Arkeolog Sakit Misterius Setelah Buka Makam Mesir Kuno, Benarkah Kutukan Ada?

ADVERTISEMENT

Arkeolog Sakit Misterius Setelah Buka Makam Mesir Kuno, Benarkah Kutukan Ada?

Novia Aisyah - detikEdu
Senin, 15 Mei 2023 19:30 WIB
Ramy Romany talking with Sonia Guellen over a Mummy
Foto: Discovery Channel/via Khaleej Times
Jakarta -

Seorang arkeolog bernama Ramy Romany pernah mengalami hal mengejutkan setelah membuka sebuah peti Mesir kuno. Dia mengalami batuk darah dan berhalusinasi setelah membuka peti yang telah tertutup selama 600 tahun.

Pada waktu itu, Romany sedang syuting TV show Mummies Unwrapped untuk Discovery Channel. Beberapa jam kemudian saat kembali ke Kairo, dia mulai merasa tidak enak badan. Keesokan harinya, Romany bangun dengan suhu tubuh 42 derajat celsius dan mendapati gejala-gejala yang lebih parah.

Romany mengalami penyakit misterius tersebut pada 2019 setelah memasuki sebuah makam di Kota Amarna. Di sana dia mencoba mencari tahu lebih banyak mengenai Firaun Akhenaten, seperti dijelaskan dalam Daily Mail UK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Romany, momen itu adalah pengalaman terdekatnya dengan kematian.

Sebelumnya, Romany juga mengatakan kepada Khaleej Times, "(Waktu itu) kami sedang syuting episode tentang identifikasi mumi yang kami percaya merupakan tokoh dalam Alkitab."

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, timnya tidak mempercayai kutukan. "Makam itu tak ada habisnya. Kami terus turun dan cukup berdebu. Dan saya menghirup semuanya," kata dia.

Benarkah Kutukan Mumi?

Pada bulan Januari 2023 lalu, dia mengatakan kepada The Jordan Harbinger Show bahwa ada kelelawar dan ular serta bau amonia kencing kelelawar yang kuat dalam makam tersebut.


Setelah kemudian Romany mengalami batuk berdarah dan berhalusinasi, tidak ada dokter yang mengetahui apa yang dia alami.

"Mereka mengatakan, 'Kelelawar, ular, dan debu bukanlah kombinasi yang oke. Maka, (yang Anda alami) bisa jadi kemungkinannya adalah apa pun. Kami belum pernah melihat kombinasi gejala ini, tetapi semoga antibiotik ini manjur'," kata Romany menirukan dokter yang waktu itu merawatnya.

Meski Romany mengaku percaya adanya kutukan mumi, dia berpikir bahwa yang dialaminya berkaitan dengan jamur yang sudah menumpuk, ketimbang faktor supernatural.

"Bukan hantu firaun sungguhan yang keluar," katanya kepada Mr Harbinger.

"Peti yang tertutup selama ribuan tahun dengan material organik di dalamnya, lalu dibuka untuk pertama kali dan kita masuk ke dalamnya, bukanlah sesuatu yang baik untuk kesehatan," jelasnya.

Romany mengatakan, orang-orang sebelumnya tidak mengenakan masker pada waktu menjelajah makam Mesir kuno. "Jadi banyak orang meninggal setelah membuka makam untuk pertama kali," imbuhnya.




(nah/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads