.webp)
Es laut di Arktik yang terus menurun rupanya mendorong pertumbuhan semak belukar di sebagian besar wilayah Kutub Utara. Temuan ini dilaporkan tim ilmuwan dari delapan negara yang dipimpin Dr Agata Buchwal di Proceedings of the National Academy of Sciences AS (PNAS).
Penurunan es Laut Arktik dan tumbuhnya semak tundra tersebut merupakan tanda perubahan iklim di Kutub Utara. Buchwal dan rekan-rekan menjelaskan, perubahan luas es laut telah mengakibatkan perubahan suhu lokal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelembapan sejumlah titik di Arktik pun menurun, terutama di wilayah bersemak. Karena pemanasan dan berkurangnya kelembapan, lebih dari sepertiga tanaman jenis lain juga mengalami penurunan pertumbuhan.
Namun, tumbuhnya semak belukar di Kutub Utara tidak sepenuhnya berita buruk. Kok bisa?
Tumbuhnya Semak Tundra di Kutub Utara
Tundra merupakan tanah datar atau berbukit tanpa pohon yang lazimnya ditemukan di wilayah dingin, seperti dikutip dari Encyclopaedia Britannica. Tundra sebagian besar berlokasi di utara Lingkaran Arktik, yang dikenal sebagai tundra Arktik. Tundra juga berada di atas garis hutan di pegunungan tinggi, yang disebut tundra alpen.
Sekilas, tundra tampak seperti tidak punya pohon. Namun, sebetulnya ada beragam pohon kerdil di sana, yang disebut sebagai semak tundra.
Semak Arktik ini membentuk cincin pertumbuhan di batangnya setiap tahun. Saking mininya, cincin kecil pohon ini perlu dicek di bawah mikroskop.
Semak tundra dan cincin pertumbuhannya ini dapat mengungkap sejarah iklim dari waktu ke waktu serta respons semak terhadap perubahan iklim Kutub Utara.
Dari cincin pohon ini, tim Buchwal mendapati meningkatnya pertumbuhan semak Arktik, seperti pohon birch kerdil dan pohon willow dari Alaska, Kutub Utara di Kanada, Greenland, Spitsbergen, dan Siberia.
Manfaat Semak Tundra Arktik
Buchwal dan rekan-rekan menuturkan, meningkatnya pertumbuhan semak tundra di Arktik merupakan ciri-ciri perubahan iklim di Kutub Utara menjadi lebih hangat. Di sisi lain, tumbuhnya semak tundra penting untuk mengatur siklus karbon.
Makin tumbuh semak tundra, makin besar kemampuannya untuk menyerap lebih banyak karbon dari atmosfer, seperti dilaporkan Adam Mickiewicz University (AMU) di laman AlphaGalileo.
Tim peneliti menjelaskan, penutup tundra dan permafrost merupakan sumber gas rumah kaca selama pencairan. Para ilmuwan AMU mendapati, beberapa titik di Kutub Utara sangat kering sehingga pertumbuhan tanaman pada suhu tinggi terhambat.
Penurunan Kelembapan
Sedangkan area dengan pertumbuhan semak yang menurun berisiko menjadi sumber karbon. Tundra kering akibat pemanasan pun berisiko mengalami kebakaran.
Penurunan kelembapan di wilayah tertentu di Arktik menurun tim Buchwal perlu jadi perhatian. Sebab, kendati sebagian besar wilayah Arktik mengalami peningkatan pertumbuhan semak, lebih dari sepertiga tumbuhan lain terhambat pertumbuhannya.
Peneliti menggarisbawahi, hal ini juga menunjukkan bahwa ada respons beragam dari macam-macam tumbuhan yang hidup di sana atas perubahan iklim.
(twu/faz)
