Riset: Orang Utan Bisa Bersuara Beatboxing Mirip Manusia

ADVERTISEMENT

Riset: Orang Utan Bisa Bersuara Beatboxing Mirip Manusia

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Senin, 03 Jul 2023 12:00 WIB
Perjamuan makan siang di Camp Leakey
Foto: Ida Setianingsih
Jakarta -

Orang utan ternyata bisa membuat dua suara bersamaan yang mirip dengan beatboxing pada manusia. Hasil riset ini diambil dari 2 populasi orang utan di Kalimantan dan Sumatera.

Riset ini dipimpin University of Warwick dan mengamati 2 populasi orang utan di Kalimantan-Sumatera selama 3.800 jam. Demikian dilansir dari laman University of Warwick,27 Juni 2023, ditulis detikEdu, Senin (3/7/2023). Hasil pengamatan dari riset ini menemukan bahwa primata dari kedua populasi orang utan yang diamati menggunakan fenomena vokal yang sama.

"Manusia menggunakan bibir, lidah, dan rahang untuk membuat suara konsonan yang tidak disuarakan, sambil mengaktifkan lipatan vokal di laring dengan udara yang diembuskan untuk membuat suara, terbuka, bunyi vokal. Orang utan juga mampu menghasilkan kedua jenis suara tersebut-dan keduanya sekaligus," jelas Associate Professor of Psychology University of Warwick, Dr Adriano Lameira.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lameira merinci temuan itu bahwa orang utan jantan dewasa di Kalimantan akan menghasilkan suara panggilan yang menggunakan mulut mengunyah dan gerutuan parau yang berasal dari laring pada saat bersamaan. Sedangkan orang utan betina di Sumatera secara bersamaan membuat suara ciuman seperti konsonan dan suara hu-hoo seperti vokal untuk memperingatkan kelompok mereka jika predator ada di sekitar.

"Fakta bahwa dua populasi orang utan yang terpisah diamati membuat dua panggilan secara bersamaan, adalah bukti bahwa ini adalah fenomena biologis," tutur Lameira.

ADVERTISEMENT

Peneliti lain dan penulis riset ini, Madeleine Hardus menambahkan bahwa manusia jarang menghasilkan suara vokal dan konsonan secara bersamaan.

"Pengecualiannya adalah beatboxing, penampilan vokal terampil yang meniru ketukan kompleks musik hip hop. Tetapi fakta bahwa manusia secara anatomis mampu melakukan beatbox, menimbulkan pertanyaan tentang dari mana kemampuan itu berasal. Kami tahu sekarang jawabannya mungkin terletak pada evolusi nenek moyang kami," tutur Hardus.

Hardus berpendapat bahwa perhatian yang lebih besar telah diberikan pada kemampuan vokal burung daripada kontrol vokal dan koordinasi kera besar liar.

"Menghasilkan dua suara, persis bagaimana burung menghasilkan siulan, menyerupai bahasa lisan tetapi anatomi burung tidak memiliki kesamaan dengan kita, sehingga sulit untuk membuat hubungan antara kicauan burung dan bahasa lisan manusia," imbuhnya.

Evolusi ucapan manusia, kemampuan vokal nenek moyang manusia, dan beatboxing manusia dibahas dalam penelitian baru ini.

"Sekarang kita tahu kemampuan vokal ini adalah bagian dari repertoar kera besar, kita tidak bisa mengabaikan hubungan evolusi," imbuh Lameira.

"Mungkin saja bahasa manusia purba lebih menyerupai sesuatu yang terdengar seperti beatboxing, sebelum evolusi mengatur bahasa menjadi konsonan - struktur vokal yang kita kenal sekarang," tandas Lameira.

Riset ini telah dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) Nexus pada 27 Juni 2023 lalu.




(nwk/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads