Membahas misteri dunia memang tidak akan pernah ada habisnya. Seperti misteri sebuah kota legendaris yang hilang ditelan lautan di Jerman satu ini.
Kota tersebut bernama Rungholt yang diperkirakan berkembang di lepas pantai Jerman Utara. Namun, naas pada tahun 1362, kota perdagangan dan pelabuhan ini ditelan Laut Utara dalam satu malam usai diterpa badai besar.
Menurut kisah yang diceritakan turun temurun dan kemudian menjadi legenda, kota tersebut dilanda bencana akibat beragam perilaku buruk para penduduknya. Hingga akhirnya 660 tahun kemudian, kota tersebut kembali ditemukan oleh sejumlah arkeolog di sebuah penelitian. Begini kisahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah Kota Rungholt Hilang dalam Satu Malam
Menurut penelitian, Rungholt disebutkan sebagai kota yang kaya karena memiliki pelabuhan. Sehingga menjadi jalur perdagangan dan hubungan luar negeri.
Namun, disebut dalam kisah legenda, Rungholt hilang ditelan lautan setelah badai besar sebagai hukuman atas dosa penduduknya. Dosa-dosa penduduknya antara lain mabuk, tidak beriman, dan pamer kekayaan.
Konon pada sebuah malam Natal, sekelompok anak muda mabuk memaksa seorang pendeta untuk memberikan babi sakramen terakhir di penginapan setempat. Setelah mengalami hal tersebut, sang pendeta pergi ke gereja.
Di sana, ia berdoa dan meminta Tuhan untuk menghukum para pemuda itu. Pendeta ini kemudian meninggalkan kota ini keesokan harinya.
Tak lama kemudian, datang badai besar melanda dan menghabiskan kota Rungholt ini dari muka Bumi. Ribuan penduduknya dikabarkan meninggal dunia.
Sejak saat itu, Rungholt disebut sebagai 'Atlantis Laut Utara' karena telah dihancurkan dan tenggelam di bawah Samudera Atlantik. Selain itu, tercipta sebuah legenda Abad Pertengahan yang menyatakan bahwa suara lonceng menara Rungholt bisa terdengar dari kedalaman Laut Utara.
Penemuan Kota Rungholt
Dikutip dari Daily Mail, penemuan kota Rungholt diumumkan oleh para ahli arkeologi dari Universitas Kiel, Universitas Johannes Gutenberg Mainz, Pusat Arkeologi Baltik dan Skandinavia, dan Departemen Arkeologi Negara Bagian Schleswig-Hilsten di Jerman.
Mereka menggunakan metode geosains dan arkeologi untuk menemukan kota tersebut seperti geofisika gradiometri magnetik, induksi elektromagnetik, dan seismik.
Teknik ini memanfaatkan medan magnet Bumi dan magnet genggam sehingga memungkinkan pemetaan benda-benda arkeologi yang terendam di bawah tanah atau lumpur. Hingga akhirnya ditemukan gundukan sepanjang 1,9 kilometer di sekitar pulau yang dikenal sebagai Terps.
Salah satu gundukan tersebut menunjukkan struktur yang tidak diragukan lagi sebagai fondasi gereja berukuran antara 40 m x 15 m. Secara keseluruhan, ditemukan 54 terps yang meliputi sistem drainase, gerabang pelabuhan, dua gereja kecil dan satu gereja besar.
Penemuan Sisa Kota Rungholt
Arkeolog Bente Sven Majchczack dari ROOTS Cluster of Excellence, Kiel University mengatakan, berdasarkan temuan tersebut, gereja di Rungholt ini menjadi bagian jajaran gereja besar di Frisia Utara.
"Ciri khusus penemuan ini terletak pada signifikansi gereja sebagai pusat struktur pemukiman, yang dalam ukurannya harus ditafsirkan sebagai paroki dengan fungsi yang lebih tinggi," kata Majchczack.
Alasan mengapa berbagai situs ini masih bisa terdeteksi menurut Dr Hanna Hadler dari di Institut Geografi, Johannes Gutenberg-Universitat Mainz adalah karena area lumpur pantai sudah sangat terkikis. Sehingga jejak negatifnya masih bisa dideteksi magnet.
"Kondisi ini juga sangat jelas terlihat di sekitar lokasi gereja itu, jadi kami sangat perlu mengintensifkan penelitian di sini," kata Hadler.
Sebelumnya, Daily Mail menjelaskan sudah ada benda-benda arkeologis yang ditemukan di sekitar daerah penemuan Rungholt. Benda-benda tersebut meliputi tembikar, bejana logam, ornamen logam, dan senjata.
Awalnya bukti tersebut belum menunjukkan keberadaan kota Rungholt hingga jejak gereja terdeteksi. Setelah ditemukan, para ahli malah mengkhawatirkan langkah untuk melestarikan kota Rungholt yang kembali karena terancam erosi.
Untuk itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memberikan bukti ilmiah tentang bagunan serta kehidupan penduduk Rungholt sebelum mereka 'dihukum' Tuhan.
(pal/pal)