Amerika Serikat menjatuhkan dua bom atom di Jepang pada 6 Agustus dan 9 Agustus 1945 lalu. Bom yang diberi nama "Little Boy" meledak di Hiroshima dan "Fat Man" di Nagasaki.
Peristiwa tragis yang terjadi hampir 8 dekade lalu itu masih meninggalkan bukti kedahsyatan ledakan bom atom. Seperti bayangan hitam berbentuk manusia dan objek lainnya di sejumlah bangunan.
World Nuclear Association mengungkap ledakan bom atom di Hiroshima setara dengan 14.500 metrik ton TNT.mLedakan yang sangat besar ini menyebabkan gelombang energi termal yang merambat di seluruh kota. Hal ini menyebabkan ledakan ini meratakan area seluas 13 km persegi di kota tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fenomena ini menyebabkan hampir seperempat populasi Hiroshima tewas saat itu juga. Seperempat lainnya meninggal dalam beberapa bulan setelah ledakan akibat keracunan radiasi dan kanker.
Konsekuensi jangka panjang radiasi yang dilepaskan oleh bom atom ini menyebabkan beberapa bayangan yang tertorehkan di batu. Namun, akibat pengaruh cuaca dan erosi oleh angin dan air beberapa bayangan telah hilang.
Kendati demikian beberapa bayangan nuklir telah dilestarikan di Hiroshima Peace Memorial Museum untuk pertimbangan generasi masa depan tentang peristiwa penting ini. Bayangan yang disisakan kemungkinan mencerminkan momen terakhir setiap orang.
Lantas, bagaimana bayangan ini bisa terbentuk dan bertahan sangat lama? Yuk, detikers kita simak informasinya.
Cerminan Suasana Sebelum Ledakan
Dr Michael Hartshorne, mantan trustee dari National Museum of Nuclear Science and History di Albuquerque, New Mexico, dan profesor radiologi di University of New Mexico School of Medicine, mengungkapkan saat bom meledak, cahaya dan panas yang sangat intens menyebar dari titik implosi.
Objek-objek dan orang-orang yang berada di jalur ini melindungi objek di belakang mereka dengan menyerap cahaya dan energi. Cahaya di sekitarnya akan memutihkan beton atau batu di sekitar bayangan, seperti yang dikutip dari laman Live Science.
Bayangan menyeramkan ini sebenarnya menggambarkan penampakan trotoar atau bangunan sebelum ledakan nuklir. Hanya saja, sisa permukaan lainnya memutihkan, membuat area yang seharusnya berwarna menjadi seperti bayangan gelap.
Salah satu bayangan yang masih ada terletak di tangga batu di pintu masuk Bank Sumitomo cabang Hiroshima. Bayangan ini menggambarkan orang yang duduk di tangga seperti menunggu bank dibuka.
Mereka diduga terpapar ledakan atom dengan jarak dekat, sehingga orang-orang dalam bayangan ini diduga meninggal di tempat tanpa kemungkinan melarikan diri, seperti yang dikutip dari laman Hiroshima Peace Memorial Museum.
Panas intens dari bom atom membuat tangga menjadi berwarna putih, namun batu di bawah orang yang duduk tetap gelap, seperti bayangan. Beberapa keluarga telah mengklaim bahwa orang yang tewas di tangga tersebut mungkin salah satu dari anggota keluarga mereka.
Disebabkan Oleh Fisi Nuklir
Energi intens yang dilepaskan selama ledakan atom adalah hasil dari fisi nuklir. Atomic Heritage Foundation, sebuah lembaga nirlaba berbasis di Washington, DC, menyatakan fisi terjadi saat neutron mengenai inti atom berat, seperti isotop uranium 235 atau plutonium 239.
Selama tabrakan terjadi, inti elemen itu terpecah dan melepaskan sejumlah besar energi. Tabrakan awal ini memicu reaksi berantai yang berlanjut hingga semua materi induk habis.
"Reaksi berantai terjadi dalam pola pertumbuhan eksponensial yang berlangsung selama sepersekian detik," ungkap Alex Wellerstein, seorang asisten profesor studi sains dan teknologi di Stevens Institute of Technology di New Jersey.
"Reaksi ini membelah sekitar satu triliun atom dalam periode waktu itu sebelum reaksinya berhenti," tambahnya.
Senjata atom yang digunakan dalam serangan tahun 1945 diberdayakan oleh uranium 235 dan plutonium 239 dan melepaskan sejumlah besar panas dan radiasi gamma gelombang pendek.
Energi mengalir sebagai gelombang foton dengan panjang yang bervariasi, termasuk dalam gelombang panjang, seperti gelombang radio, dan dalam gelombang pendek, seperti sinar-X dan sinar gamma.
Di antara gelombang panjang dan gelombang pendek terdapat panjang gelombang yang terlihat yang mengandung energi. Panjang gelombang ini akan ditangkap oleh mata kita sebagai warna.
Namun, berbeda dengan energi gelombang panjang, radiasi gamma merusak bagi tubuh manusia karena dapat melewati pakaian dan kulit, menyebabkan ionisasi, atau kehilangan elektron, yang merusak jaringan dan DNA, seperti yang diungkap Universitas Columbia.
Radiasi gamma yang dilepaskan oleh bom atom juga bergerak sebagai energi termal yang dapat mencapai suhu 5.538 derajat Celcius. Saat energi ini mengenai objek, seperti sepeda atau orang, energi akan diserap melindungi objek di jalurnya dan menciptakan efek pemutihan di luar bayangan.
Sebenarnya terdapat beberapa kemungkinan bayangan awal, tetapi sebagian besar bayangan tersebut diprediksi telah hancur oleh gelombang ledakan dan panas selanjutnya, ungkap Hartshorne.
(pal/pal)