Cerita Kosmonaut Uni Soviet, Tak Bisa Pulang ke Bumi karena Negaranya Bubar

ADVERTISEMENT

Cerita Kosmonaut Uni Soviet, Tak Bisa Pulang ke Bumi karena Negaranya Bubar

Fahri Zulfikar - detikEdu
Sabtu, 17 Jun 2023 18:00 WIB
Kosmonaut Sergei Krikalev bersiap mengenakan pakaian ruang angkasa.
Foto: NASA/Sergei Krikalev
Jakarta -

Pecahnya Uni Soviet menjadi 15 negara pada tahun 1991 menyisakan kisah yang tak pernah dilupakan oleh kosmonaut bernama Sergei Krikalev. Pasalnya, ia menjadi salah satu 'korban' saat negara tersebut bubar.

Sergei Krikalev adalah astronaut yang dilatih dan disertifikasi oleh agen ruang angkasa Uni Soviet. Ia juga merupakan seorang insinyur penerbangan.

Pada 18 Mei 1991, Krikalev melakukan misi ke Stasiun Ruang Angkasa Mir sebagai bagian dari awak Mir EO-9. Misi ruang angkasa Krikalev seharusnya berdurasi 5 bulan tetapi terpaksa berjalan lebih lama karena kudeta di Uni Soviet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tak Bisa Pulang ke Bumi

Krikalev berusia 33 tahun saat dikirim dari Soviet Baikonur Cosmodrome (kelak jadi bagian Kazakhstan), ke Stasiun Ruang Angkasa Mir.

Ia tak menduga sedikit pun akan berada di luar angkasa melebih waktu misinya. Sebab, pelatihan sebelum berangkat pun tidak mempersiapkan ia untuk bertahan hidup lebih lama dari itu.

ADVERTISEMENT

"Bagi kami, kabar ini mengejutkan sekali. Kami tidak mengerti apa yang sedang terjadi saat itu. Ketika kami mendiskusikannya, kami mencoba memahami apa kira-kira dampaknya pada industri ruang angkasa," kenang Krikalev, sebagaimana dikutip dari New Mexico Museum of Space History.

Saat itu di ruang angkasa, ia diberitahu bahwa ia belum bisa kembali ke Bumi. Ia tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Kemudian, baru Krikalev diberi tahu bahwa pihak di Bumi tidak ada uang untuk membawanya pulang. Jawaban ini berulang satu bulan kemudian.

Pengelola misi ruang angkasa pun memintanya bertahan di ruang angkasa sedikit lebih lama lagi, tetapi bulan depan jawabannya tetap sama.

"Mereka bilang ini berat buat saya, sebab tidak bagus untuk kesehatan saya. Namun, negara sedang kesulitan, jadi kesempatan penghematan uang pasti jadi prioritas utama," kata Krikalev pada Discover Magazine.

Pada saat itu keadaan keuangan Uni Soviet sedang kolaps. Pemerintah sampai menjual berbagai peralatan ruang angkasa yang dimiliki, seperti kursi roket hingga Stasiun Ruang Angkasa Mir sendiri.

Berhasil Pulang dengan Dibantu Jerman

Lima bulan setelah jadwal kepulangan seharusnya atau sepuluh bulan sejak ia menjalankan misi, akhirnya ia baru bisa pulang.

Tepat pada 25 Maret 1992, Krikalev kembali ke Bumi. Ia bisa pulang usai Jerman membayar US$ 24 juta dolar untuk membelikan tiket bagi penggantinya, Klaus-Dietrich Flade.

Setibanya di Bumi, ia terlihat masih menggunakan pakaian ruang angkasa yang bertuliskan USSR dan patch bendera Uni Soviet. Wajahnya pucat dan berkeringat serta tak mampu berdiri tegak.

Namun bukan hanya itu saja yang dirasakan Krikalev. Ia juga cukup kaget dengan banyaknya perbedaan yang terjadi di kampung halamannya.

Saat ia berangkat, negaranya masih bernama Uni Soviet, namun setelah pulang telah bernama Rusia. Tidak hanya itu, nama kampung halamannya juga berubah dari Leningrad menjadi St. Petersburg.

Meski telah melewati hal yang cukup menegangkan, akhirnya dua tahun setelah kepulangannya ke Bumi, Krikalev diangkat menjadi pahlawan Rusia.




(faz/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads