Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berharap manusia sudah bisa hidup di Bulan 1 dekade ke depan. Manusia yang mengkoloni Bulan akan mengalami hal ini.
Periode siang-malam yang di Bumi yang umumnya terjadi dalam kurun waktu sehari, tergantung posisi di Bumi, tidak akan dijumpai di Bulan. Di Bulan, siklus siangnya berlangsung selama 2 minggu waktu Bumi, begitu juga dengan malamnya berlangsung 2 minggu berturut. Kenapa bisa seperti itu?
Bulan-Bumi saling mempengaruhi. Bila gaya tarik Bulan mempengaruhi pasang-surut air laut di Bumi, gravitasi Bumi menyebabkan Bulan memanjang sedikit pada sisi yang terdekat Bumi dan terjauh dari Bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gaya gravitasi yang berbeda di sisi dekat dan jauh dari "tonjolan" Bulan karena gravitasi Bumi, menciptakan momen gaya yang bertindak untuk mengubah periode rotasi Bulan sehingga sesuai dengan periode orbitnya. Ini dikenal sebagai "penguncian pasang surut" atau "tidal locking".
Karena Bulan berputar dalam waktu yang sama dengan orbitnya mengelilingi Bumi, Bulan terlihat selalu menunjukkan satu sisi yang sama jika dilihat dari Bumi. Periode rotasi Bulan adalah 29 hari, 12 jam, dan 44 menit. Oleh karena itu, kolonis Bulan akan mengalami sekitar dua minggu siang, diikuti oleh sekitar dua minggu malam secara berturut-turut, demikian dilansir dari Science Focus.
Tentu saja, dari sisi dekat Bulan, Bumi tampak tetap berada pada posisi yang sama di langit sementara bintang-bintang terbit dan terbenam - meskipun posisi Bumi yang tepat tergantung pada di mana posisi di Bulan. Fase Bumi akan berubah, seperti yang terjadi pada Bulan selama satu periode bulan lunar, tetapi Bumi sendiri akan terlihat berputar sekali dalam sedikit lebih dari 24 jam.
Bila Bulan mengalami malam, Bumi akan terlihat sepenuhnya disinari cahaya Matahari sehingga terlihat seperti 'Bumi penuh' seperti halnya bulan fase purnama bila dilihat dari Bumi. Sedangkan saat 'Bumi baru', seperti halnya 'bulan baru' dilihat dari Bumi, Bumi terlihat gelap dan menunjukkan bagian malam yang tidak disinari cahaya Matahari. Karena Bumi sekitar empat kali lebih besar dari Bulan, gerhana matahari yang terlihat dari Bulan berlangsung jauh lebih lama daripada di Bumi. Setiap kali orang di Bumi melihat gerhana bulan total, orang yang tinggal di Bulan akan melihat gerhana matahari total.
Menurut situs NASA, berikut fakta-fakta di Bulan:
1 Hari di Bulan = 653 jam waktu Bumi, setara 27,2 hari Bumi
1 Tahun di Bulan = 27,32 hari Bumi
Suhu di Bulan = -2320 Celsius hingga 122,70 Celsius
Keliling Bulan = 10.916 km
Gravitasi = 1,62 meter/detik2
Sedangkan berikut fakta-fakta di Bumi:
1 Hari di Bumi = 23,9 jam
1 Tahun di Bumi = 365,24 hari
Suhu di Bumi = -870Celsius hingga 570Celsius
Keliling Bumi = 40.075 km
Gravitasi = 9,78 meter/detik2
Tantangan Manusia Bila Mengkoloni Bulan
Dari data di atas jelas, bila manusia mengkoloni Bulan harus beradaptasi dengan gravitasi yang lebih rendah dibanding di Bumi. Kemudian waktu siang-malam yang lebih panjang, suhu yang sangat ekstrem dibanding di Bumi, sangat dingin dan sangat panas.
Selain itu, lingkungan Bulan sangat berbahaya karena tidak memiliki atmosfer dan sangat terpapar radiasi kosmik yang dapat berbahaya bagi kesehatan manusia. Dikutip dari Live Science, kepala Kantor Lingkungan Meteoroid NASA, Bill Cooke, menjelaskan kondisi Bulan yang tidak seperti Bumi karena tidak memiliki atmosfer, membuatnya lebih rapuh.
Padahal atmosfer adalah tameng penting yang bisa membuat meteor hancur ketika menghantamnya. Untuk itu Bulan sebenarnya rentan terhadap batuan apapun yang terbang ke arahnya.
NASA mempelajari di sekitar Bumi dan Bulan ada banyak batuan luar angkasa atau fluks meteoroid dengan berbagai ukuran, debu, hingga asteroid kecil berukuran 1 meter. Bila menghitung batuan kecil yang ukurannya 1 milimeter, jumlah benda yang menabrak Bulan itu tidak bisa dihitung dengan tepat. Tapi Bill menyatakan sekitar 1.100 ton bisa bertabrakan dengan bulan setiap harinya. Sedangkan untuk meteor, setidaknya ada 100 meteoroid seukuran bola pingpong yang menghantam Bulan.
"Itu berarti sekitar 33.000 meteoroid per tahun. Meskipun ukurannya kecil, masing-masing batu seukuran bola pingpong ini menghantam permukaan dengan kekuatan dinamit seberat 7 pon (3,2 kilogram)," ujar Bill.
Tak hanya yang kecil, meteoroid lebih besar seperti yang berdiameter 2,5 meter juga menghantam bulan. Tapi hal itu jarang terjadi.
Kini, Bulan berusia sekitar 4,5 miliar tahun. Dengan banyak tabrakan tak heran permukaannya dipenuhi berbagai macam kawah tidak mulus akibat tumbukan tersebut.
(nwk/nwk)