Studi: Nyaris 50 Persen Spesies Hewan di Bumi dalam Bayang Kepunahan

ADVERTISEMENT

Studi: Nyaris 50 Persen Spesies Hewan di Bumi dalam Bayang Kepunahan

Novia Aisyah - detikEdu
Senin, 29 Mei 2023 08:30 WIB
Mother of rare Sumatran tiger cubs Alif and Raya, Kasarna is pictured at Chester Zoo, Cheshire, Britain in this recent handout image obtained by Reuters on April 4, 2023. Chester Zoo/Handout via REUTERS    THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT.
Foto: Chester Zoo/Handout via REUTERS
Jakarta -

Detikers mungkin cukup sering mendengar kabar kepunahan suatu spesies hewan tertentu. Faktanya, ada sebuah laporan baru-baru ini yang menunjukkan bahwa hampir separuh spesies hewan di dunia mengalami penurunan populasi.

Para ilmuwan menyatakan, anjloknya populasi hewan secara dominan karena menurunnya habitat mereka akibat aktivitas manusia. Hal ini mengarah pada apa yang disebut sebagai "krisis kepunahan antroposen".

Laporan tersebut juga telah diunggah ke jurnal Biological Reviews dengan judul "More Losers than Winners: Investigating Anthropocene Defaunation through the Diversity of Population Trends".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara konvensional, angka kepunahan memang dapat ditelusuri dengan Daftar Merah Union for the Conservation of Nature (IUCN). Jika berdasarkan daftar tersebut, sekitar 28 persen makhluk hidup terancam punah.

Nyaris Separuh Spesies Anjlok

Guna memberikan gambaran lebih terhadap situasi ini, para peneliti menganalisis perubahan kepadatan populasi 71 ribu spesies. Mereka terdiri atas mamalia, burung, reptil, amfibi, ikan, dan serangga.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan apa yang dipelajari, 48 persen spesies saat ini mengalami penurunan populasi, 49 persen stabil, dan hanya 3 persen yang populasinya meningkat.

"Metode baru penelitian dan analisis berskala global memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai tingkat penurunan hayati, yang tidak dapat ditunjukkan oleh metode konvensional/tradisional," kata penulis studi, Dr Daniel Pincheira-Donoso dalam pernyataan, dikutip dari IFL Science.

"Hampir separuh binatang di Bumi yang dianalisis, tengah mengalami penurunan populasi," tambah rekannya, Catherine Finn.

"Parahnya lagi, banyak spesies binatang yang dikira tidak terancam punah, justru ternyata makin menurun jumlahnya," tambahnya.

Ada 33 persen spesies yang dikategorikan sebagai tidak terancam punah oleh Daftar Merah IUCN, ternyata justru mengalami penurunan. Ini memperlihatkan, banyak spesies hewan yang dikategorikan aman, mungkin justru populasinya turun.

"Jika tren seperti ini tetap berlanjut, 2.136 spesies lain bisa terancam punah dalam waktu dekat," ungkap para peneliti.

Mereka mencatat, populasi hewan merosot ke skala yang lebih besar di wilayah tropis. Sementara, populasi yang stabil dan meningkat justru terjadi di wilayah beriklim sedang.

Para ahli pun menemukan bahwa beberapa grup taksonomi menghadapi ancaman lebih besar dari yang lain. Ada 63 persen spesies amfibi yang menurun, dibandingkan 28 persen reptil.

"Tingkat penurunan populasi hewan melebihi jumlah pertumbuhan populasi, dengan margin yang mengkhawatirkan," kata para peneliti.

Secara keseluruhan, mereka mengatakan penemuan ini menunjukkan sinyal bahwa keanekaragaman hayati di Bumi sedang memasuki "kepunahan massal ke-6". Di samping itu, fungsi dan heterogenitas ekosistem, ketahanan biodiversitas, dan kesejahteraan manusia berada dalam ancaman yang meningkat.




(nah/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads