Jejak kaki Homo sapiens atau manusia tertua di dunia ditemukan tim arkeolog Charles Helm dan rekan di Afrika Selatan. Usianya diperkirakan sekitar 153.000 tahun yang lalu.
Sebelumnya, ahli paleoantropologi telah menemukan lebih dari 100 jejak jalur jalan kaki yang terawetkan di bebatuan, abu, dan lumpur. Yang tertua bahkan berusia 3,66 juta tahun saat ditemukan di situs Laetoli, Tanzania lebih dari 40 tahun yang lalu.
Namun, ratusan jejak kaki tersebut merupakan jejak para hominin, yaitu kelompok yang termasuk manusia purba (punah) dan manusia modern, serta kerabatnya. Homo sapiens sendiri diperkirakan mulai hidup sekitar 300.000 tahun yang lalu di Afrika. Baru tahun ini, para arkeolog melaporkan temuan jejak kaki Homo sapiens, seperti dikutip dari Live Science.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa Jejak Kaki Purba Penting?
![]() |
Bukti jejak kaki penting untuk mengetahui aktivitas manusia zaman dahulu tersebut, di samping memperlihatkan indikasi adanya perjalanan berkelompok atau individual, seperti dijelaskan tim peneliti dalam jurnal Ichnos.
Situs berisi jejak manusia disebut ichnosites. Di ujung selatan Afrika saja, sekitar puluhan km dari pesisir kunonya, ada 7 ichnosites yang ditemukan. Situs-situs arkeologi ini berisi empat jejak kaki dengan jalur hominin, satu dengan cekungan yang diduga bekas lutut, dan empat dengan pola ammoglyph.
Ammoglyph adalah pola apapun yang dibuat oleh manusia, termasuk jejak kaki, dan terawetkan seiring zaman. Tim peneliti Helm dan rekan sendiri kemudian meneliti kapan bekas jejak kaki manusia tertua terbentuk.
Penelitian Usia Jejak Kaki Manusia Tertua
Untuk mengetahui usia jejak kaki lebih dalam, para peneliti menggunakan Optically-Stimulated Luminescence (OSL). Metode ini mengestimasi jumlah waktu yang dilewati butiran kuarsa atau feldspar di dalam maupun dekat fosil jalur jalan kaki itu, terhitung sejak terakhir kali kena paparan Matahari.
Helm, peneliti di Pusat Afrika untuk Paleosains Pesisir di Universitas Nelson Mandela, Afrika Selatan dan tim awalnya menemukan jejak dari antara 70.000 hingga 130.000 tahun yang lalu. Namun di luar perkiraan, ternyata ada yang berusia 153.000 tahun.
Sampel berusia sekitar 153.000 tahun itu berupa 7 jalur jejak kaki yang terawetkan di tebing tinggi Garden Route National Park (GRNP). Usianya bisa jadi 10.000 tahun lebih tua atau lebih muda.
Para peneliti menggarisbawahi, tidak semua situs memberi bukti konklusif, sehingga masih mungkin terjadi perdebatan. Sebab, pelabelan nama spesies pada temuan jejak kaki tersebut bukan berdasarkan bentuknya sendiri, melainkan berdasarkan artefak arkeologi dan kerangka di sekitarnya.
Andrew Carr, anggota penelitian dan ahli geografi fisik dari University University of Leicester, UK memperkirakan, masih ada banyak situs jejak kaki hominin di pesisir selatan Cape. Untuk itu, peneliti harus bekerja segera merekam dan menganalisisnya sebelum terkena erosi laut dan angin.
(twu/twu)