Detikers tentunya tahu tentang piramida. Bangunan ikonik dari masa pemerintahan firaun di Mesir itu masih berdiri sampai hari ini.
Namun, kapankah piramida pertama kali dibangun? Apa alasannya piramida dibangun?
Melansir dari laman Live Science, piramida pertama dibangun di Mesir pada masa pemerintahan firaun Djoser hampir 4.700 tahun yang lalu. Lebih dari satu milenium atau sekitar 1000 tahun kemudian, piramida terakhir di Mesir yang dibangun adalah pada masa Ahmose I sekitar 3.500 tahun yang lalu. Setelah itu para penguasa Mesir yang telah tiada dimakamkan di bawah tanah Lembah Para Raja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka dapat disimpulkan, piramida Mesir kuno dibangun sekitar 2.700-1.500 SM. Sehingga diketahui piramida pertama yang berdiri memiliki usia sama dengan monumen batu, Stonehenge di Inggris yang dibangun pada 4.000-5.000 tahun yang lalu.
Kendati demikian, apabila dibandingkan dengan bangunan kuno lain, seperti Parthenon (447 SM), Tembok Besar Cina (220 SM), dan Colosseum (80 SM) serta Kuil Neolitik Gobekli Tepe di Turki tentu piramida ini jauh lebih tua.
Bangunan Piramida Pertama
Piramida Djoser terdiri dari enam lapisan dan awalnya dibangun sebagai makam dengan bentuk persegi panjang yang sekarang dikenal sebagai Mastaba dari bahasa Arab (artinya bangku).
Pembangunan piramida ini melibatkan arsitek hebat di belakangnya, seperti yang diungkapkan Marc Van De Mieroop, profesor sejarah dari Universitas Colombia.
"Imhotep dianggap sebagai arsitek pertama di Mesir yang membangun di atas batu seperti pembangunan kompleks piramida Djoser ini," jelasnya kepada Live Science.
"Terdapat sebuah prasasti di Mesir yang tertulis namanya sebagai kepala pematung. Kemungkinan di Mesir dia dianggap sebagai orang yang bijak," imbuhnya.
Alasan Membangun Piramida
Para peneliti masih tidak yakin mengapa firaun menggunakan piramida sebagai makam. Kemungkinan salah satu alasannya adalah untuk melindungi pemakaman dari para perampok makam.
Menurut Reg Clark dalam bukunya Securing Eternity: Ancient Egyptian Tomb Protection from Prehistory to the Pyramids tahun 2019, alasan ini mungkin dilatarbelakangi oleh peristiwa perampokan makam mastaba firaun dengan cara digali dari atas.
Menurut Clark, piramida bertingkat yang dibangun dengan enam lapisan tingkatan tersebut dapat memberi perlindungan pada makam.
"Banyak ahli Mesir kuno yang menganggap tingkatan berundak pada piramida digunakan untuk tangga bagi raja naik ke langit. Tapi menurut saya tingkatan tersebut digunakan sebagai cara efisien untuk perlindungan atas substruktur yang mendasarinya" jelas Clark, masih dari Live Science.
Clark juga mencatat inovasi penting lainnya bahwa pembangunan piramida ini menggunakan batu yang berbeda dengan mastaba yang terbuat dari bata lumpur.
Sedangkan menurut Miroslav Verner, profesor Egyptology di Universitas Charles Republik Ceko, kemungkinan ada alasan agama juga.
"Mungkin alasan agama menjadi latar belakang juga untuk membangun piramida" jelasnya kepada Live Science.
Dalam buku Verner berjudul The Pyramids: The Archaeology and History of Egypt's Iconic Monuments tahun 2021, ketika Djoser berkuasa terdapat pengaruh dari kultus matahari dan dewa matahari Ra yang meningkat. Sehingga timbul keinginan membangun struktur yang mencapai ke langit.
Verner mencatat ada bagian teks dari 4.400 tahun yang lalu tertulis "Semoga langit membuat sinar matahari kuat untukmu, semoga kamu naik ke langit sebagai Eye of Re" (terjemahan oleh Raymond Faulkner).
Pernyataan tersebut menimbulkan pertanyaan dari Massimiliano Nuzzolo, peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia di Warsawa. Dia meragukan apakah kultus matahari penyebab dibangunnya piramida bertingkat atau sebaliknya. Analogi ini seperti menanyakan manakah lebih dulu antara telur atau ayam.
Tetapi Nuzzolo berpikir mungkin berasal dari pembangunan piramida bertingkat inilah yang menumbuhkan minat kultus matahari.
"Arsitektur ini mungkin juga mempengaruhi perubahan dalam ideologi agama yang tercermin pada aspek matahari" ungkap Nuzzolo.
Pembangunan dalam Ribuan Tahun
Piramida pertama yang dibangun adalah piramida dengan sisi datar oleh firaun Sneferu yang memerintah sekitar 2.575-2.551 SM di Dahshur. Bangunan ini terdiri dari Piramida Bent yang memiliki sudut tidak biasa dan Piramida Merah.
Piramida lain yaitu Piramida Agung di Giza yang terdaftar dalam 7 keajaiban kuno dunia yang masih berdiri, dibangun oleh Khufu yang memerintah sekitar 2.551-2.528 SM.
Sementara piramida besar lainnya dibangun oleh Khafre memerintah sekitar 2.520-2.494 SM bersama dengan Sphinx Besar di Giza.
Tidak jelas mengapa firaun Mesir kemudian berhenti membangun piramida. Kemungkinan adalah karena masalah keamanan bangunan. Meskipun dianggap lebih aman dari mastaba tapi buktinya masih bisa dijarah pada zaman kuno.
Firaun menganggap bahwa membangun makam di Lembah Para Raja akan membuatnya lebih sulit dijarah. Selain itu topografi lembah memiliki puncak El-Qurn yang penampakannya seperti piramida alami.
(nah/nah)