Ilmuwan Ungkap Fosil Tumbuhan Kuno yang 'Berpindah' dari Amerika ke Asia

ADVERTISEMENT

Ilmuwan Ungkap Fosil Tumbuhan Kuno yang 'Berpindah' dari Amerika ke Asia

Fahri Zulfikar - detikEdu
Kamis, 27 Jul 2023 13:30 WIB
fosil tumbuhan spurge di Argentina
Foto: Penn State/Fosil tumbuhan Spurge
Jakarta -

Tumbuhan spurge yang memiliki genus Euphorbiaceae adalah tanaman bernilai ekonomi seperti pohon karet, tanaman minyak jarak, poinsettia dan singkong. Tumbuhan ini diketahui sudah ada sejak masih ada benua Gondwana.

Belum lama ini, penelitian yang dipimpin oleh The Pennsylvania State University (Penn State) menemukan fosil tumbuhan spurge di Argentina. Penemuan ini menunjukkan bahwa sekelompok spurge melakukan perjalanan mereka sendiri puluhan juta tahun yang lalu.

Menurut peneliti, perpindahan kelompok spurge ini didorong oleh perubahan iklim dan pergerakan tanah selama ribuan tahun. Spurge berpindah ribuan mil dari Amerika Selatan kuno ke Australia, Asia, dan sebagian Afrika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Keluarga Spurge Pertama Muncul di Amerika Selatan

Berdasarkan penelitian yang dilaporkan dalam American Journal of Botany, peneliti mengungkapkan bahwa Macaranga-Mallotus clade (MMC) dari keluarga spurge, pertama kali muncul di Amerika Selatan ketika masih menjadi bagian dari Gondwana (benua super yang meliputi Amerika Selatan, Antartika, dan Australia) sebelum menyebar ke seluruh dunia.

"Studi kami memberikan bukti fosil langsung pertama dari spurge di Gondwanan Amerika Selatan," kata Peter Wilf, profesor geosains di Penn State dan penulis utama studi saat ini, dikutip dari situs Penn State.

ADVERTISEMENT

Wilf mencatat bahwa temuan tersebut kontras dengan gagasan yang berlaku bahwa MMC berevolusi di Asia.

Menurutnya, jika spurge berevolusi di Asia, akan menjadi pertanyaan tentang bagaimana mereka bisa sampai di batuan Argentina berusia 50 juta tahun.

"Sebaliknya, kami pikir taji ini melacak pergerakan benua dari Amerika Selatan ke Asia, ke sisi lain dunia. Anda tidak dapat pergi lebih jauh dari itu tanpa meninggalkan planet ini. Kami telah melihat pola ini di banyak kelompok tanaman lain yang kami temukan sebagai fosil di Amerika Selatan seperti kauris, chinkapin Asia, dan pohon yellowwood. Secara keseluruhan, ini adalah bio evolusi yang paling dramatis cerita geografi yang pernah saya lihat," papar Wilf.

Spurge Telah Beradaptasi dengan Evolusi Lingkungan

Wilf berpendapat bahwa Euphorbiaceae telah beradaptasi dengan baik terhadap tantangan evolusi di lingkungan yang berbeda.

Sebab, spurge biasa ditemukan di hutan hujan tropis di Afrika, Amerika Selatan, dan terutama di Asia, di mana ada banyak jumlah pohon dalam satu plot.

"Mereka membentuk sebagian besar habitat tumbuhan bawah yang secara struktural penting bagi hutan hujan dan kehidupan hewannya. MMC terkenal di daerah tropis Asia dan sangat terlihat di sepanjang tepi jalan dan di area yang terbakar. Tanamannya seringkali memiliki daun besar seperti payung yang memberikan keteduhan yang melimpah, dan menyediakan benih yang bergizi untuk pakan ternak," terang Wilf.

Sebagai informasi, keluarga spurge terdiri dari lebih dari 6.000 spesies, sebagian besar ditemukan di daerah tropis tetapi juga di gurun dan zona beriklim dingin.

Ada sekitar 400 spesies di MMC saja. Mengingat prevalensinya di Asia Tenggara dan fosil berusia 23 juta tahun yang sebelumnya ditemukan di Selandia Baru, para ilmuwan menganggap MMC sebagai kelompok tumbuhan "dunia kuno" yang kemungkinan besar berasal dari Asia.

Studi saat ini, berdasarkan fosil yang dua kali lebih tua dari spesimen Selandia Baru, memberikan bukti pertama untuk MMC spurges dan menambahkan dua spesies baru ke keluarga tumbuhan, menurut para ilmuwan.

Wilf dan rekan-rekannya di Dewan Nasional untuk Riset Ilmiah dan Teknologi Argentina (CONICET) di Bariloche dan Museum Paleontologi Egidio Feruglio (MEF), dan Universitas Cornell meneliti 11 fosil daun dan dua fosil majemuk infructescence.




(faz/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads