Jalanan sekitar kita biasanya memiliki nama. Mulai dari jalan raya sampai jalan di perumahan. Tetapi, dari mana sih asal nama jalan?
Menurut Wonderopolis, nama-nama jalan bisa berasal dari banyak hal. Contohnya di Amerika Serikat, jalan biasanya dinamai berdasarkan lanskap (seperti Kanal atau Pasar), fitur topografi (seperti Bukit atau Perairan), atau lokasi (seperti Timur atau Atas).
Jalan-jalan utama di Amerika juga sering diberi nama berdasarkan kekuasaan (seperti Negara atau Raja) atau setelah pahlawan dan pemimpin (seperti Washington atau Jefferson).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hal pembangunan modern, pengembang biasanya bertanggung jawab untuk memberi nama jalan di lingkungan baru yang mereka bangun. Pengembang sering memilih nama jalan berdasarkan ciri-ciri tertentu yang diinginkan.
Bagaimana dengan Nama Jalan di Indonesia?
Di Indonesia, nama-nama jalan seringkali berasal dari nama tokoh atau diberi langsung oleh Presiden. Salah satu jalan yang diberi nama langsung oleh presiden adalah Jalan Medan Merdeka di wilayah Jakarta.
Berdasarkan arsip detikcom, Jalan Medan Merdeka awalnya bernama Koningsplein Veld atau Jalan Lapangan Raya. Pada masa kolonial, kawasan Medan Merdeka merupakan pusat pemerintahan.
Saat Indonesia merdeka, Presiden Soekarno ingin melenyapkan semua hal yang berbau kolonial. Semua jalan yang masih menggunakan nama Belanda diubah oleh Soekarno.
Medan Merdeka pun diberikan pada Jalan Lapangan Raya. Alasan pemilihan nama Medan Merdeka oleh Soekarno berdasarkan pertimbangan yang luhur.
Proklamator Indonesia itu ingin mengobarkan semangat kemerdekaan kepada seluruh rakyat. Akhirnya nama Medan Merdeka dipilih untuk menggantikan nama jalan sebelumnya.
Bertolak ke Bandung, ada pula nama jalan yang diberikan karena nama sosok. Jalan ini dikenal dengan Jalan Tamim dan Gang Siti Basarah.
Zaman dahulu di Pasar Basalamah, terdapat keluarga saudagar yang kaya raya. Beberapa di antaranya ada yang bernama Tamim dan Siti Basarah.
Mereka adalah para penjual pertama di pasar tersebut dan jadi kaya raya. Kekayaannya terkenal karena kabarnya salah satu dari mereka adalah pemilik lahan sepanjang Jalan Otista hingga Lapangan Tegalega.
Mereka punya kebiasaan saling mengawinkan sesama saudagar yang kaya raya agar harta dan usahanya tak habis-habis. Salah satu keturunannya ialah Haji Musri, suami pertama Inggit Garnasih.
(nir/nwk)