Berjalan Kaki Ternyata Bisa Meningkatkan Kinerja Otak, Ini Bukti Studinya

ADVERTISEMENT

Berjalan Kaki Ternyata Bisa Meningkatkan Kinerja Otak, Ini Bukti Studinya

Fahri Zulfikar - detikEdu
Minggu, 28 Mei 2023 10:00 WIB
Ilustrasi wanita jalan kaki
Foto: Getty Images/iStockphoto/torwai
Jakarta -

Sebuah studi menemukan bahwa menghabiskan sedikit waktu untuk berjalan ternyata bisa memengaruhi fungsi kognitif otak. Apa saja pengaruhnya?

Para peneliti di Del Monte Institute for Neuroscience di University of Rochester meneliti terkait manfaat berjalan dan tugas otak sehari-hari seperti dalam fungsi kognitif (fungsi otak yang melibatkan ingatan, penalaran, dan sebagainya.)

Dengan menggunakan sistem Mobile Brain/Body Imaging, atau MoBI, para peneliti memantau aktivitas otak, kinematika, dan perilaku sejumlah orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Total ada 26 orang sehat berusia 18 hingga 30 tahun yang melihat serangkaian gambar, baik saat duduk di kursi atau berjalan di atas pekerjaan yg membosankan.

Peserta diinstruksikan untuk mengklik tombol setiap kali gambar berubah. Jika gambar yang sama muncul secara berurutan, peserta diminta untuk tidak mengklik.

ADVERTISEMENT

Hasilnya, kinerja yang dicapai oleh setiap peserta yang sambil duduk dianggap sebagai "garis dasar" perilaku pribadi mereka. Sedangkan yang berjalan, peneliti menemukan bahwa perilaku berbeda muncul.


Adanya Perubahan Aktivitas Otak

Data electroencephalogram, atau EEG, menunjukkan bahwa 14 peserta yang meningkatkan tugas sambil berjalan mengalami perubahan fungsi otak frontal, yang tidak ada pada 12 peserta lainnya.

Perubahan aktivitas otak yang meningkat dalam tugas menunjukkan peningkatan fleksibilitas atau efisiensi di otak.

"Secara kasat mata, tidak ada perbedaan pada peserta kami. Baru setelah kami mulai menganalisis perilaku dan aktivitas otak mereka, kami menemukan perbedaan yang mengejutkan dalam tanda saraf kelompok dan apa yang membuat mereka menangani proses tugas ganda yang rumit secara berbeda," kata Patelaki dikutip dari laman University of Rochester, Amerika Serikat.

Edward Freedman, Ph.D., profesor ilmu saraf di Institut Del Monte mengatakan akan memperluas studi tentang bagaimana MoBI membantu ahli saraf dalam menemukan mekanisme yang bekerja saat otak melakukan banyak tugas.

"Temuan baru ini menyoroti bahwa MoBI dapat menunjukkan kepada kita bagaimana otak merespons saat (seseorang) berjalan dan bagaimana otak merespons tugas tersebut," kata Freedman.

Jadi bisa dikatakan, berjalan sejenak saat otak melakukan tugas berat lain, nyatanya bisa fungsi kognitif pada otak.

Hal ini juga sejalan dengan laporan Harvard pada tahun 2016 yang mengungkapkan bahwa jalan kaki selama 20-30 menit akan meningkatkan fungsi kognitif.

Mereka yang berjalan kaki akan mengerjakan lebih baik dalam tes, dapat berpikir cepat, dan lebih tepat waktu.

Aktivitas Sedang dan Pengaruhnya Terhadap Fungsi Kognitif Otak

Studi lain pernah dilakukan dengan memonitor aktivitas sedang yang berkaitan dengan paha terhadap hampir 4.500 orang di Inggris Raya dan melacak pergerakan 24 jam mereka selama tujuh hari.

Para peneliti kemudian memeriksa bagaimana perilaku peserta itu memengaruhi ingatan jangka pendek, pemecahan masalah, dan keterampilan pemrosesan mereka.

"Orang yang menghabiskan sedikit waktu dalam aktivitas yang lebih kuat (hanya 6 hingga 9 menit) memiliki skor kognisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan duduk, tidur, atau aktivitas ringan," kata penulis studi John Mitchell, seorang Medical Research di Institute of Sport, Exercise and Health di University College London, dikutip dari CNN.

Aktivitas fisik sedang dimaksud misalnya adalah jalan cepat, bersepeda atau berlari naik turun tangga. Sementara gerakan yang kuat, seperti menari aerobik, jogging, berlari, berenang, dan bersepeda mendaki bukit, terbukti bisa meningkatkan detak jantung dan pernapasan.




(faz/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads