Temuan Kompleks Romawi di Tambang Kerikil, Begini Kata Arkeolog

ADVERTISEMENT

Temuan Kompleks Romawi di Tambang Kerikil, Begini Kata Arkeolog

Trisna Wulandari - detikEdu
Sabtu, 26 Agu 2023 13:00 WIB
Struktur Romawi di Swiss
Jejak ompleks Romawi dari 2.000 tahun lalu ditemukan di bawah tambang kerikil Swiss. Arkeolog juga mendapati pecahan emas. Foto: David Jecker
Jakarta -

Jejak kompleks Romawi ditemukan di dalam tambang kerikil di Swiss oleh tim arkeolog asal Kantor Pelestarian Monumen dan Arkeologi setempat. Usianya sekitar 2.000 tahun.

Tambang kerikil dekat Cham-Oberwil terletak di Kanton Zug, Swiss. Posisinya di dataran tinggi wilayah Γ„bnetwald. Sebelumnya, penggalian juga menemukan bukti pemukiman dan kuburan orang Zaman Perunggu dan Zaman Besi di sini, dikutip dari pernyataan resmi Kanton Zug di Heritage Daily.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artefak Romawi di SwissSejumlah temuan arkeologi terkait orang Romawi di Swiss. Foto: Res Eichenberger

ADVERTISEMENT

Namun, ini jejak orang Romawi pertama di wilayah pra-Alpen, Swiss Tengah dalam kurun waktu hampir 100 tahun. Peneliti menemukan dinding fondasi kompleks, perkakas sehari-hari, sampai artefak bernilai tinggi. Beberapa di antaranya yaitu alat makan Romawi impor atau terra sigillata dari Italia dan Gaul, pecahan emas, koin, bejana kaca, potongan amphorae, dan barang-barang antik lainnya.

Kompleks Romawi dari 2.000 Tahun Lalu

Tim arkeolog mendapati, kompleks tersebut berasal dari sekitar 2.000 tahun lalu. Kompleks ini terdiri dari serangkaian bangunan dan ruangan Romawi besar seluas tidak kurang dari 500 m persegi.

Sedangkan ukuran keseluruhan kompleks dan fungsi tepatnya belum ditetapkan para arkeolog. Mereka memperkirakan, kompleks ini bisa jadi vila besar atau bisa juga sebuah kuil.

Christa EbnΓΆther, dosen Arkeologi di Universitas Bern berpendapat, temuan ini istimewa karena kondisinya relatif baik dan jarang ditemukan yang sebesar itu di wilayah setempat.

"Hanya sedikit bangunan struktural sebesar ini yang diketahui berasal dari zaman Romawi di wilayah pra-Alpen, berbeda dengan wilayah lain. Yang juga mencengangkan, kondisi kelestarian peninggalannya relatif baik," kata EbnΓΆther

Karin Artho, Kepala Kantor Pelestarian Monumen dan Arkeologi setempat menjelaskan, potongan teka-teki ini dari temuan mereka memungkinkan kita menelusuri kehidupan nenek moyang lebih lanjut dan lebih memahami sejarah sendiri.




(twu/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads