Penelitian Ini Sebut Mahasiswa Sekarang Lebih Perfeksionis, Begini Sebabnya

ADVERTISEMENT

Penelitian Ini Sebut Mahasiswa Sekarang Lebih Perfeksionis, Begini Sebabnya

Zefanya Septiani - detikEdu
Jumat, 07 Jul 2023 08:00 WIB
Beasiswa
Foto: Getty Images/iStockphoto/pcess609
Jakarta -

Pernahkah kalian memiliki harapan yang tinggi atas diri sendiri? Atau pernahkah kalian merasa tidak tenang jika belum menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan harapan kalian?

Seiring bertambahnya usia, kita acap kali menuntut diri kita lebih keras untuk memenuhi ekspektasi sehingga kita akan semakin perfeksionis.

Hal ini sejalan dengan temuan studi baru yang menunjukkan bahwa mahasiswa saat ini memiliki ciri-ciri perfeksionisme yang lebih tinggi dibandingkan beberapa dekade sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studi tersebut merupakan salah satu studi pertama yang telah menguji perbedaan generasi dalam perfeksionisme, yang didefinisikan sebagai memiliki standar yang terlalu tinggi untuk diri sendiri dan terlalu kritis terhadap diri sendiri.

Mahasiswa Saat Ini Lebih Perfeksionis

Dilansir dari laman Live Science, studi ini dilakukan dengan menganalisis data lebih dari 41.000 mahasiswa di Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris. Data didapatkan dari mahasiswa yang telah mengisi survei Multidimensional Perfectionism Scale, yang dilakukan antara tahun 1989 dan 2016.

ADVERTISEMENT

Survei tersebut dilakukan untuk mengukur tiga jenis perfeksionisme yang berbeda, yaitu perfeksionisme 'berorientasi pada diri sendiri'. Artinya, individu tersebut memiliki harapan yang tinggi terhadap diri sendiri.

Selanjutnya, adalah perfeksionisme 'ditentukan secara sosial', atau berpikir bahwa orang lain memiliki harapan yang tinggi terhadap Anda. Terakhir adalah perfeksionisme 'berorientasi pada orang lain', atau menetapkan standar yang tinggi terhadap orang lain.

Pelaksanaan survei juga melibatkan beberapa pernyataan, antara lain 'ketika saya sedang mengerjakan sesuatu, saya tidak bisa santai sampai itu sempurna', 'saya merasa sulit memenuhi harapan orang lain terhadap saya', dan 'segala sesuatu yang dilakukan orang lain harus berkualitas terbaik'.

Hasilnya, para peneliti menemukan mahasiswa saat ini memiliki nilai yang lebih tinggi pada ketiga jenis perfeksionisme, jika dibandingkan dengan mahasiswa pada dekade sebelumnya.

Dalam rentang waktu antara tahun 1989 hingga 2016, skor rata-rata mahasiswa untuk perfeksionisme berorientasi pada diri sendiri meningkat sebesar 10 persen, skor rata-rata untuk perfeksionisme ditentukan secara sosial meningkat sebesar 33 persen, dan skor rata-rata untuk perfeksionisme berorientasi pada orang lain meningkat sebesar 16 persen.

"Temuan ini menunjukkan bahwa generasi mahasiswa saat ini memiliki harapan yang lebih tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain dibandingkan dengan generasi sebelumnya," ungkap penulis utama studi, Thomas Curran, seorang psikolog sosial di University of Bath di Inggris.

"Generasi muda saat ini saling bersaing satu sama lain untuk memenuhi tekanan sosial untuk sukses, dan mereka merasa bahwa perfeksionisme diperlukan agar merasa aman, terhubung secara sosial, dan berharga," jelasnya.

Faktor Penyebab Peningkatan Perfeksionisme

Para peneliti mengungkap peningkatan perfeksionisme dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu penggunaan media sosial, persaingan untuk masuk ke perguruan tinggi terbaik, atau mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi.

Beberapa data mengungkapkan penggunaan media sosial, memungkinkan orang untuk mempresentasikan gambaran yang sempurna tentang diri mereka.

Hal itu menyebabkan orang dewasa muda akan merasa lebih tidak puas dengan diri mereka atau merasa lebih terisolasi secara sosial saat membandingkan dirinya dengan gambaran 'sempurna' pada media sosialnya. Namun, para peneliti juga mencatat diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hal ini.

Selain itu, saat beranjak dewasa kita akan menghadapi persaingan yang intens untuk masuk ke perguruan tinggi terbaik dan naik dalam tangga sosial dan ekonomi.

Seperti yang tampak pada tahun 1976, sekitar setengah dari para siswa senior sekolah menengah mengharapkan untuk mendapatkan gelar perguruan tinggi. Angka tersebut terus naik, sehingga pada 2008, 80% siswa mengharapkan untuk dapat berkuliah.

Sayangnya, persentase sebenarnya dari siswa yang berkesempatan berkuliah tidak sejalan dengan harapan yang semakin meningkat.

Tampak dari kesenjangan antara persentase siswa senior sekolah menengah yang mengharapkan untuk mendapatkan gelar perguruan tinggi dan mereka yang benar-benar memperoleh gelar perguruan tinggi meningkat dua kali lipat antara tahun 1976 dan 2000, ungkap Curran.

Kenaikan perfeksionisme pada kalangan mahasiswa ternyata dapat memberikan risiko terhadap kesehatan mental. Hal itu tampak dari peningkatan tingkat depresi, kecemasan, dan pemikiran bunuh diri pada kalangan mahasiswa dalam beberapa tahun terakhir, tambah Curran.




(nah/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads