Secara sederhana biografi adalah sebuah teks yang menceritakan riwayat hidup seseorang. Dikutip dari buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan karya Taufiqur Rahman, biografi berasal dari bahasa Yunani yakni bios yang berarti hidup dan graphien yang berarti tulis.
Maka dapat disimpulkan bila teks biografi adalah teks yang berisikan tentang kisah riwayat hidup seseorang. Ada dua ciri utama tentang teks biografi.
Pertama, teks biografi dituliskan berdasarkan fakta (faktual) dalam bentuk narasi. Kedua, fakta tersebut ditulis berdasarkan pengalaman hidup seseorang yang patut diteladani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum menulis sebuah teks biografi, ada tiga struktur teks yang harus dilalui. Berikut strukturnya dikutip dari buku Teks Biografi "Meneladani Kisah Hidup Seseorang Lewat Pengalaman" karya Rika Afriana Rabiah, dkk.
Struktur Teks Biografi
Diawali dengan orientasi, pengenalan tentang tokoh yang akan dikisahkan dalam teks biografi.
Memuat peristiwa dan masalah yang terjadi pada tokoh, seperti kisah atau proses ketika tokoh menggapai cita-citanya. Peristiwa-peristiwa tersebut juga dapat berisi peristiwa yang membanggakan, menakjubkan, dan mengharukan yang dialami tokoh.
Mencantumkan reorientasi yang berisi sudut pandang penulis mengenai tokoh yang dituliskannya. Akan tetapi bagian reorientasi bersifat opsional, bisa dicantumkan, bisa juga tidak.
Unsur Kebahasaan Teks Biografi
1. Kata hubung: Kata hubung adalah kata yang menghubungkan antara satu kata dengan kata lainnya dimana keduanya saling berkaitan untuk menciptakan sebuah makna. Contohnya kemudian, lalu, karena itu, oleh itu.
2. Rujukan kata: Rujukan kata adalah kata yang dirujuk kembali dari kata yang sebelumnya dituliskan. Hal ini digunakan agar penulisan kisah tersebut tidak mubazir kata dan terus berulang. Contohnya, disana, ini, dan itu.
3. Penandaan waktu, tempat, dan cara: Kata yang merujuk pada tempat serta waktu yang telah disampaikan. Hal ini memang mirip dengan kata rujukan, perbedaannya hanya digunakan untuk merujuk waktu, tempat dan cara agar memberikan variasi kepada pembaca. Contohnya di, dalam, dengan, saat, ketika.
Kaidah Kebahasaan Teks Biografi
Kaidah kebahasaan dibutuhkan agar rangkaian kata-kata dalam teks biografi dapat dimaknai dengan mudah oleh pembaca. Berikut kaidah kebahasaannya:
Kata ganti orang ketika: Penulis harus menggunakan sudut pandang orang ketiga, dimana penulis harus memposisikan dirinya untuk mengetahui semua tentang sang tokoh. Contoh dari kata ganti orang ketiga ini seperti beliau, dia, dan ia.
Bahasa yang konsisten: Bahasa yang konsisten harus diterapkan dari awal hingga akhir. Apabila menggunakan bahasa baku/resmi dari awal, penulis harus terus menggunakannya sampai akhir.
Langkah-langkah Pembuatan Teks Biografi
1. Kumpulkan informasi tentang tokoh yang akan dituliskan riwayat hidupnya. Cara yang bisa digunakan untuk mengumpulkan informasi ini adalah dengan mewawancarainya jika tokoh masih hidup.
Bila sudah meninggal kamu bisa menghubungi keluarga atau orang terdekat dengan tokoh tersebut. Satu catatan penting adalah informasi yang diperoleh haruslah terpercaya.
2. Kumpulkan data-data sang tokoh bisa dari berbagai artikel media massa, foto, video dan dokumen pendukung lainnya. Dalam hal ini penulis harus menggunakan data-data yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan.
3. Setelah data terkumpul, penulis harus mempertanyakan kepada sumber wawancara terkait informasi apa yang harus dirahasiakan. Hal ini berguna agar penulis tidak melanggar hukum tentang pencemaran nama baik.
4. Mulailah menulis yang dapat menarik perhatian pembaca. Pastikan unsur dan kaidah kebahasaan teks biografi.
5. Bila telah selesai, mintalah sang tokoh atau keluarga yang diwawancara untuk membaca karya milikmu. Hal ini berguna agar tidak adanya selisih paham antara penulis dan sang tokoh.
6. Karya teks biografi siap dibukukan atau dipublikasikan secara online kepada khalayak ramai.
Itulah selengkapnya tentang struktur teks biografi hingga langkah penulisannya. Selamat belajar detikers!
(pal/pal)