Begini Rupa Wajah Pria yang Hidup 1.000 Tahun Lalu, Mirip Manusia Modern Enggak Ya?

ADVERTISEMENT

Begini Rupa Wajah Pria yang Hidup 1.000 Tahun Lalu, Mirip Manusia Modern Enggak Ya?

Baladan Hadza - detikEdu
Jumat, 01 Sep 2023 08:30 WIB
Wujud Rekonstruksi Wajah Pria 1.000 Tahun Lalu dengan Bantuan Teknologi Modern
Foto: Kredit gambar: Moraes dkk, via IFL Science
Jakarta -

Para ilmuwan telah berhasil merekonstruksi wajah seorang pria dengan tubuh yang pendek yang hidup 1.000 tahun lalu. Rekonstruksi wajah ini dilakukan dari tengkorak yang ditemukan di wilayah Polandia.

Ilmuwan telah memperkirakan bahwa pria itu hidup sekitar abad 9 hingga 11 Masehi. Saat diteliti, tulang tengkorak itu diketahui milik pria berusia antara 30-45 tahun.

Peneliti juga mengatakan, pria itu menderita kondisi yang dikenal sebagai dwarfisme achondroplastic, yakni sebuah kelainan tulang yang sering terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernah Merekonstruksi Manusia Purba Lain

Melansir laman IFL Science, para ilmuwan yang dibantu dengan menggunakan teknologi modern, berhasil merekonstruksi wajah pria dengan tinggi tubuh hanya sekitar 115 cm.

Teknik rekonstruksi wajah sejauh ini masih dalam pengembangan. Namun, sejauh ini para ilmuwan telah berhasil melakukan banyak rekonstruksi manusia-manusia purba.

ADVERTISEMENT

Seperti seorang pelancong dari zaman Romawi yang dimakamkan di sebuah toilet, serta manusia purba dengan banyak kutil yang berasal dari gua Cro-Magnon di Prancis.

Tidak hanya itu, baru-baru ini, para peneliti juga berhasil membuat model wajah untuk spesies manusia yang telah punah, yaitu "Hobbit" atau Homo floresiensis.

Proses Rekonstruksi Wajah Manusia Purba

Wujud Rekonstruksi Wajah Pria 1.000 Tahun Lalu dengan Bantuan Teknologi ModernWujud Rekonstruksi Wajah Pria 1.000 Tahun Lalu dengan Bantuan Teknologi Modern Foto: Kredit gambar: Moraes dkk, via IFL Science

Tim yang bertanggung jawab atas rekonstruksi ini menjelaskan serangkaian langkah yang mereka tempuh adalah dengan membuat dua model tiga dimensi (3D) dari tengkorak pria pendek di Polandia tersebut.

Tengkorak ini pertama kali ditemukan pada tahun 1990 di pemakaman Łekno, Polandia, dan setelah penemuan itu, diketahui bahwa pria tersebut mengidap dwarfisme achondroplastic.

Kondisi ini adalah jenis kelainan tulang yang cukup umum terjadi, ditemukan pada sekitar 4 dari setiap 100.000 kelahiran.

Saat merekonstruksi, peneliti dengan metode yang digunakan harus memutar perlahan tulang tengkorak 360 derajat dan memindainya dari berbagai sudut dengan teknologi mutakhir.

Kemudian data yang terkumpul mencakup seluruh bagian tengkorak, dengan pengecualian dua gigi yang lepas dan tidak dapat terdeteksi.

Setelah itu, para peneliti menambahkan tanda-tanda ketebalan jaringan lunak pada 31 titik berbeda di tengkorak. Data ini diperoleh dari pemindaian ultrasonik pada individu yang masih hidup.

Dalam usaha untuk mengintegrasikan unsur-unsur tulang dan jaringan lunak, tim peneliti juga berhasil menciptakan sebuah model wajah yang dapat disebut sebagai "donor virtual." Model ini dibentuk dengan mempertimbangkan karakteristik fisik yang ditemukan pada spesimen kuno.

Meski begitu, peneliti menemukan satu tantangan yang perlu diatasi, bahwa pria yang diambil sebagai donor referensi tidak memiliki kondisi dwarfisme seperti yang dialami oleh pria pendek dari masa lampau.

Situasi ini mengharuskan para ilmuwan untuk melakukan serangkaian penyesuaian yang cermat agar bentuk tengkorak dari donor referensi ini dapat sejajar dengan tengkorak pria pendek yang hidup ribuan tahun yang lalu.

"Sepengetahuan kami, tidak ada perkiraan wajah lain dari seorang individu dengan achondroplasia, yang dapat menempatkan penelitian ini sebagai yang pertama di dunia," tulis para peneliti.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads