selanjutnya latar belakang merupakan bagian awal yang memicu penulis untuk melakukan penulisan tersebut. Detikers boleh memasukan alasan-alasan mengapa detiker memilih topik atau ide tersebut untuk diangkat atau diteliti dalam tulisan.

Penting dalam penulisan, sertakanlah data-data yang mendukung untuk melengkapi mengapa topik tersebut penting untuk dibahas secara jelas dan terperinci.

Beberapa hal yang penting dalam penulisan juga mencakup kondisi ideal mencakup keadaan yang dicita-citakan, kondisi faktual merupakan kondisi yang terjadi saat ini, selanjutnya adalah saran atau solusi singkat untuk masalah sebelum masuk ke pembahasan utama.

3. Membuat Rumusan Masalah

Ini merupakan bagian yang dirumuskan berbentuk pertanyaan keseluruhan dari topik atau ide yang diangkat sekaligus turunan dari latar belakang. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.

4. Menyusun Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan penulisan terdapat 3 tujuan secara umum, yaitu penemuan data baru, pembuktian untuk mengatasi keraguan terhadap informasi, pengembangan pengetahuan yang ada.

Sementara itu, manfaat penulisan adalah aplikasi hasil penelitian, baik bagi lembaga-lembaga tertentu maupun masyarakat. Oleh sebab itu dalam pendahuluan perlu dijelaskan manfaat apa yang dapat diambil dari hasil penelitian yang dilakukan.

5. Menyusun Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah langkah penting dalam penelitian yang sering diabaikan. Ini melibatkan peninjauan hasil penelitian terdahulu tentang topik yang akan diteliti, membantu memahami konteks penelitian sebelumnya, dan menjelaskan relevansi penelitian saat ini.

Selain itu, kajian pustaka juga membantu mengidentifikasi perbedaan, kontribusi, dan merinci kerangka teoritis. Ini menjadi dasar kuat untuk pengembangan penelitian dengan menghubungkan penelitian saat ini dengan upaya sebelumnya dalam menangani masalah serupa.

Dalam penelitian setidaknya terdapat dua jenis penelitian. Yakni penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, ini menentukan apakah penelitian itu ilmiah atau tidak. Namun, dalam penelitian kualitatif, kajian pustaka adalah opsional karena biasanya langsung berhubungan dengan objek penelitian.

6. Menyusun Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau metode yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur dan mengumpulkan data dalam penelitian mereka, seperti kuesioner, panduan wawancara, atau perangkat pengukuran fisik. Pemilihan instrumen harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan akurasi dan validitas data.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti itu sendiri adalah instrumen utama (human instrument). Untuk itu, peneliti perlu memvalidasi diri mereka sendiri sebelum melakukan penelitian lapangan dengan memahami metode penelitian, memiliki pengetahuan tentang bidang yang diteliti, dan mempersiapkan diri baik dari segi akademik maupun logistik.

Sedangkan, instrumen penelitian dalam penelitian kuantitatif dapat mencakup kuesioner, angket, observasi dan wawancara.

7. Menyusun Variabel dan Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah "suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan."

Variabel penelitian memiliki beberapa kegunaan, di antaranya untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data, untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data, serta untuk pengujian hipotesis.

Sedangkan, variabel secara operasional adalah tindakan dengan mendeskripsikan variabel penelitian sedemikian rupa, sehingga variabel tersebut bersifat spesifik dan terukur. Dengan kata lain, definisi operasional membantu dalam mengukur atau mengamati suatu konsep atau variabel secara konkret dan terukur.

8. Membuat Hipotesis

Tidak semua penulisan atau penelitian memiliki hipotesis. Hipotesis sendiri merupakan jawaban sementara dari suatu penelitian yang ditulis terkait fenomena tau topik yang diteliti.

Dalam tahap prosedur, hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan studi pustaka, karena hipotesis penelitian mencerminkan ringkasan dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang ditemukan dalam studi pustaka.

9. Menyusun Populasi dan Sampel

Populasi adalah lingkup umum yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti untuk tujuan penelitian dan kemudian digunakan sebagai dasar untuk membuat kesimpulan.

Populasi sendiri dibedakan menjadi dua, yakni populasi terbatas yang objek penelitiannya dapat dihitung jumlahnya serta populasi tak terbatas yang objek penelitiannya tidak dapat dihitung

Sedangkan, sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang dipilih atau diambil secara representatif untuk diobservasi, diukur, atau dijadikan subjek penelitian. Penggunaan sampel bertujuan untuk menggeneralisasi hasil penelitian dari sampel tersebut ke seluruh populasi yang lebih besar

10. Melakukan Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk sistematis dan mempermudah pengumpulan data. Untuk pengumpulan datanya, dapat dilakukan melalui teknik observasi, kuesioner dan wawancara.

11. Teknik Analisis Data

Aanalisis data sebagai proses mengorganisasi dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis kerja.

Memecah suatu keseluruhan menjadi komponen-komponen yang lebih kecil untuk mengidentifikasi komponen yang menonjol (memiliki nilai ekstrim), membandingkan komponen satu dengan yang lain (menggunakan angka selisih atau rasio) serta membandingkan beberapa komponen dengan keseluruhan (dalam bentuk persentase).

Nah detikers, jadi pemaparan di atas merupakan poin-poin yang harus dilakukan detikers ketika membuat karya ilmiah dengan baik. Semoga bermanfaat!




(nwy/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads