Paus Orca di Eropa Serang Kapal hingga Tenggelam, Pakar Ungkap Alasannya

ADVERTISEMENT

Paus Orca di Eropa Serang Kapal hingga Tenggelam, Pakar Ungkap Alasannya

Zefanya Septiani - detikEdu
Rabu, 14 Jun 2023 13:30 WIB
An orca chases herrings on January 17, 2019, in the Reisafjorden fjord region, near the Norwegian northern city of Tromso in the Arctic Circle. (Photo by Olivier MORIN / AFP)
Foto: AFP/OLIVIER MORIN
Jakarta -

Perilaku baru para paus orca (Orcinus orca) membuat para ahli bertanya-tanya. Pasalnya, ada sekumpulan orca di lepas pantai Iberia Eropa telah menyerang dan menenggelamkan kapal.

Para ahli memperkirakan penyerangan yang dilakukan oleh paus-paus orca ini bukan tanpa alasan. Hal tersebut didasarkan pada perilaku untuk menyerang dan menenggelamkan kapal yang ditiru dari orca lainnya.

Penyerangan Kapal oleh Paus Orca

Dilansir dari laman Live Science, pada malam tanggal 4 Mei, tiga orca menabrak kapal pesiar di Selat Gibraltar, lepas pantai Spanyol. Tabrakan dari orca yang berulang kali, menyebabkan kapal ini tenggelam di pintu masuk pelabuhan saat penjaga pantai Spanyol menyelamatkan awak kapal dan menarik kapal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada dua orca yang lebih kecil dan satu orca yang lebih besar. Yang kecil mengguncang kemudi di belakang sementara yang besar berulang kali mundur dan menabrak kapal dengan kekuatan penuh dari samping," jelas kapten Werner Schaufelberger.

"Dua orca kecil mengamati teknik yang lebih besar dan, dengan sedikit lari, mereka juga menabrak perahu," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Dua hari sebelumnya, terdapat enam orca yang menyerang perahu layar saat berlayar di selat. Fenomena tersebut menampakkan induk orca sedang mengajari anaknya cara masuk ke kemudi, seperti yang disampaikan oleh Greg Blackburn yang berada di atas kapal saat orca menyerang.

Ternyata, laporan terkait pertemuan agresif dengan orca di lepas pantai Iberia telah ada sejak bulan Mei tahun 2020. Menurut sebuah studi yang diterbitkan pada bulan Juni 2022 pada jurnal Marine Mammal Science, perilaku penyerangan oleh orca semakin sering terjadi seiring berjalannya waktu.

Serangan dari orca terutama terjadi pada kapal layar dan mengikuti pola yang jelas. Orca akan mendekati dari belakang untuk menyerang kemudi, lalu kehilangan minat setelah mereka berhasil menghentikan kapal.

"Laporan interaksi ini telah berlangsung terus-menerus sejak 2020 di tempat-tempat di mana orca ditemukan, baik di Galicia maupun di Selat (Gibraltar)," ungkap rekan penulis Alfredo LΓ³pez Fernandez, ahli biologi di Universitas Aveiro di Portugal dan perwakilan dari Grupo de Trabajo Orca Atlantica, atau Kelompok Kerja Orca Atlantik.

Alasan di Balik Perilaku Orca

Meskipun sebagian besar pertemuan antara orca dengan kapal tidak berbahaya, tetapi perilaku orca yang agresif terhadap kapal merupakan sebuah fenomena yang baru terjadi belakangan ini.

"Dalam lebih dari 500 kejadian interaksi yang tercatat sejak 2020, hanya ada tiga kapal yang tenggelam. Kami memperkirakan bahwa paus pembunuh hanya menyentuh satu kapal dari setiap seratus kapal yang melintasi suatu lokasi," jelas Fernandez.

Para ahli mengungkap perilaku yang dimiliki oleh orca mungkin dipicu oleh peristiwa traumatis yang dialami satu orca dan kemudian dipelajari oleh seluruh populasi.

"Orca-orca melakukan ini dengan sengaja, tentu saja, kami tidak mengetahui asal atau motivasinya, tetapi perilaku defensif berdasarkan trauma, sebagai asal-usul dari semua ini, semakin kuat bagi kami setiap hari," ungkap Fernandes.

Selanjutnya, para ahli mencurigai bahwa seekor orca betina atau yang disebut sebagai White Gladis, pernah mengalami momen penderitaan akibat tabrakan dengan kapal atau terjebak dalam penangkapan ikan ilegal, sehingga mengubah perilakunya.

"Orca yang mengalami trauma tersebut adalah yang memulai perilaku kontak fisik dengan kapal," jelas Fernandez.

Orca akan Meniru Perilaku

Studi tersebut turut mengungkap bahwa orca merupakan makhluk sosial yang dengan mudah dapat belajar dan meniru perilaku yang dilakukan oleh lainnya. Dilaporkan dalam sebagian besar kasus, orca akan langsung menuju kemudi kapal kemudian menggigit, membengkokan atau mematahkannya.

"Kami tidak menafsirkan bahwa orca mengajari yang muda, meskipun perilakunya telah menyebar ke yang muda secara vertikal, hanya dengan meniru, dan kemudian secara horizontal di antara mereka, karena mereka menganggap itu sesuatu yang penting dalam hidup mereka," jelas Fernandez.

Kawanan orca tampaknya menganggap perilaku tersebut menguntungkan, terlepas dari risiko yang akan mereka hadapi dengan menabrak struktur kapal yang sedang bergerak.

Dilaporkan, setelah interaksi abnormal yang dimulai pada tahun 2020, terdapat empat orca yang terdapat dalam sub populasi di perairan Iberia telah mati. Namun, kematian mereka tidak dapat dikaitkan secara langsung dengan perilaku agresifnya terhadap kapal.

Perilaku tidak biasa disebut oleh para peneliti bisa menjadi permainan atau disebut sebagai 'fad', yaitu perilaku yang dimulai oleh satu atau dua individu dan secara sementara diikuti oleh yang lain sebelum ditinggalkan.

"Mereka adalah hewan yang sangat ingin tahu dan suka bermain, jadi ini mungkin lebih sebagai suatu permainan, ketimbang sesuatu yang agresif," jelas Deborah Giles, peneliti orca di University of Washington dan di organisasi nirlaba Wild Orca.

Seiring dengan bertambahnya laporan pertemuan orca dengan kapal, terdapat peningkatan kekhawatiran bagi para pelaut dan sub populasi orca di Iberia. Pasalnya, populasi orca telah terdaftar sebagai terancam punah dalam Daftar Merah IUCN. Menurut sensus terakhir yang dilakukan pada tahun 2011, paus orca yang terdapat di Iberia hanya sekitar 39 orca.

"Jika situasi ini berlanjut atau meningkat, itu bisa menjadi perhatian nyata bagi keselamatan pelaut dan masalah konservasi untuk subpopulasi paus pembunuh yang terancam punah ini," tulis para peneliti.




(nah/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads