Sebuah serangan hiu yang paling menakutkan dan menjadi serangan paling terkenal dalam catatan sejarah dengan kematian ratusan orang terjadi pada tahun 1945. Seperti apa ceritanya?
Dilansir dari laman Live Science, saat perang dunia II terjadi peristiwa tenggelamnya kapal Angkatan Laut AS dan menjadi penyebab serangan hiu.
USS Indianapolis melanjutkan perjalanan ke Filipina untuk pelatihan setelah melakukan perjalanan ke pangkalan angkatan laut pulau Pasifik Tinian untuk mengirim uranium dan komponen lain untuk membuat bom atom yang akan dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada Juli 1945 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perjalanannya, tepatnya tengah malam pada 30 Juli 1945 kapal ini ditorpedo oleh kapal selam Jepang dan terjadi kerusakan parah. Air mulai masuk ke kapal dan kapal tenggelam dalam 12 menit.
Kapal diketahui mengangkut 1.195 orang, 300 orang tenggelam bersama kapal dan 900 lainnya terapung-apung di lautan bebas. Beberapa meninggal karena dehidrasi hingga keracunan air asin. Namun diperkirakan ada 150 pelaut dan awak kapal yang dibunuh oleh hiu dan kejadian ini dianggap sebagai serangan hiu paling mematikan dalam sejarah.
Bagaimana Hiu Membunuh?
Nico Booyens, seorang ahli biologi kelautan dan Direktur Penelitian di Shark Research Unit di Afrika Selatan mengungkapkan bahwa hiu berbeda dengan predator lain, kebanyakan hiu berburu sendirian.
"Hiu merupakan predator soliter atau berburu sendiri dengan mengandalkan indra penglihatan, penciuman, hingga gelombang listrik untuk menemukan mangsanya," ungkap Booyens.
Selain itu hiu memiliki kemampuan yang disebut 'gurat sisi' yaitu membuat getaran dalam air. Kemampuan ini membuat mereka mampu mendeteksi gerakan dalam air.
Serangan dari Hiu Putih
Dalam kasus ini, kemungkinan hiu yang menyerang adalah oceanic whitetip sharks karena korban yang diserang berada di dekat permukaan air dan spesies hiu yang hidup di permukaan air adalah hiu putih ini.
"Hiu akan menggunakan giginya yang tajam dan rahangnya yang kuat untuk menggigit dan mencabik-cabik mangsanya setelah menemukan mangsanya," ujar Booyes.
Ia mengungkapkan bahwa beberapa hiu bisa menelan mangsanya secara utuh seperti hiu macan dan beberapa akan menyerang dan menggigit mangsanya terus menerus hingga mati lalu memangsanya.
Menurut Museum Florida, terdapat hiu koboi yang mungkin juga menjadi penyebab setelah tenggelamnya RMS Nova Scotia karena sering sering muncul di lokasi. Selain itu, spesies ini dikenal gigih, tidak mudah diprediksi, dan tidak mudah takut sehingga sangat bahaya untuk manusia.
Serangan Hiu Paling Mematikan dalam Sejarah
Salah satu saksi dari korban yang selamat, mereka takut untuk bergerak dan makan karena takut akan dimangsa. Hal ini karena ada salah satu pelaut yang membuka daging kaleng dan langsung dikelilingi oleh hiu dan menyebabkan hiu gila dengan makanan.
"Aroma darah atau makanan akan memicu hiu ingin makan lalu mereka akan berkerumun dan memperebutkan makanan," kata Booyens.
Kelaparan juga membuat hiu gila makanan, mereka akan agresif dan menyerang satu sama lain untuk mendapatkan mangsanya. Bahkan menurut Booyes, hiu mungkin tidak bisa membedakan antara mangsa dan manusia.
Selain serangan hiu, pelaut meninggal juga karena dehidrasi menghadapi panas teriknya di tengah lautan bebas. Selain itu, beberapa meninggal karena hipernatremia karena dipaksa minum air laut yang asin menyebabkan banyak natrium dalam darah. Mengapa begitu? Ini karena mereka terombang-ambing di lautan selama empat hari.
Hingga akhirnya sebuah pesawat Angkatan Laut menemukan korban selamat dari Indianapolis. Sebelum penyelamatan oleh Letnan Adrian Marks dengan pesawat amfibinya, korban selamat diberi makanan, air, dan rakit dari pesawat Angkatan Laut. Akhirnya tercatat sebanyak 316 orang selamat dalam peristiwa ini.
(nwy/nwy)