Burung merpati menjadi salah satu spesies burung yang dapat kita jumpai dengan mudah dan tersebar di seluruh dunia. Ciri khas mereka ialah akan terlihat seperti sedang menganggukkan kepalanya saat berjalan. Perilaku seperti itu dapat dilihat juga pada beberapa burung lain seperti gagak.
Perilaku yang unik yang dimiliki merpati dan beberapa burung lain membangkitkan rasa penasaran para ilmuwan dan ornitologi. Hal tersebut menjadi dasar akan penelitian yang dilakukan pada 1978 oleh tim peneliti dari Queen's University, Canada.
Riset tersebut bertujuan untuk mencari tahu alasan mengapa burung merpati seolah menggoyangkan kepala naik turun saat berjalan. Para peneliti kemudian membuat sebuah kotak dari akrilik dan menempatkan treadmill khusus untuk burung merpati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka mengamati burung merpati yang berjalan terus menerus di atas treadmill tersebut.
Burung Merpati Ternyata Tidak Menganggukkan Kepalanya
Kerja keras para peneliti membawakan sebuah hasil yang mencengangkan, studi tersebut mengungkap bahwa burung merpati sebenarnya tidak menganggukkan kepala sama sekali.
Rekaman para peneliti diputar dengan kecepatan lambat untuk membuktikan temuan tersebut. Mereka mendapati ilusi mengangguk pada merpati disebabkan oleh gerakan dinamis. Gerakan ini membentuk gerakan burung merpati yang sebenarnya dan terbagi ke dalam dua fase berbeda, yaitu dorong dan pegang.
Saat fase pertama, yaitu dorong maka burung merpati akan mendorong kepala mereka ke depan. Kemudian, pada fase selanjutnya, yaitu pegang maka burung merpati akan memindahkan tubuh mereka ke depan.
Penglihatan manusia akan gerakan merpati menjadi kabur pada fase pegang. Pasalnya, saat burung merpati menghentikan gerakan fase dorong dan memulai gerakan fase pegang, tubuh burung merpati akan bergerak ke depan, tetapi mereka tetap memegang kepalanya agar tetap diam. Mereka akan melakukan kedua fase gerakan tersebut secara berulang-ulang.
Dapat kita ketahui secara sederhana dalam gerakan yang kita kira sebagai menganggukkan kepala ternyata mereka memberikan waktu kepada tubuh mereka untuk menyusul posisi kepala mereka. Selain itu, dapat kita ketahui sebenarnya merpati tidak pernah menggerakkan kepala ke belakang.
Gerakan burung merpati akan ditangkap oleh otak kita dan diproses sebagai petunjuk visual kemudian disimpulkan sebagai anggukan. Hal itu disebabkan oleh kecepatan gerakan burung merpati yang sangat cepat dan menimbulkan ilusi anggukan tersebut.
Ahli kognisi hewan di University of California, Aaron Blaisdell menyebutkan burung merpati akan melakukan gerakan melangkah yang kita anggap sebagai mengangguk rata-rata sebanyak lima hingga delapan kali per detik saat berjalan.
"Itu cukup cepat sehingga pikiran kita tidak memprosesnya sebagai peristiwa yang sebenarnya terjadi. Sebaliknya, itu diperlakukan seperti anggukan," tambahnya.
Alasan di Balik Cara Jalannya yang Unik
Selain menemukan gerakan yang sebenarnya dari burung merpati, para ilmuwan turut menemukan alasan di balik cara jalan merpati yang unik ini.
Setiap hewan di dunia memiliki caranya tersendiri untuk memproses rangsangan visual di sekitarnya. Hal itu disebabkan karena pada tingkat mendasar, gerakan dan penglihatan secara sederhana tidak melengkapi satu sama lain.
Seperti yang kita ketahui, manusia perlu menstabilkan posisinya di ruang agar dapat memperoleh gambar dengan jelas untuk memproses informasi visual. Mata hewan bekerja dengan cara yang sama untuk menemukan fokusnya.
Setiap hewan yang bergerak di dunia harus mencari metode stabilisasi visual untuk mengatasi ketidakcocokan gerakan dan penglihatan tersebut. Gerakan jalan yang unik milik burung merpati dilakukan untuk menstabilkan dunia di sekitar mereka.
(pal/pal)