Sejauh ini, misi luar angkasa lebih banyak memilih astronot pria untuk menjalankan tugas eksplorasi di luar Bumi. Namun, beberapa studi menyebut bahwa ternyata wanita lebih cocok diterbangkan ke luar angkasa dikarenakan beberapa alasan.
Mengutip IFL Science, pada tahun 1950-an, National Aeronautics and Space Administration (NASA) membuat studi kasus untuk astronot wanita. Hasilnya menunjukkan wanita lebih cocok terbang ke luar angkasa dibandingkan pria karena keadaan biologis yang mereka miliki.
Pada tahun yang sama, fakta menunjukkan bahwa astronot yang dikirim ke luar angkasa hanyalah laki-laki karena alasan tertentu. Selama bertahun-tahun belum juga ada wanita yang dikirim ke luar angkasa hingga pada tahun 1983, sosok Sally Ride muncul sebagai astronot wanita pertama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebutuhan Biologis Wanita Lebih Sedikit
Saat ini sudah banyak studi yang mengungkap alasan astronot wanitalah yang lebih baik dikirim ke luar angkasa. Salah satunya studi yang dengan hasil yang dimuat dalam jurnal berjudul An all-woman crew to Mars: a radical proposal oleh Geoffrey A Landis.
Dalam jurnal tersebut penulis menyebut bahwa wanita memiliki bobot yang lebih ringan dibanding pria. Artinya, wanita lebih sedikit menggunakan oksigen dan karbondioksida. Dengan begitu, akan terjadi penghematan biaya yang cukup besar.
"Sebenarnya, program luar angkasa Amerika dan Rusia membuat kesalahan sejak awal: wanita adalah kandidat yang lebih logis untuk misi luar angkasa. Saya menyarankan agar hal tersebut dianggap serius bahwa misi Mars harus diterbangkan dengan awak yang seluruhnya wanita," tulisnya.
Para ilmuwan bersama Tim Kedokteran Luar Angkasa di Badan Antariksa Eropa telah menghitung bahwa rata-rata astronot wanita membutuhkan kalori 26% lebih sedikit, oksigen 29% lebih sedikit, dan air 18% lebih sedikit daripada rata-rata pria.
Artinya, jika misi ke luar angkasa membutuhkan waktu 1.080 hari dengan diawaki oleh empat wanita, maka akan menghabiskan 1.695 kilogram makanan lebih sedikit dibanding pria.
Psikologis Wanita Lebih Cocok
Landis juga mengatakan bahwa psikologis wanita bisa lebih tahan dan cocok untuk misi ke luar angkasa. Berdasar data yang ia peroleh, wanita lebih kecil kemungkinannya untuk melakukan konfrontasi dalam menyelesaikan masalah pribadi.
"Banyak studi sosiologis telah menunjukkan bahwa wanita, secara umum, lebih kooperatif, dan kurang tunduk pada struktur sosial hirarkis," tulis Landis.
Ia juga menyebut bahwa statistik menunjukkan semua kelompok wanita jauh lebih mungkin untuk memilih pendekatan non-konfrontasi untuk menyelesaikan masalah antarpribadi. Wanita lebih mungkin untuk menghadapi situasi tanpa menggunakan kekerasan, yang bisa menjadi masalah besar dalam perjalanan Mars, di mana para kru harus tinggal berdekatan selama 2-3 tahun.
(nwk/nwk)