Evolusi kehidupan di Bumi menyebabkan berbagai spesies hewan harus mengalami kepunahan. Salah satu reptil yang saat ini telah punah adalah Hupehsuchus nanchagensis. Hewan ini hidup di lautan Bumi antara 247-249 juta tahun yang lalu, selama periode Trias awal.
Menariknya, reptil purba ini mungkin telah menelan berton-ton mangsa yang menyerupai udang. Hal ini disebabkan karena reptil ini menggunakan teknik makan yang menyerupai beberapa paus modern.
Fosil hewan purba ini pertama kali ditemukan pada tahun 1972 di China, tetapi para peneliti tidak dapat memahami gaya hidup dan perilaku makannya. Pasalnya, saat itu peneliti tidak berhasil menemukan tengkorak yang terawetkan dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan peneliti menemukan dua fosil di lapisan bebatuan Formasi Jialingjiang, Provinsi Hubei, China. Fosil ini terdiri atas kerangka yang hampir lengkap dari kepala hingga tulang selangka. Temuan ini membantu para peneliti untuk mengungkap cara makan hewan purba ini.
Para peneliti menemukan reptil tersebut memiliki moncong ompong dan tengkorak yang kecil dan sempit. Rahang bawahnya terhubung secara longgar ke bagian tengkorak lainnya.
Kondisi fisik itu memungkinkan makhluk itu dapat melebarkan mulutnya menyerupai cara makan paus modern dengan teknik menyaring makanan.
"Ini lebih lengkap daripada penemuan sebelumnya dan menunjukkan bahwa moncong panjang terdiri dari tulang-tulang yang tidak menyatu, seperti tali, dengan ruang panjang di antara mereka sepanjang moncong," ujar profesor di Wuhan Center of China Geological Survey, Long Cheng,
"Konstruksi ini hanya ditemukan pada ikan paus baleen modern di mana struktur longgar moncong dan rahang bawah memungkinkan mereka untuk mendukung daerah tenggorokan membesar saat mereka berenang maju, menelan mangsa kecil," tambahnya.
Studi ini telah diterbitkan dalam jurnal BMC Ecology and Evolution dengan judul First filter feeding in the Early Triassic: cranial morphological convergence between Hupehsuchus and baleen whales.
Makan dengan Teknik Penyaringan
Dikutip dari laman CNN, para peneliti membandingkan fosil Hupehsuchus dengan 130 tengkorak modern dari berbagai hewan akuatik, termasuk 23 spesies anjing laut, 14 krokodil, 52 ikan paus bergigi, 25 burung, platypus, dan 15 spesies ikan paus baleen.
Tim peneliti menemukan bahwa reptil purba ini punya kesamaan paling banyak dengan ikan paus baleen. Diketahui, paus bowhead dan paus sikat akan menggunakan teknik penyaringan makanan untuk makan.
Penyaringan makanan dilakukan menggunakan pelat baleen saat spesies-spesies ini berenang dengan mulut terbuka di dekat permukaan laut untuk mengambil sejumlah besar plankton atau krustasea kecil yang disebut krill.
Studi tersebut mengungkap baleen terbuat dari keratin yang membentuk tirai serat lunak dan kuat yang bergantung dari rahang atas pada ikan paus baleen. Selama penyaringan, pelat baleen akan menangkap mangsa saat air ditekan keluar.
Alur di sekitar langit-langit mulut tempat jaringan lunak dalam tengkorak Hupehsuchus menjadi bukti penyaringan makanan. Struktur ini mirip dengan yang terlihat pada ikan paus baleen, memiliki pita keratin sebagai ganti gigi.
"Ikan paus baleen modern tidak memiliki gigi, berbeda dengan ikan paus ber gigi seperti lumba-lumba dan orca," ungkap salah satu penulis studi, Li Tian, peneliti asisten di China University of Geosciences Wuhan.
"Ikan paus baleen memiliki alur di sepanjang rahang untuk mendukung tirai baleen, strip keratin yang tipis dan panjang, protein yang membentuk rambut, bulu, dan kuku. Hupehsuchus memiliki alur dan takik yang sama di sepanjang tepi rahangnya, dan kami berpendapat bahwa ia secara independen berevolusi menjadi bentuk baleen tertentu," terangnya.
Evolusi Hupehsuchus
Hupehsuchus memiliki tubuh yang kaku yang menyebabkan reptil purba ini bergerak dengan lambat. Hal ini menyebabkan reptil kuno kemungkinan memperlebar tenggorokannya saat berenang untuk menelan banyak air, menyaring mangsa berupa udang dari lautan Trias Awal.
Namun, diprediksi reptil laut ini tidak memulai dengan kemampuan ini. Sebaliknya, mungkin makhluk ini berevolusi dari waktu ke waktu, mengembangkan ciri fisik adaptif yang memungkinkan penyaringan makanan jika tingkat persaingan untuk makanan tinggi.
Temuan ini merupakan contoh dari apa yang disebut oleh ilmuwan sebagai evolusi konvergen, di mana fitur yang serupa berevolusi secara independen pada spesies yang berbeda.
"Kami kagum menemukan adaptasi ini pada reptil laut awal seperti ini," ucap penulis utama studi, Zichen Fang, di Wuhan Center of China Geological Survey.
"Hupehsuchus adalah kelompok unik di China, saudara dekat ichthyosaurus, dan dikenal selama 50 tahun, tetapi mode hidup mereka belum sepenuhnya dipahami," tambahnya.
Ikan paus berevolusi sekitar 15 juta tahun setelah dinosaurus punah pada akhir periode Kapur 66 juta tahun yang lalu. Diketahui, dibutuhkan sekitar 17 juta tahun bagi ikan paus untuk berevolusi dalam adaptasi penyaringan makanan mereka.
Namun teknik ini dengan cepat diadaptasi dalam waktu sekitar 5 juta tahun, oleh reptil laut yang hidup jauh lebih awal daripada ikan paus.
"Hupehsuchus hidup di Trias Awal, sekitar 248 juta tahun yang lalu, di China dan mereka adalah bagian dari re-populasi lautan yang besar dan cepat," ungkap salah satu penulis studi, Michael Benton, profesor paleontologi vertebrata di University of Bristol's School of Earth Sciences.
"Ini adalah waktu yang penuh gejolak, hanya tiga juta tahun setelah kepunahan massal akhir-Permian yang besar yang telah memberantas sebagian besar kehidupan. Ini sangat menakjubkan untuk menemukan seberapa cepat reptil laut besar ini muncul dan sepenuhnya mengubah ekosistem laut pada saat itu," tambahnya.
(pal/pal)