Terungkap! Ternyata Orang Zaman Dahulu Memindahkan Barang-barang Besar dengan Kepala

ADVERTISEMENT

Terungkap! Ternyata Orang Zaman Dahulu Memindahkan Barang-barang Besar dengan Kepala

Martha Grattia - detikEdu
Sabtu, 17 Jun 2023 07:00 WIB
Ilustrasi kayu hasil penebangan pohon
Foto: iStock/catalby/Ilustrasi kayu besar
Jakarta -

Saat ini, kita dengan mudah mengangkat dan memindahkan barang-barang besar dengan alat berat. Namun bagaimana caranya orang zaman dahulu memindahkan barang-barang besar?

Para arkeolog dan ahli fisiologi dari University of Colorado Boulder ini melakukan eksperimen untuk mencari tahu bagaimana orang-orang Pueblo dari Chaco Canyon, New Mexico ini membawa kayu untuk membangun arsitektur mereka yang luar biasa.

Dilansir dari laman Pop Science, Ngarai Chaco merupakan pusat politik dan seremonial penting bagi leluhur Pueblo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sana banyak bangunan atau tempat tinggal dari batu dan batako yang terkenal di sepanjang dinding tebing, struktur ritual yang disebut kiva, serta konstruksi setengah lingkaran atau rumah besar.


Mengangkut Kayu Berat Tanpa Alat

Para ilmuwan melakukan eksperimen dengan mengikat batang kayu seberat 136 pon atau sekitar 61 kg. Mereka menghitung ada 200 ribu kayu yang digunakan dalam pembangunan situs khusus ini, namun tidak ada pohon di sekelilingnya.

ADVERTISEMENT

Saat tahun 2011, University of Arizona menggunakan analisis kimiawi dan menemukan bahwa kayu dalam konstruksi Pueblo bersumber dari pegunungan Chuska yang jauh, tepatnya 62 mil atau 99 km dari Ngarai Chaco.

Jarak ini sangatlah jauh, padahal saat itu mereka tidak memiliki gerobak, hewan penarik, ataupun kereta.

Peneliti juga tidak menemukan sebuah bekas goresan yang menandakan bahwa batang kayu ini diseret atau didorong. Kemungkinan kayu gelondongan seberat 190 pon (sekitar 86 kg) ini harus dibawa dengan tangan.

Menggunakan Metode Tumplines dengan Punggung dan Kepala

University of Colorado Boulder kemudian menerangkan salah satu teori bahwa kayu di konstruksi Chacoan dipindahkan oleh beberapa orang pada satu waktu menggunakan tumplines atau teknik di mana membawa beban pada punggung bawah dan diikatkan ke kepala.

Para peneliti mencari tahu apakah teori ini manusiawi dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat kayu pinus seberat 61 kg dan sejauh 15,5 mil atau sekitar 24 km menggunakan tumpline yang terbuat dari anyaman nilon dan bantalan busa.

Kemudian para peneliti mempertimbangkan istirahat kecil setiap 20 menit dan istirahat lebih lama setiap 4 km. Peneliti mencatat bahwa tes ini selesai dalam waktu 9 jam 44 menit dengan kecepatan rata-rata 4,48 mil per jam.

Peneliti kemudian menyimpulkan bahwa metode yang digunakan saat mengangkut barang berat dan jauh pada zaman dahulu adalah tumpline.

Para peneliti juga mengungkapkan bahwa metode ini nyaman dan membutuhkan komunikasi untuk mengkoordinasikan perjalanan serta menghindari kayu agar tidak goyang.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads