Pernahkah kamu melihat ring atau cincin yang dipasangkan dengan melakukan tindik pada hidung kerbau atau sapi? Ternyata benda tersebut punya fungsi khusus loh..
Cincin yang digunakan pada hewan itu dapat membantu peternak untuk mengendalikan peliharaan mereka. Tindikan pada hewan akan dilakukan oleh dokter hewan profesional dan cincinnya akan terbuat dari bahan stabil dan nonreaktif, seperti kuningan atau stainless steel dan ditindik melalui septum hidung.
Biasanya, sapi akan mendapatkan tindik saat mereka masih kecil. Seperti dikutip dari Science ABC, hewan dengan tindikan dapat terbiasa dengan pengendalian dan beradaptasi dengan benda asing di hidungnya saat tumbuh dewasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, hidung merupakan bagian paling sensitif milik hewan. Peternak lebih suka untuk mengendalikan hewan mereka menggunakan cincin hidung daripada dengan tangan atau tali dan penjepit.
Biasanya peternak juga akan menggunakan tambahan tali untuk mengikat cincin dan tanduk bersama-sama yang bertujuan untuk pengendalian tambahan.
Sebuah studi pada tahun 2005, mengungkap penggunaan cincin pada sapi menjadi metode yang lebih baik untuk menyapih anak sapi dari susu ibunya. Pasalnya, metode menggunakan cincin pada hidung akan lebih bertahap dan memberikan waktu bagi sapi dan anak sapi untuk beradaptasi.
Anak sapi yang dipisahkan secara paksa dengan konvensional akan menangis 20 kali lebih banyak daripada kelompok yang menggunakan perangkat penyusuan yang dipasang sebelum dipisahkan dari induknya. Pada metode konvensional, anak sapi akan dipisahkan secara tiba-tiba dari ibunya menggunakan pagar.
Sementara, pada banteng tindikan hidung digunakan untuk memberikan keamanan bagi peternak. Diketahui banteng dapat memiliki berat sampai lebih dari 500 kg. Cincin pada hidung banteng akan bekerja dengan tongkat atau penarik hidung untuk mengendalikannya.
Tongkat banteng atau tongkat hidung ialah tongkat panjang yang melekat pada cincin hidung. Biasanya tongkat akan terbuat dari kayu untuk benteng yang berusia kurang dari 10 bulan, sementara tongkat logam dengan kait akan digunakan pada banteng yang lebih tua.
Penggunaan tongkat pada banteng akan membantu peternak dan pembiak untuk menjaga jarak aman dari banteng saat mereka membimbing bantengnya.
Selain itu, perilaku dari banteng juga tidak dapat diprediksi. Pasalnya, saat hewan ini terganggu atau kesal pengendalian yang dapat dilakukan ialah menggunakan cincin hidung. Melalui cincinnya, peternak akan mengendalikan dan menundukkan banteng dari posisi defensif.
Kendati demikian, beberapa peternak berpengalaman menyarankan untuk tidak menggunakan cincin hidung yang didasarkan pada preferensi dan keterampilan individu mereka dan acap dikaitkan dengan kekejaman hewan sebagai alasannya.
Oleh sebab itu, penggunaan cincin pada hidung banteng dan sapi pada akhirnya akan bergantung kepada peternak dan apakah mereka membutuhkan bantuan ekstra dalam mengendalikan hewannya.
Selain sapi dan banteng terdapat beberapa hewan lain yang juga akan menggunakan cincin hidung. Babi merupakan hewan yang turut menggunakan cincin hidung untuk menggali daun dan makanan tanpa terhalang oleh hidung besarnya. Namun, cincin hidung hanya digunakan oleh beberapa babi tertentu.
Domba dan kambing merupakan beberapa contoh hewan lain yang akan mengenakan cincin hidung pada anaknya. Penggunaan cincin pada domba dan kambing akan membantu peternak dalam penyapihan.
Namun, cincin yang digunakan merupakan cincin hidung sementara yang akan memampatkan septum dan tidak dipasang dengan menindik
(pal/pal)