Studi Ungkap Media Hiburan Bisa Bentuk Sikap Politik dan Kesadaran Sejarah

ADVERTISEMENT

Studi Ungkap Media Hiburan Bisa Bentuk Sikap Politik dan Kesadaran Sejarah

Zefanya Septiani - detikEdu
Sabtu, 27 Mei 2023 09:00 WIB
Ilustrasi tv atau televisi
Ilustrasi media hiburan Foto: Getty Images/iStockphoto/RainStar
Jakarta -

Media hiburan seperti tayangan film atau televisi kerap digunakan sebagian dari kita untuk melepaskan penat. Penggunaan media hiburan ternyata sudah terjadi sejak lama yang diawali dengan telenovela dan serial TV pada TV analog.

Sebuah studi, menemukan telenovela dan serial TV di Amerika Latin ternyata dapat membentuk sikap politik dan kesadaran sejarah pada masyarakat luas.

Telenovela di Amerika Latin mulai populer pada tahun 1950-an dan digemari berbagai orang dari semua strata sosial, seperti yang dituliskan pada laman Freie Universitat Berlin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuan dari genre tayangan telenovela ternyata tidak hanya untuk menghibur tetapi juga menjadi salah satu sumber informasi penting terkait sejarah atau politik lokal.

Penelitian ini dipimpin oleh profesor sejarah Stefan Rinke dan sejarawan MΓ³nika Contreras Saiz, dengan judul "History Transfer through Entertainment Media in Latin America. Laboratory for Memory and Digital Media Research" (GUMELAB) yang berbasis di Institut Studi Amerika Latin.

ADVERTISEMENT


Telenovela Mewakili Permasalahan di Masyarakat

Contreras Saiz, berpendapat telenovela menjadi populer di negara-negara Amerika Latin karena para audiens merasa terwakili akan cerita yang dibawakan. Diketahui, telenovela menarik banyak demografi berbeda dalam masyarakat tertentu.

Sebagian besar telenovela akan diawali dengan konflik atau ketidakadilan, dilengkapi dengan plot seputar tema pribadi dan politik seperti hubungan sang protagonis dan ketidaksetaraan sosial yang meluas.

Selain itu, cerita yang disuguhkan dalam telenovela memiliki kekontrasan, seperti kaya dan miskin atau baik dan jahat. Konflik di dalamnya akan diselesaikan selama melodrama.

"Yang sangat menarik tentang telenovela adalah mereka juga menggambarkan masalah yang tidak dibahas di sekolah," ungkap Contreras Saiz.

Ia merujuk kepada tujuh belas tahun kediktatoran Augusto Pinochet di Chilli, sebuah periode menyakitkan dalam sejarah negara itu yang masih menjadi trauma bagi banyak keluarga yang mengalaminya.

Banyak anak muda di Chili yang belajar terkait pelanggaran hak asasi manusia, pembunuhan brutal, dan korban kediktatoran untuk pertama kalinya melalui telenovela seperti Los 80. Selain itu, telenovela juga kerap menyajikan isu-isu seperti migrasi dan pembunuhan wanita.

Beberapa serial telenovela terpopuler, seperti Pablo Escobar, el Patron del Mal terinspirasi dari konflik bersenjata antara kelompok gerilya, paramiliter, dan kartel narkoba yang telah menghancurkan komunitas Kolombia selama lebih dari 50 tahun.


Telenovela Dapat Memperkuat Stereotip yang Berbahaya

Para peneliti GUMELAB sangat tertarik pada telenovela dan serial TV Amerika Latin yang berhubungan dengan aspek paling traumatis dalam sejarah Amerika Latin.

Contreras Saiz kemudian menilik peluang atau risiko dalam bagaimana telenovela dan serial TV dapat memengaruhi opini publik, misalnya dalam cara pelaku ketidakadilan dan kekerasan dapat diangkat sebagai protagonis di beberapa acara, sementara korbannya disingkirkan.

Acara dengan genre tersebut juga dapat menggambarkan penjahat seperti gembong narkoba terkenal, Pablo Escobar dalam cahaya simpatik dan bahkan tampaknya menemukan pembenaran akan tindakan mereka.

Telenovela bahkan dapat memperkuat stereotip yang berbahaya, seperti ketika mahasiswa di perguruan tinggi negeri di Amerika Latin digabungkan dengan ekstremisme sayap kiri atau perang gerilya.

Saat ini, peneliti GUMELAB tengah mengerjakan strategi untuk mempromosikan konsumsi media yang kritis. Hal itu disebabkan karena adanya potensi genre untuk membentuk persepsi publik tentang topik tertentu.

Oleh sebab itu, tim peneliti telah mengembangkan rekomendasi tindakan untuk produser, sutradara, dan penulis skenario.

Para peneliti juga diundang untuk menghadiri acara industri film dan serial Ibero-Amerika terbesar di Madrid sehingga para pemain kunci dalam industri hiburan dapat belajar dari temuan mereka.

Selain itu, GUMELAB telah mengorganisir perjalanan dialog di Chili dan Kolumbia. Hal itu dilakukan dengan pertemuan antara peneliti dengan siswa sekolah, seniman, kelompok tunawisma, dan anggota masyarakat lainnya.

Mereka dikumpulkan untuk menonton dan mendiskusikan klip dari telenovela yang membahas peristiwa sejarah dan politik lokal dalam alur cerita mereka. Peneliti menemukan mereka mendapatkan tanggapan positif secara keseluruhan.

"Kami belajar lebih banyak tentang proses sosial, yang tidak digambarkan dalam kerumitan penuhnya dalam telenovela dan serial TV, dan berhasil mendidik publik tentang cara mengkonsumsi media secara kritis di luar konteks universitas," jelas Contreras Saiz.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads