Jadi Predator Puncak, Ini Alasan Orca Disebut Paus Pembunuh

ADVERTISEMENT

Jadi Predator Puncak, Ini Alasan Orca Disebut Paus Pembunuh

Devita Savitri - detikEdu
Sabtu, 03 Jun 2023 06:00 WIB
[b]Big Orca looking around[/b]
--- SEE MORE OF MY ORCA PICTURES ---
[align=
Foto: Getty Images/sethakan/Paus Orca
Jakarta -

Pernahkah detikers melihat film Free Willy? Film tersebut mengisahkan persahabatan istimewa antara seseorang bernama Jesse (Jason James Richter) dan Willy yang merupakan seekor paus orca.

Jesse mencoba membebaskan Willy dari sebuah tangki akuarium di taman hiburan dengan pertunjukan satwa laut menuju laut. Namun, pada akhirnya Willy berhasil diselamatkan ke lautan luas.

Terlihat mampu bersahabat dengan manusia, orca memiliki julukkan paus pembunuh loh. Mereka dapat membuat berbagai penghuni lautan menepi ketika lewat bersama kawanannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, orca juga dihormati di beberapa budaya di seluruh dunia. Kok bisa ya? Begini penjelasannya dikutip dari Science ABC.

Asal Usul Julukan Orca

Orca dianggap sebagai predator puncak yang memburu ikan hingga paus biru yang besar. Secara singkat itulah mengapa orca disebut sebagai paus pembunuh.

ADVERTISEMENT

Pelaut kuno memberikan julukan orca sebagai 'asesina ballenas' atau 'pembunuh paus' ketika melihat hewan ini memburu ikan paus. Bahkan, nama latin mereka yakni Orcinus orca secara harfiah diterjemahkan menjadi 'raja kematian'.

Dengan demikian, mereka dikenal sebagai paus pembunuh dan digambarkan sebagai malaikat pencabut nyawa atau 'Grim Reaper' di lautan.

Tingkat Bahaya Orca

Tak hanya julukan semata, orca memang adalah hewan yang sangat berbahaya dan merupakan predator puncak. Namun, reputasi mereka sebagai pembunuh manusia selalu dilebih-lebihkan.

Sebagai contoh yang terjadi pada tahun 1973 ketika Angkatan Laut Amerika Serikat memberikan label "sangat ganas" pada orca. Mereka bahkan mengklaim bahwa orca akan menyerang manusia di setiap kesempatan.

Padahal, hanya ada satu kasus orca liar yang tercatat menyerang manusia. Tetapi berbeda di dunia penangkaran, di mana orca menunjukkan kecenderungan kekerasan terhadap pelatih mereka ketika di bawah tekanan.

Berbahaya tapi Cerdas?

Orca termasuk dalam familia Delphinidae yang juga mencakup semua lumba-lumba di samudera, termasuk lumba-lumba hidung botol yang mudah ditemui. Hal tersebut membuat orca juga sangat cerdas seperti lumba-lumba.

Para ilmuwan pernah menggunakan metrik yang dikenal sebagai EQ untuk menilai kecerdasan hewan. EQ juga dipergunakan untuk mengukur rasio ukuran otak hewan.

Seperti anggota Delphinidae lainnya, orca mendapat skor sangat tinggi pada metrik ini. Penelitian juga menunjukkan bahwa otak orca mampu melakukan konvolusi (mengkombinasikan dua buah deret angka) yang cukup banyak.

Neuron bermyelin di otak mereka sangat banyak sehingga memiliki kekuatan ketika otak bekerja. Orca juga disebut sebagai satu-satunya spesies selain manusia yang berevolusi tidak hanya berdasarkan genotipe dan fenotipe, tetapi juga budaya!

Perkembangan Budaya Orca

Berkaitan dengan budaya, beberapa budaya manusia disebut sangat menghormati orca. Contohnya masyarakat Haida di pulau Haida Gwaii di Kanada menyebut orca sebagai Ska'na.

Mitos masyarakat tersebut menyatakan bahwa orca adalah makhluk paling kuat di alam bawah laut. Ska'na diceritakan tingga di bawah laut dan menguasai semua makhluk lainnya.

Sedangkan perkembangan budaya yang disebutkan dalam evolusi orca mengacu pada berbagai hal, seperti:

1. Strategi dan trik berburu

Orca memiliki strategi dan trik berburu yang diturunkan dari generasi ke generasi lainnya. Mereka bisa akting menjadi ikan yang pingsan di daerah pantai, namun juga bisa berenang menyelinap untuk mengejutkan mangsanya seperti paus lainnya.

Tak hanya itu, mereka juga menguji strategi berburu yang baru. Hal ini sempat didokumentasikan ketika mereka berenang ke dalam mulut paus biru. Bukannya mati, orca malah mengunyah lidah hewan terbesar di dunia itu.

2. Memiliki bahasa

Orca mampu berbicara satu sama lain dengan panggilan seperti peluit yang khas. Uniknya mereka seperti dialek yang berbeda dan diturunkan ke generasi selanjutnya.

Induk orca di setiap keluarga mewariskan panggilan tersendiri yang ditandai kepada anak jantan dan betina. Satu keluarga orca akan bepergian dengan keluarga lainnya dan membentuk satu koloni.

Sebuah hipotesis menyatakan bahwa setiap keluarga orca dalam sebuah koloni dapat ditelusuri kembali dan memiliki satu nenek moyang perempuan yang sama. Unik ya detikers?




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads