3 Fakta Mengapa Air Laut Asin, Begini Penjelasannya

ADVERTISEMENT

3 Fakta Mengapa Air Laut Asin, Begini Penjelasannya

Devita Savitri - detikEdu
Sabtu, 27 Mei 2023 12:00 WIB
Sargassum algae piles up along the shore at a beach in Cancun, Quintana Roo State, Mexico, on May 23, 2023. (Photo by Daniel SLIM / AFP) (Photo by DANIEL SLIM/AFP via Getty Images)
Foto: AFP via Getty Images/DANIEL SLIM
Jakarta -

Detikers tidak sengaja terminum air saat berenang di laut? Bagaimana rasanya? Asin bukan. Bahkan karena asin, air laut bisa dikristalkan sehingga menjadi garam yang ada di dapur milikmu.

Tapi, tahukah kamu mengapa air laut bisa asin? Padahal laut bercampur banyak air hujan yang turun di atasnya. Untuk itu, berikut 3 fakta mengapa air laut asin beserta dengan prosesnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

3 Fakta Air Laut Asin

1. Kandungan garam

Dikutip dari situs Woods Hole Oceanographic Institution, air laut mengandung rata-rata sekitar 3,5 persen garam. Karena hal tersebut air laut lebih padat daripada air tawar yang bisa membuat benda lain mengapung di atasnya.

ADVERTISEMENT

Menurut para ilmuwan, rasa asin air laut disebut salinitas yang memiliki banyak variasi di seluruh lautan. Contohnya, salinitas cenderung lebih rendah di daerah ekuator dan kutub.

Namun, akan meningkat di beberapa lautan seperti daerah Mediterania. Salah satu laut yang memiliki kandungan garam tinggi adalah Laut mati yang mampu membuat benda termasuk manusia mengapung ketika masuk ke dalamnya.

2. Proses air laut menjadi asin

Menurut Natural History Museum, UK air laut yang asin bisa terbentuk karena hujan yang mencuci mineral ion dari daratan menjadi air. Prosesnya diawali ketika karbon dioksida di udara larut ke dalam air hujan sehingga membuat agak asam.

Saat hujan turun udara tersebut mampu menghancurkan bebatuan, sumber garam utama yang terlarut dalam air laut. Batuan yang hancur kemudian melepaskan garam mineral dan kemudian terpisah menjadi ion.

Nah ion-ion ini akan terbawa air limpasan yang akhirnya terbang mencapai lautan. Sehingga air laut menjadi asin dan membuat 3,5% beratnya berasal dari garam terlarut.

Tak hanya melalui hujan, gunung api bawah air dan lubang hidrotermal di dasar laut juga dapat melepaskan garam ke laut. Oleh karena itu perairan yang terisolasi dapat menjadi sangat asin atau hipersalin karena melalui proses pengeringan.

3. Laut yang tidak terlalu asin

Dikutip dari laman Guinness World Records, Laut baltik di Eropa Utara diketahui memiliki tingkat salinitas yang lebih rendah dibandingkan laut mana pun. Laut tersebut memiliki konsentrasi garam rata-rata 7 hingga 8 gram per kilogram udara.

Hal ini bisa terjadi karena konsekuensi dari daerah geografisnya yang tertutup dan terputus dari Samudra serta lautan lepas. Hanya Selat Denmark yang menjadi penghubungnya ke Laut Utara.

Selain itu, tingkat penguapan yang rendah (sangat dingin) dan banyaknya sungai besar yang mengalir ke laut tersebut menjadi faktor lainnya.

Nah itulah 3 fakta tentang mengapa air laut terasa asin. Sekarang, jadi makin tahu kan detikers?




(nwy/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads