Ini Cara Mengetahui Usia Sampah Plastik yang Terurai di Lautan

ADVERTISEMENT

Ini Cara Mengetahui Usia Sampah Plastik yang Terurai di Lautan

Martha Grattia - detikEdu
Rabu, 17 Mei 2023 15:00 WIB
Trash collectors remove plastic and other debris washed ashore at Kedonganan Beach, Badung regency, on Indonesias resort island of Bali on April 12, 2023. (Photo by SONNY TUMBELAKA / AFP) (Photo by SONNY TUMBELAKA/AFP via Getty Images)
Foto: AFP via Getty Images/SONNY TUMBELAKA
Jakarta -

Mikroplastik adalah sampah plastik yang terurai menjadi kurang dari 5 mm dan berisiko mencemari lingkungan. Mikroplastik ini banyak mencemari lingkungan, salah satunya adalah lautan. Tapi tahukah kamu bagaimana cara mengetahui berapa lama mikroplastik itu mengapung di lautan?

Dilansir dari laman EurekAlert, para peneliti dari Kyushu University dan Asahi Kasei Corporation mencari tahu cara menghitung usia mikroplastik dengan menggunakan analisis tingkat oksidasi plastik, dengan faktor lingkungan seperti paparan sinar UV dan suhu sekitar.

Penelitian yang dipimpin oleh profesor dari Research Institute for Applied Mechanics Kyushu University bernama Atsuhiko Isobe ini mengungkapkan jumlah mikroplastik yang mengambang di lautan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pencemaran mikroplastik ini menjadi salah satu masalah lingkungan, dan kami mencatat ada sekitar 24 triliun butir mikroplastik yang mengambang di lautan," ungkap Atsuhiko Isobe.

Polietilen Bantu Cari Tahu Usia Mikroplastik

Selain itu, para peneliti mencari tahu metrik apa yang bisa digunakan untuk menghitung usia mikroplastik. Rie Okubo, seorang peneliti di Asahi Kasei Corporation mengungkapkan bahwa polietilen dalam plastik dapat membantu menghitung bulu mata.

ADVERTISEMENT

"Polietilen terikat dengan lingkungan, mengoksidasi, dan terdegradasi. Tingkat degradasi sendiri dapat diukur dengan menggunakan perubahan berat molekul material dan indeks karbonil, saat polietilen terdegradasi maka indeks karbonilnya meningkat dan berat molekulnya menurun," ungkap Rie Okubo.

Namun polietilen saja tidak cukup. Para peneliti juga perlu menstandarkan bagaimana suhu dan radiasi UV memengaruhi degradasi plastik. Tak hanya itu, para peneliti juga melakukan percobaan paparan bahan polietilen serta mengumpulkan data tentang bagaimana kombinasi UV dan suhu memengaruhi berat molekul bahan dan indeks karbonil.

Sampel untuk penelitian ini dikumpulkan dari laut atas hingga satu meter dari permukaan air. Tak hanya itu, sampel dikumpulkan dari berbagai tempat, seperti di dekat pantai Jepang mulai dari 10 hingga 80 km lepas pantai. Selain itu dari tengah Samudra Pasifik Utara dan laut Filipina.

Usia Mikroplastik

Dari sampel yang dikumpulkan, peneliti menemukan bahwa usia mikroplastik di daerah dekat pantai sekitar 0 hingga 5 tahun, sedangkan mikroplastik di lautan sekitar 1 hingga 3 tahun.

Penjelasan mengapa mikroplastik di dekat pantai berkisar dari 0 hingga 5 tahun karena mikroplastik ini sering hanyut ke darat dan bertahan untuk waktu yang lama. Sedangkan di lautan lepas tidak ditemukan mikroplastik lebih dari tiga tahun karena mikroplastik di laut lepas membutuhkan waktu mencapai lautan lepas.

"Kemungkinan besar mikroplastik di lautan lepas akan hilang dari lautan bagian atas dengan mengendap lebih dalam ke perairan," ujar Okubo.

Para peneliti berasumsi bahwa penelitian ini membantu megembangkan simulasi yang akurat untuk mengetahui mikroplastik di lautan lepas. Selain itu, penelitian ini memperoleh pemahaman tentang ilmu dasar mikroplastik yang perlu dikembangkan lagi.




(nwy/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads