Jadi Ciri Khas Barbie, Kenapa Pink Disebut Warna Feminim?

ADVERTISEMENT

Jadi Ciri Khas Barbie, Kenapa Pink Disebut Warna Feminim?

Nikita Rosa - detikEdu
Senin, 24 Jul 2023 08:00 WIB
Boneka Barbie.
Mengapa Warna Pink Identik dengan Warna Feminim? (Foto: Dok. Mattel)
Jakarta -

Warna pink atau merah muda jadi nuansa saat penayangan film Barbie. Anak-anak hingga orang dewasa mengenakan baju nuansa pink untuk menonton tokoh boneka yang diciptakan pada 1959 itu.

Meski bukan termasuk merek dagang, warna pink telah melekat dengan identitas Barbie. Di samping itu, warna pink juga berkembang sebagai warna feminim.

Kendati demikian, catatan sejarah mengatakan, warna pink awalnya banyak dikenakan oleh laki-laki. Sebaliknya, perempuan pada abad ke-18 lebih sering menggunakan warna biru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, apa yang membuat warna pink menjadi identik dengan warna feminim?

Sejarah Warna Pink Menjadi Warna Feminim

1. Abad ke-18

Warna pink mulanya dikenakan oleh salah satu selir Raja Louis XV yang paling terkenal. Madame de Pompadour pada abad ke-18 sangat senang dengan warna pink hingga membentuk budaya dan selera orang-orang di seluruh Eropa.

ADVERTISEMENT

"Pink menjadi sangat diminati, dan pada saat itu dinilai netral gender, jadi semua orang memakai warna pink," kata Naomi Greyser, seorang profesor studi gender, wanita, dan seksualitas di University of Iowa dalam Pop Science, Minggu (23/7/2023).

Laki-laki pun memakai warna pink lebih sering karena mereka melihatnya sebagai warna yang kuat dan menarik perhatian. Di sisi lain, perempuan sering memakai warna biru karena diasosiasikan dengan ketenangan dan memiliki makna religius di Gereja Katolik.

Paoletti, penulis buku Pink and Blue: Telling the Boys from the Girls in America, menjelaskan bahwa anak perempuan memakai warna biru sehubungan dengan Bunda Maria yang dianggap memakai banyak warna biru.

2. Abad ke-20

Kode gender untuk merah muda dan biru berubah pada awal abad ke-20. Pada tahun 1930-an dan 1940-an, anak perempuan lebih sering memakai warna pink daripada anak laki-laki.

Greyser mengatakan ada banyak pendapat dari sejarawan tentang mengapa hal ini terjadi. Tetapi teori yang berlaku adalah bahwa warna yang lebih gelap dikaitkan dengan maskulinitas karena seragam militer.

"Sekitar masa Perang Dunia II, dipandang sebagai lencana kehormatan untuk mengenakan pakaian bernuansa militer," ujar Greyser.

Pada tahun 1980-an, warna merah muda dianggap sebagai warna perempuan. Perusahaan-perusahaan pun mulai memasarkan produk mereka sesuai dengan warna gender, biru dan pink.

Barbie dan Warna Pink

Mattel merupakan salah satu perusahaan yang mengikuti tren pemasaran pink untuk perempuan. Ketika boneka Barbie pertama kali debut pada tahun 1959, dia mengenakan kuncir kuda khasnya bersama dengan baju renang bergaris hitam dan putih.

Kemudian, Mattel mengeluarkan Barbie pink di tahun 1970-an. Mainan itu akhirnya menjadi sangat populer. Menurut Greyser, Barbie menjadi penguat bentuk hiper-feminim di Amerika kala itu.




(nir/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads