Kisah Luna-25, Wahana Antariksa Milik Rusia yang Menabrak Bulan

ADVERTISEMENT

Kisah Luna-25, Wahana Antariksa Milik Rusia yang Menabrak Bulan

Baladan Hadza - detikEdu
Senin, 21 Agu 2023 18:30 WIB
A picture taken from the camera of the lunar landing spacecraft Luna-25 shows the Zeeman crater located on the far side of the moon, August 17, 2023. Roscosmos/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT./File Photo Acquire Licensing Rights
Foto: Roscosmos/Handout via REUTERS/File Photo Acquire Licensing Rights
Jakarta -

Misi eksplorasi Bulan bernama Luna-25 yang dilakukan Rusia mengalami kegagalan setelah mengalami insiden. Luna-25 menabrak permukaan Bulan setelah gagal melakukan manuver pra-pendaratan.

Misi Luna-25 sejatinya merupakan misi lanjutan Rusia dalam eksplorasi Bulan setelah hampir setengah abad. Misi ini direncanakan akan mengumpulkan sampel tanah dari Bulan dan mencari sumber air.

Sampel ini penting untuk memahami lebih lanjut tentang komposisi permukaan Bulan dan potensi sumber daya yang dapat dimanfaatkan di masa depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, hal ini tak berlangsung mulus karena Badan Antariksa Rusia, Roscosmos, melaporkan masalah di orbit Bulan serta terputusnya komunikasi dengan Luna-25 pada pukul 14:57 (1157 GMT), pada hari Sabtu (19/8) lalu.

Luna-25 Sempat Dicari Namun Tidak Berhasil Ditemukan

Melansir laman Science Alert, setelah temuan awal, pendaratan Luna-25 diketahui tak berhasil karena bertabrakan dengan permukaan Bulan. Tim kemudian mengambil langkah pada pada 19 dan 20 Agustus untuk menemukan pesawat antariksa itu.

ADVERTISEMENT

Namun, setelah terus melakukan kontak dengan Luna-25, hal ini tidak menemukan hasil. Saat ini, penyelidikan menteri akan dibuka untuk penyebab insiden itu, tanpa memberikan indikasi masalah teknis apa yang mungkin terjadi.

Valery Yegorov, mantan peneliti program luar angkasa Rusia yang sekarang tinggal di pengasingan, mengatakan insiden Luna-25 akan sangat memengaruhi misi masa depan Roscosmos.

Termasuk misi yang berikutnya bisa jadi tidak direncanakan hingga 2028 atau bahkan sampai nanti yang belum diketahui.

Yegorov menyarankan kegagalan penyelidikan terkait dengan masalah elektronik, kemungkinan akibat sanksi Barat terhadap Moskow.

"Peluncuran Luna-25 ditunda beberapa kali dalam lima tahun terakhir, karena sanksi yang dikenakan pada Rusia sebagai tanggapan atas perebutan Krimea," ucapnya.

Sempat Memotret Bulan

Rencananya, wahana antariksa Luna-25 seberat 800 kilogram (1.760 pon) akan melakukan pendaratan lunak pada hari Senin (21/8) di kutub selatan Bulan dan itu akan menjadi yang pertama dalam sejarah.

Sebab, Rusia belum pernah mencoba untuk mendarat di benda langit sejak 1989. Dulu, ketika wahana Phobos 2 Uni Soviet pergi menjelajahi bulan Mars, mengalami kegagalan setelah kerusakan komputer onboard.

Atas catatan sejarah yang ada, kemudian Yuri Borisov selaku Kepala Roscosmos, menyampaikan kepada Presiden Vladimir Putin pada bulan Juni bahwa peluang keberhasilan Luna-25 diperkirakan hanya sekitar 70 persen.

Namun, meski gagal, misi Luna-25 tetap berhasil memasuki orbit Bulan setelah diluncurkan dari kosmodrom Vostochny di Timur Jauh Rusia pada hari Rabu (16/8). Kemudian besoknya, pada Kamis (17/8), Roscosmos mengumumkan bahwa kamera yang dipasang di Luna-25 berhasil mengambil foto detail pertama dari permukaan Bulan.

Dengan kegagalan Luna-25 ini, Rusia masih belum berhasil mendaratkan wahana antariksa setelah terakhir kali Rusia berhasil pada tahun 1976 dengan misi Luna-24.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads