.webp)
Hiu merupakan salah satu predator yang ditakuti. Hiu dikenal sebagai "fosil hidup" karena telah menjelajahi lautan lebih dari 400 juta tahun, yang mana ada sebelum dinosaurus.
Namun, masih banyak yang perlu diketahui mengenai hiu. Salah satunya adalah apakah hiu memiliki tulang atau tidak?
Hiu merupakan salah satu predator terkuat di lautan dan memiliki kekuatan gigi yang luar biasa. Fakta ini tentu saja membuat kita berasumsi hewan laut ini memiliki tulang yang keras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi tahukah kamu, bahwa hiu berasal dari kelas Chondrichthyes yang artinya ikan tulang rawan. Maka dari itu, dikutip dari BBC Earth kerangka hiu tersusun atas tulang rawan. Hiu tidak memiliki satu pun tulang di tubuhnya.
Tulang rawan merupakan jaringan yang lebih lunak dan lebih fleksibel daripada tulang. Pada manusia jaringan sejenis dapat ditemukan di daun telinga atau hidung.
Dikutip dari AZ Animals meskipun kerangkanya tersusun atas tulang rawan, hiu merupakan hewan yang tangguh. Mereka sanggup melakukan semua hal sama seperti ikan dengan kerangka tulang. Tulang rawan pada hiu juga memberi bentuk dan struktur tubuh serta melindungi organ.
Tulang rawan memiliki kekuatan yang berbeda dan lebih fleksibel daripada jenis tulang yang lain. Hanya saja ada beberapa bagian kerangka yang terdiri atas lapisan jaringan tulang rawan yang lebih keras. Seperti kerangka pada rahang serta kerangka di sekitar otak.
Keuntungan Kerangka Tulang Rawan
Ternyata memiliki tulang rawan merupakan keuntungan besar bagi hiu menjadi predator yang kuat. Tulang rawan ini jauh lebih ringan dari biasanya menguntungkan karena hiu tidak memiliki kantung renang.
Hiu harus mengandalkan hati mereka untuk memberi daya apung, dan jika mereka memiliki kerangka yang berat maka akan merugikan mereka. Selain itu tulang rawan juga jauh lebih fleksibel daripada tulang biasanya yang membantu hiu berenang cepat dan berbelok dengan cepat saat mengejar mangsa.
Keuntungan lainnya yaitu hiu mampu membuka mulut lebih lebar daripada hewan lainnya yang bertulang biasa karena tulang rawan membuat rahang hiu lebih fleksibel.
Dengan membuka mulut lebih lebar, hiu dapat mengerahkan lebih banyak kekuatan gigitan terbesar dan menjadikannya sebagai salah satu predator paling buas di lautan. Selain itu, moncong hiu dapat berfungsi sebagai bumper dan menyerap pukulan berat tanpa mengalami banyak kerusakan.
Apakah Hiu Purba Memiliki Tulang?
Seperti yang diketahui, hiu sudah ada sejak lama. Lalu apakah hiu purba memiliki tulang? Untuk mengetahuinya kita perlu membuka catatan fosil terlebih dahulu. Catatan fosil hiu paling awal adalah beberapa sisik yang berasal dari 450 juta tahun yang lalu. Terdapat beberapa gigi hiu dari 410 juta tahun yang lalu.
Sepanjang catatan fosil hanya ada gigi hiu, dentikel kulit, dan sirip punggung yang artinya tidak ada tulang. Maka dari itu, karena tidak ditemukannya fosil tulang hiu, dapat dikatakan bahwa hiu purba hanya memiliki tulang rawan daripada tulang biasa.
Tulang rawan tidak memfosil karena jauh lebih lunak dan cepat rusak daripada tulang biasa. Namun, terdapat beberapa tulang rawan yang mengalami pengapuran yang membuatnya lebih keras. Contohnya seperti rahang, tulang belakang, dan sirip punggung. Maka dari itu, jauh lebih sulit untuk memfosilkannya.
Gigi hiu merupakan bagian yang sering dijadikan fosil dibandingkan dengan dentikel kulit dan sirip punggung. Ini karena gigi hiu merupakan bagian terkeras dan jumlahnya sangat banyak.
Hiu hanya akan mengganti giginya yang hilang atau telah lama putus dan tumbuh lagi. ini menandakan bahwa jumlah gigi hiu sangat banyak dan jatuh ke dasar bumi selama jutaan tahun.
(pal/pal)
