Jerapah Langka Tanpa Motif Lahir di AS, Bagaimana Rupanya?

ADVERTISEMENT

Jerapah Langka Tanpa Motif Lahir di AS, Bagaimana Rupanya?

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 24 Agu 2023 10:00 WIB
A rare spotless giraffe born at Brights Zoo is seen in Johnson City, Tennessee, U.S., acquired by REUTERS on August 22, 2023, in a still image taken from a handout video. Brights Zoo/TMX/Handout via REUTERS    THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT     TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: via REUTERS/BRIGHT'S ZOO/TMX
Jakarta -

Warna jerapah secara umum adalah bercorak putih, kuning, dan cokelat. Namun, baru-baru ini, seekor bayi jerapah tanpa motif telah lahir di Amerika Serikat. Bagaimana rupanya?

Diketahui, anakan hewan berleher panjang itu memiliki tubuh polosan, tak seperti jerapah pada umumnya. Jerapah berjenis kelamin betina tersebut ada di Kebun Binatang Tennessee, Amerika Serikat. Sampai saat ini, mamalia tertinggi di dunia itu masih belum memiliki nama.

Jerapah Tanpa Motif Lahir Bulan Juli 2023

Jerapah tanpa motif di AS itu lahir pada 31 Juli lalu di Kebun Binatang Bright, sebuah fasilitas swasta di Limestone. Dia lahir sebagai jerapah retikulat, yakni salah satu dari empat spesies jerapah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak kebun binatang mengatakan bahwa hewan ini kemungkinan adalah satu-satunya jerapah retikulat yang ada di dunia. Dikutip dari CNN Travel, berdasarkan keterangan Denver Zoo, istilah retikulat sendiri merujuk pada jaringan dengan motif spot cokelat berbentuk poligonal yang terpisah oleh garis krem.

Spot-spot yang ada pada tubuh jerapah utamanya digunakan untuk berkamuflase di savana Kenya utara. Di bawah setiap spot tersebut terdapat sistem pembuluh darah yang bercabang ke pembuluh lebih kecil, seperti dijelaskan dalam laman Giraffe Conservation Foundation.

ADVERTISEMENT

Tubuh jerapah mengalirkan darah melalui pembuluh-pembuluh kecil itu ke bagian tengah spot untuk melepaskan panas dari sistem aliran darah. Setiap spot berfungsi sebagai jendela termal untuk melepaskan panas tubuh.

Jerapah Retikulat Terus Menurun

Berdasarkan data Giraffe Conservation Foundation, tersisa 16 ribu jerapah retikulat di alam liar Afrika. Jumlah ini menurun sebanyak 50 persen selama 3,5 dekade belakangan. Sebelumnya ada 36 ribu anggota spesies tersebut yang tersisa di Afrika.

Kini, Kebun Binatang Bright mengatakan, jerapah tak bermotif telah berada di bawah pengawasan induknya dan para staf. Sekarang ini, bayi jerapah itu masih membutuhkan nama.

Satu di antara nama yang dapat dipilih adalah Kipekee yang dalam bahasa Swahili artinya unik. Khalayak dapat ikut voting sebelum pemenangnya diumumkan pada Hari Buruh Amerika nanti.




(nah/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads